Apa yang dimaksud dengan kata baku dan contohnya?

Merdeka.com - Pembakuan bahasa Indonesia sudah cukup lama berlaku, yaitu sejak tahun 1972 dilaksanakan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1972 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 12 Oktober 1972 No. 0156/P/1972.

Untuk mewujudkan pembakuan bahasa Indonesia diterbitkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah oleh Depdikbud pada tahun 1975.

Advertisement

BACA JUGA: Heboh Ibu-ibu Pengajian Dorong Mobil Mogok, Curhat Warganet Ini Bikin Haru

Kemudian pada tahun 1998 diterbitkan lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Keempat buku tersebut dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman penggunaan bahasa Indonesia baku.

Dengan adanya pedoman tersebut, maka penutur bahasa Indonesia sudah tahu menggunakan bahasa Indonesia baku. Namun, pada kenyataannya tidak demikian karena dalam beberapa hal para penutur masih terbiasa mengabaikan kaidah. Untuk itu di bawah ini akan diberikan contoh kata baku yang perlu diperhatikan penulisan dan penggunaannya.

BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Food Coma, Kebiasaan Mengantuk Setelah Makan
2 dari 5 halaman

Pengertian Kata Baku

Pembakuan kata dalam bahasa Indonesia merupakan wujud nyata pengembangan bahasa Indonesia.Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang mempunyai nilai komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan, ejaan baku, istilah/kosa kata baku tata bahasa baku, serta lafal baku (Husain dan Aripin, 1996 : 62), mengutip dari Jurnal Ilmiah Mandala Education.

Dalam KBBI Edisi Keempat disebutkan pengertian baku adalah pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.Sementara menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83) dalam Jurnal GramatikaSTKIP PGRI Sumatera Barat, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus.

Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun tulisan. Sementara kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku. Ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya: (1) sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, (2) sudut pandang informasi, dan (3) sudut pandang pengguna bahasa.

Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya (Chaer,2011:131).

Advertisement

BACA JUGA: 5 Cara Simpel Merawat Sepatu Kesayanganmu, Simak Yuk!
3 dari 5 halaman

Tujuan Pembakuan Kata

Mengutip dari artikel yang diterbitkan dalamlinguistik-indonesia.org, dalam laporan Seminar Politik Bahasa Nasional pada tahun 1975 dikemukakan bahwa tujuan pembakuan bahasa ialah .agar tercapai pemakaian bahasa yang cermat, tepat, dan efisien dalam komunikasinya; dalam hubungan ini perlu ditetapkan kaidah yang berupa aturan dan pegangan yang tepat di bidang ejaan, kosakata, tata bahasa, dan peristilahan (Halim 1976:19). Untuk menindaklanjuti pembakuan bahasa Indonesia dilakukan tiga langkah, yaitu:

  1. kodifikasi atau pencatatan kaidah melalui inventarisasi,
  2. elaborasi atau penyebarluasan hasil kodifikasi, dan
  3. implementasi atau pelaksanaan hasil usaha kodifikasi dan elaborasi.

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia yang ada, bahasa yang baik dan benar. Artinya, pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul Moeliono (1988:19-20).

BACA JUGA: Dari Inul sampai Via Vallen, Ini 3 Pedangdut Asal Jawa Timur yang Kini Makin Populer
4 dari 5 halaman

Ciri-ciri Kata Baku

Kaidah kata dalam bahasa baku itu dapat ditandai oleh beberapa ciri, yaitu ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus. Ciri-ciri umum, yaitu ditandai oleh stabilitas yang luwes dan intelektualisasi Mathesius dan Havranek dalam Kridalaksana (1980:31).

Adapun ciri-ciri khusus bahasaIndonesia baku adalah:

  1. menggunakan lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal bahasa daerah,
  2. menggunakan ejaan menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD),
  3. menggunakan istilah menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa Indonesia,
  4. menggunakan kosakata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan
  5. menggunakan tata bahasa menurut Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Sementara itu, ciri-ciri kata baku secara umum adalah:

  1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.
  2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
  3. Bukan bahasa percakapan.
  4. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit.
  5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.
  6. Kata baku bukan kata rancu.
  7. Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
  8. Tidak mengandung pleonase.

Advertisement

BACA JUGA: 3 Alasan Mengapa Virus Corona Sulit Menyebar di Indonesia
5 dari 5 halaman

Contoh Kata Baku

Berikut ini adalah beberapa contoh kata baku disertai kata tidak bakunya, yang disusun berdasarkan abjad. Contoh kata baku adalah sebagai berikut;

  1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)
  2. Akhirat - Akherat
  3. Aksesori - Asesoris
  4. Aktif - Aktip
  5. Akuarium - Aquarium
  6. Aluminium - Almunium
  7. Ambulans - Ambulan
  8. Analisis - Analisa
  9. Antena - Antene
  10. Antre - Antri
  11. Anugerah - Anugrah
  12. Azan - Adzan
  13. Afdal - Afdol
  14. Agamais - Agamis
  15. Ajek - Ajeg
  16. Adjektif - Ajektifaktivitas
  17. Aktual - Aktuil
  18. Balsam - Balsem
  19. Batalion - Batalyon
  20. Baterai - Batere
  21. Baka - Baqa
  22. Barzakh - Barzah
  23. Batalion - Batalyon
  24. Batil - athil
  25. Bazar - Bazaar
  26. Becermin - Bercermin
  27. Besok - Esok
  28. Blanko - Blangko
  29. Boks - Bok
  30. Bosan - Bosen
  31. Bus - Bis
  32. Cabai - Cabe
  33. Capai - Capek
  34. Cedera - Cidera
  35. Cendekiawan - Cendikiawan
  36. Cengkih - Cengkeh
  37. Cinderamata - Cenderamata
  38. Cokelat - Coklat
  39. Daftar - Daptar
  40. Derajat - Derajad
  41. Desain - Desaign
  42. Detail - Detil
  43. Detergen - Deterjen
  44. Diagnosis - Diagnosa
  45. Durian - Duren
  46. Efektif - Efektip
  47. Efektivitas - Efektifitas
  48. Ekosistem - Ekosistim
  49. Ekspor - Eksport
  50. Ekstra - Extra
  51. Ekstrem - Ekstrim
  52. Elite - Elit
  53. Favorit - Pavorit
  54. Februari - Pebruari
(mdk/edl)

Advertisement

Advertisement

Advertisement

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA