Apa yang dimaksud dengan limasan?

Bagian rumah limasan memiliki fungsi masing-masing. Hal ini hampir sama seperti bangunan adat tradisional lainnya. Terlihat memiliki bentuk, ukuran, hingga desain yang berbeda.

Saat ini mengetahui berbagai jenis bentuk rumah tradisional memang perlu. Sebab, tidak sedikit rumah tradisional yang memiliki filosofi masing-masing. Begitu juga dengan rumah tradisional Jawa yang satu ini.

Provinsi Jawa tentu terkenal dengan budayanya yang masih kental. Bahkan memiliki banyak bangunan tradisional, salah satunya yaitu limasan. Rumah tradisional ini memiliki banyak jenis dan keunggulan.

Baca Juga: Desain Ruang Tamu Semi Outdoor Membuat Kesan Sejuk dan Nyaman

Rumah yang satu ini terbilang tradisional bukan hanya dari desainnya. Namun juga dibangun tanpa ada sentuhan modern sedikitpun. Sebab, bangunan terbuat dari material kayu berkualitas dan mampu meredam gempa.

Tidak hanya itu, masih banyak keunggulan dan keunikan yang dimiliki rumah tradisional Jawa ini. Ruangan yang luas menjadi ciri khas dari rumah tradisional.

Sehingga akan membantu pemilik rumah untuk menggunakan ruangan di rumah dalam berbagai acara.

Tidak ada salahnya jika Anda menggunakan desain tersebut untuk tempat tinggal saat ini. Selain itu, Anda juga bisa tahu bagian rumah limasan dan fungsinya.

Jenis dan Bagian Rumah Limasan Tradisional Jawa

Seperti yang sudah banyak Anda tahu jika bangunan tradisional ini merupakan salah satu tempat tinggal orang Jawa terdahulu. Rumah tradisional Jawa ini bisa Anda temui di berbagai daerah di Jawa.

Tentunya Anda akan menemuinya pada rumah penduduk terdahulu. Namun kini Anda juga mudah menemukan konsep limasan dengan kombinasi modern.

Sehingga tidak akan menghilangkan kesan tradisi khas Jawa terdahulu. Selain jenisnya yang beragam, rumah tradisional Jawa ini memiliki beberapa bagian. Bagian rumah limasan memiliki peran masing-masing.

Baca Juga: Desain Dapur Tanpa Sekat Minimalis, Menyatu dengan Ruang Tamu

Ciri khas yang bisa Anda temukan yaitu pada bagian atasnya. Terdiri dari bentuk trapesium dan segitiga sama kaki. Bentuknya memang persegi panjang atau berbentuk limas.

Ada 4 atap pada bagian rumah ini. Untuk 2 atap pertama yaitu kejen atau cocor. Sedangkan untuk atap 2 selanjutnya berbentuk jajar genjang sama kaki.

Untuk kejen sendiri memiliki bentuk segitiga sama kaki seperti enam atap keong. Hanya saja, memiliki fungsi yang berbeda.

Seiring berkembangnya zaman, kini rumah tradisional ini juga hadir dengan penambahan pada bagian sisi yang biasa disebut empyak emper (atap emper).

Agar Anda bisa lebih mengenal bagian bangunan tradisional Jawa, ada baiknya untuk pahami jenisnya terlebih dulu. Sebab rumah limasan kini dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:

Limasan Lambang Sari

Jenis bangunan tradisional Jawa pertama ini memiliki desain rumah tradisional yang berbentuk khusus. Bagian rumah limasan ini berbeda dengan jenis lainnya.

Ciri khasnya tampak dari bagian atapnya yang memiliki balok untuk menyambung antara atap berujung dan penanggap. Rumah tradisional Jawa ini hadir dengan 16 tiang penyangga dengan 4 sisi atap.

Setiap sisinya memiliki bentuk dua susun. Tiang penyangga yang ada pada bagian tersebut menghubungkan celah kerenggangan antara atap brunjung dan penanggap.

Menariknya lagi, limasan Lambang Sari menggunakan material kayu dengan serat kuat. Mulai dari jenis kayu nangka, jati, dan sonokeling.

Trajumas

Trajumas memiliki enam buah tiang untuk menopang bagian atap. Bentuk dan ukuran atap rumah memiliki ukuran yang sama.

Baca Juga: Kamar Tidur Low Budget, Tetap Nyaman dengan Desain Sederhana

Bagian tiang yang ada pada bangunan ini umumnya terpakai untuk sekat bagian rumah limasan. Saat ini desain yang satu ini masih banyak digunakan seperti pada bungalow atau gazebo.

Lambang Gantung

Memiliki ciri khas unik dan menarik menjadi khas rumah tradisional Jawa. Bentuknya yang unik serta bagian rumah limasan cukup luas membuat aktivitas jauh lebih menyenangkan.

Anda pun bisa menemukan hal tersebut pada jenis rumah limasan Lambang Gantung. Berbeda dari jenis lainnya, model rumah limasan ini atap emperannya menggantung.

Sebab tidak terhubung langsung dengan tiang penopang. Atapnya juga berbeda yaitu memiliki bentuk empat sisi trapesium.

Sedangkan untuk tiang penopangnya lebih banyak jumlahnya, yaitu antara 8-10 tiang sebagai sekat bagian limasan bagian bawah.

Dengan Anda tahu bagian rumah limasan, maka bisa jadi pertimbangan untuk menerapkannya atau tidak sebagai hunian. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA