Academia.edu no longer supports Internet Explorer. Show To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Pengertian aliran energi dalam ekosistem – aliran energi dalam ekosistem adalah/ aliran energi dalam ekosistem yaitu/ aliran energi dalam ekosistem merupakan/ yang dimaksud aliran energi dalam ekosistem/ arti aliran energi dalam ekosistem/ definisi aliran energi dalam ekosistem.
Buka Komentar Tutup Komentar
Aliran energi dalam ekosistem adalah perpindahan energi dari tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain. Pemindahan energi tersebut dapat dimulai dari produsen ke konsumen berikutnya. PembahasanEkosistem merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (mati). Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup yang bersel banyak (multi seluler). Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, maupun kelembaban. Semua hal tersebut disebut dengan faktor fisik. Selain faktor fisik, terdapat faktor kimia, contohnya salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik hubungan antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya (komponen abiotiknya). Hubungan timbal balik tersebut menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Interaksi antar unsur non hayati (abiotik) dengan hayati (biotik) menciptakan suatu sistem ekologis yang dikenal sebagai ekosistem. Dalam pola hubungan antara unsur dalam ekosistem tersebut juga mempengaruhi aliran energi, jaring-jaring makanan, dan rantai makanan. A. Aliran energi Aliran energi merupakan rangkaian pemindahan bentuk energi ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (carnivora), sampai ke saproba (bakteri dan jamur). Pada proses perpindahan energi selalu terjadi pengurangan jumlah energi. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal sebagai berikut: 1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya. 2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah. 3. Hanya sebagian makanan yang dicerna sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik maupun energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain dinamakan transformasi energi. B. Jaring-jaring makanan. Pengertian jaring-jaring makanan adalah penggabungan dari beberapa rantai makanan yang siklusnya saling berhubungan. Organisme yang terkumpul dalam jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Adapun pada rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja. Meskipun tersedia makanan, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan organisme yang ada pada jaring-jaring makanan. C. Rantai makanan Rantai makanan merupakan proses perpindahan energi yang berasal dari satu organisme ke organisme lainnya. Urutan dalam sebuah rantai makanan memiliki istilah trofik. Berikut ini macam-macam tingkat trofik: 1. Trofik tingkat pertama (produsen). Mampu menghasilkan senyawa organik (makanan). Contohnya adalah tumbuh-tumbuhan. 2. Trofik tingkat kedua (konsumen 1). Mendapatkan makanan langsung dari produsen. Contohnya adalah hewan herbivora. 3. Trofik tingkat ketiga (konsumen 2). Mendapatkan makanan langsung dari tingkat trofik 2. Contohnya adalah hewan carnivora. 4. Tingkat trofik keempat (konsumen puncak). Organisme yang makanannya berasal dari tingkat trofik sebelumnya dan tidak bisa dimakan lagi oleh organisme lainnya. Contohnya adalah elang, harimau, paus. Perbedaan antara jaring-jaring makanan dengan rantai makanan adalah sebagai berikut: 1. Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan. 2. Pada jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Adapun rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja. 3. Organisme pada jaring-jaring makanan lebih banyak, tetapi pada rantai makanan lebih sedikit. Pelajari lebih lanjut1. peran alga: brainly.co.id/tugas/18740634 2. macam-macam ekosistem: brainly.co.id/tugas/9985269 3. ekologi: brainly.co.id/tugas/9591791 Detil jawabanKelas: 10 Mapel: Biologi Bab: Ekologi Kode: 10.4.10 Kata kunci: ekologi, ekosistem, aliran energi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, tingkat trofik, konsumen, produsen Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,[1] aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energi.[2][3] Produktivitas ekosistemSumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya Matahari. Energi cahaya Matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme fotoautotropik) yang diubah menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder'serta konsumen final.[3] Produktivitas primerProduktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai produsen mengubah energi cahaya Matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan organik. Hanya sebagian kecil energi cahaya yang dapat diserap oleh produsen. Produktivitas primer berbeda pada setiap ekosistem, yang terbesar ada pada ekosistem hutan hujan tropis dan ekosistem hutan bakau. Produktivitas primer dibagi menjadi dua yaitu produktivitas primer kotor (PPk) dan produktivitas primer bersih (PPB).[3]
digunakan oleh organisme fotoautotrof untuk respirasi, tumbuh dan berkembang.[3]
Produktivitas sekunder & Efisiensi ekologiProduktivitas sekunder (PS) adalah kecepatan organisme heterotrof mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakan menjadi simpanan energi kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari produsen ke organisme heterotrof (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih.[3] Demikian juga perpindahan energi ke konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang. Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dengan trofik-trofik di atasnya dinamakan efisiensi ekologi. Diperkirakan hanya sekitar 10% energi yang dapat ditransfer sebagai biomassa dari trofik sebelumnya ke trofik berikutnya.[3] Lihat pula
Referensi
|