Apa yang dimaksud dengan iman yakin dan percaya

SERAMBINEWS.COM - Simak penjelasan Buya Yahya terkait bedanya iman, keyakinan dan kepercayaan.

Dalam Islam, iman, keyakinan dan kepercayaan merupakan tiga kata yang diucapkan untuk maksud yang sama kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengungkap bahwa bedanya iman, keyakinan dan kepercayaan yaitu hanya dalam segi bahasa.

Berikut penjelasan lengkap Buya Yahya terkait iman, keyakinan dan kepercayaan seperti dilansir Serambinews.com dari lama resmi buyayahya.org, Sabtu (12/2/2022).

Awalnya, Buya Yahya mendapat sebuah pertanyaan dari salam seorang jamaah yang menanyakan bedanya antara iman, keyakinan dan kepercayaan.

Menurut jamaah itu, tiga hal tersebut merupakan suatu hal yang ghaib. Ia pun kembali melanjutkan pertanyaan apakah hal tersebut tips memperkuat ketauhidan.

Baca juga: 3 Tips Menolong Orang yang Pernah Berzina Menurut Buya Yahya, Termasuk Bantu Tutup Aibnya

Lanjut jamaah itu, ia pun menanyakan lagi terkait ayat dan tafsir mana yang menjadi referensi tentang iman, keyakinan dan kepercayaan.

"Maaf ustad, saya mau nanya apa bedanya iman, keyakinan & kepercayaan? Padahal semua itu ghaib adanya. Apa yang bisa kita dasar untuk memperkuat ketauhidan kita? Surat apa dan ayat berapa beserta tafsir mana yang dapat dijadikan referensinya? atas penjelasanya," demikian tanya jamaah tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Buya mengatakan bahwa iman, keyakinan dan kepercayaan adalah tiga kalimat yang diucapkan untuk maksud yang sama.

Adapun bedanya dari tiga kata tersebut hanyalah dari segi bahasa.

"Misal: “Aku percaya kepada Allah”, sama artinya dengan, “Aku percaya kepada Allah” atau “Aku yakin kepada Allah.” Hanya bedanya, kalau yakin dan iman adalah bahasa Arab yang sudah di Indonesiakan dan percaya adalah bahasa Indonesia yang digunakan menerjemakan kalimat yakin dan iman," kata Buya.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan iman, keyakinan dan kepercayaan tersebut?

Baca juga: Benarkah Anak Hasil Zina tidak Bisa Masuk Surga? Begini Jawaban Buya Yahya 

Lebih lanjut sambung pendakwah kelahiran Jawa Timur ini mengatakan bahwa, semua ayat Al-Qur'an kalau dibaca akan menambah kuat iman kita hanya barang kali yang Anda perlukan adalah yang secara harfiah mengajak Anda untuk menilai yang menentukan cara.

"Anda bisa renungi semisal ayat 164 dari surat Al-Baqarah dan ayat lain yang mengajak Anda berfikir, itu semua akan menyuburkan keyakinan Anda. Wallahu a'lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: 2 Bulan Kabur, Tersangka Rudapaksa Anak di Pidie Jaya Akhirnya Ditangkap di Idi Aceh Timur

Baca juga: Indeks Pembangunan Manusia di Aceh Tahun 2021 Cuma Naik 0,19 Poin dari Tahun 2020

Baca juga: Aceh Masuk Peringkat 10 Besar Provinsi Tertinggi Indeks Literasi Digital di Indonesia

Sumber: Serambi Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Arti iman terkait dengan kepercayaan dan keyakinan seseorang. Istilah iman sering digunakan dalam topik keagamaan. Memahami arti iman adalah bagian penting dalam menjalankan dan mengamalkan perintah agama.

Arti iman berkaitan dengan keyakinan pada Tuhan atau keselamatan tertinggi. Arti iman merupakan keyakinan yang dimiliki tiap orang yang beragama dan berkeyakinan. Arti iman menjadi wujud keyakinan atau kepercayaan yang kuat. 

Orang yang beriman adalah orang yang isi hati, ucapan, dan tindakannya sama atau selaras. Tiap agama memiliki keimanannya sendiri. Meski berbeda, konsep arti iman sebenarnya sama, yaitu meyakini dan mempercayai.

Berikut arti iman dan penerapannya dalam tiap agama, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(15/11/2021).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi berdoa. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Menurut KBBI, arti iman adalah kepercayaan, keyakinan, dan ketetapan hati. Iman berarti keteguhan dan keseimbangan batin. Secara etimologi, arti iman berasal dari bahasa Arab, إِيْمَانٌ (īmān) yang berarti kepercayaan; keyakinan; kejujuran. Secara etimologis arti iman adalah percaya dan yakin.

Kata ini berasal dari آمَنَ āmana yang berarti memberikan rasa tenang; memercayai sesuatu. Arti iman juga terkait dengan أَمِنَ amina yang berarti merasa tenang; memercayai sesuatu.

Arti iman adalah sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan tertinggi atau keselamatan tertinggi. Iman sering dikaitkan dengan keagamaan. Dalam tradisi keagamaan yang menekankan ketuhanan, arti iman adalah ketetapan batin.

Tiap agama memiliki keimanannya masing-masing. Keimanan dalam agama menjadi penuntun umatnya dalam menjalani hidup.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Arti iman dalam Islam adalah kepercayaan pada Allah SWT, Nabu, kitab, dan sebagainya yang menjadi pedoman umat Islam. Dalam Islam, ada enam rukun iman yang harus dimiliki dan dijalankan oleh tiap Muslim. Rukun iman menjadi pilar keimanan Islam.

Enam rukun iman adalah mempercayai adanya Allah SWT, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari akhir, dan takdir yang baik dan buruk. Iman ini diwujudkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Iman dalam Kekristenan (Photo by Alicia Quan on Unsplash)

Dalam Kekristenan, arti iman adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil. Menurut Yesus, iman merupakan suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai.

Iman menurut teologi Katolik

Dalam suatu pengertian objektif, menurut teologi Katolik, iman adalah keseluruhan dari kebenaran-kebenaran yang disingkapkan oleh Allah dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci yang diberikan Gereja kepada manusia dalam suatu bentuk singkat di dalam keyakinan-keyakinannya. Secara subjektif, iman merepresentasikan kebiasaan atau keutamaan/kebajikan yang melaluinya kebenaran-kebenaran ini disetujui.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Pekerja membersihkan patung di Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat, Desa Tonjong, Tajurhalang, Bogor, Selasa (25/5/2021). Vihara itu mulai dihias dan dibersihkan untuk memberi kenyamanan bagi umat Budha yang akan beribadah saat peringatan Hari Raya Waisak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam agama Buddha, keyakinan atau iman mengacu kepada komitmen untuk mempraktikkan ajaran Buddha dan percaya kepada para makhluk tercerahkan atau mereka yang dianggap telah maju dalam pelatihan diri, seperti para Buddha atau bodhisatwa. Arti iman dalam agama Buddha adalah sebagai kepercayaan bahwa praktik ajaran Buddha akan membuahkan hasil.

Umat Buddha pada umumnya mengakui beberapa objek keyakinan, tetapi beberapa umat Buddha secara khusus membaktikan diri kepada tokoh tertentu, seperti Buddha. Keyakinan tak hanya berupa bakti kepada seseorang, tetapi juga terkait dengan konsep-konsep dalam ajaran Buddha seperti efikasi karma dan kemungkinan mencapai pencerahan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Umat Hindu berbaris untuk berdoa saat Festival Diwali di Kuil Batu Caves, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (4/11/2021). Diwali adalah salah satu festival terpenting dalam agama Hindu, didedikasikan untuk penyembahan dewi kekayaan Lakshmi. (AP Photo/Vincent Thian)

Dalam agama Hindu, ada dasar keyakinan atau keimanan yang disebut Panca Sradha. Ini menjadi pokok-pokok keimanan agama Hindu. Panca Sradha terdiri dari Brahman, Atman, Karma Phala, Samsara/Punarbhawa dan Moksa.

Brahman artinya percaya adanya Tuhan. Atman berarti percaya adanya jiwa. Atman dalam badan manusia disebut Jiwatma, yang menyebabkan manusia itu hidup.

Karma phala artinya percaya akan hukum sebab akibat. Segala gerak (aktivitas) yang dilakukan disengaja atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah disadari atau diluar kesadaran kesemua itu disebut “karma”. Menurut hukum sebab-akibat, maka setiap sebab pasti ada akibat. Demikian pula sebab dari suatu gerak atau perbuatan akan menimbulkan akibat, buah atau hasil.

Selanjutnya, samsara atau punarbhawa adalah percaya adanya penitisan. Arti iman ini adalah percaya kelahiran berulang-ulang yang disebut reinkarnasi. Kelahiran yang berulang-ulang ini membawa akibat sukha dan dukha.

Terakhir, moksa yaitu percaya adanya pelepasan atau merdeka. Moksa adalah kebebasan dari keterikatan benda-benda duniawi dan terlepasnya atman dari pengaruh maya serta bersatu kembali dengan sumber-Nya. Orang yang telah mencapai moksa, tidak lahir lagi ke dunia karena tidak ada apapun yang mengikatnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Warga melakukan sembahyang Imlek di Vihara Dhanagun, Bogor, Selasa (5/2). Vihara yang juga dikenal sebagai Vihara Hok Tek Bio menjadi pusat kegiatan keagamaan 3 kepercayaan, yaitu Taoisme, Konghucu, serta Buddha. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Khonghucu meyakini dan mempercayai keberadaan Tian sebagai pencipta alam. Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antar-manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.

Dalam Konghucu, ada delapan pengakuan iman. Ini meliputi sepenuh iman kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung kebajikan, menegakkan firman gemilang, percaya adanya nyawa dan roh, memupuk cita berbakti, mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi, memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing, dan menempuh jalan suci.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA