Apa yang dimaksud dengan Amanat Agung?

Sarana dalam Amanat Agung Yesus Kristus

Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus merupakan tugas yang sangat berat jika dilaksanakan dengan kekuatan manusia sendiri. Sebab, cakupannya yang sangat luas. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus menyediakan sarana-sarananya, yaitu jaminan otoritas-Nya atas segala sesuatu di surga dan di bumi, dan janji-Nya untuk menyertai para murid sampai kesudahan zaman. Hal ini akan sangat menolong dalam pelaksanaan Amanat Agung Kristus tersebut.

Jaminan Otoritas dari Tuhan Yesus Kristus

Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 dibuka dengan suatu deklarasi kekuasaan: "... KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi" (Matius 28:18). Kalimat ini terdengar bagaikan penobatan seorang raja. Raja yang penuh kuasa itu mempunyai pesan penting untuk umat-Nya. Dalam peristiwa Amanat Agung ini, Yesus memulai dengan menetapkan otoritas-Nya. Ia telah menyatakan secara jelas mengenai otoritas-Nya di surga dan di bumi.

Yesus telah dengan tegas menyatakan bahwa Ia telah menerima segala kuasa di surga dan di bumi dari Allah Bapa. Ia memberitakan kuasa-Nya di surga dan di bumi kepada para murid-Nya. Ini berarti bahwa setiap murid yang melaksanakan perintah tersebut akan dipimpin oleh Yesus Kristus yang memiliki segala kuasa di surga dan di bumi. Perintah itu dikeluarkan dengan kewibawaan penuh dan kekuasaan ilahi. Jaminan Otoritas Yesus itu mutlak diperlukan bagi para murid yang masih ragu-ragu dan berguna untuk menunjang Amanat Agung Yesus. Mengenai jaminan otoritas dari Yesus itu, Dean Wiebracht menyatakan, "Ini mutlak perlu mengingat perintah yang amat besar yang akan segera Ia berikan. Dari Matius 28:17, kita tahu bahwa di antara para murid ada yang merasa ragu-ragu. Jika Yesus langsung memberikan amanat itu, para peragu itu kemungkinan besar bertanya-tanya, 'Siapakah Dia sehingga memberi kita perintah? Apakah Dia sungguh memiliki hak untuk mengeluarkan suatu perintah?'"

Demikianlah untuk para peragu abad I dan untuk siapa saja yang hendak mengikut Dia, Yesus memberikan jaminan otoritas-Nya. Demikian juga, Allah memberikan kemampuan atau kuasa kepada setiap orang percaya yang menjalankan Amanat Agung-Nya. Bila mereka hanya mengandalkan kekuatan sendiri, mereka tidak akan pernah dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka, yaitu menjadikan orang lain murid Kristus. Tidak seorang pun dapat menunaikan tugas dari Tuhan jika hanya dengan tenaga dan pengertiannya sendiri. Dalam pelaksanaan tugas agung itu, Tuhan Yesus telah menyediakan sarana, yaitu kuasa-Nya di surga dan di bumi. Artinya, bahwa dalam melakukan tugas dari Yesus tersebut, seseorang menerima kuasa itu. Yesus sanggup dan mau memberikan kuasa karena kuasa-Nya berlaku di surga dan di bumi. Dan, kuasa (otoritas) itu bersumber dari Allah sendiri.

Matius 28:18 menyatakan bahwa segala kuasa ada di tangan Yesus. Karena itu, setiap pengikut Kristus yang tidak mematuhi perintah-Nya (menjadikan murid-Nya) berarti ia tidak mengindahkan dan menolak kekuasaan serta kewibawaan Kristus. Hal ini sama dengan yang dinyatakan oleh D.W. Ellis, ”Bila kita tidak mematuhi perintah-Nya untuk pergi, itu berarti kita tidak mengindahkan dan bahkan menolak kekuasaan serta kewibawaan Kristus.” Yesus yang mengutus adalah Sumber kekuatan yang sempurna. Ia adalah Tuhan dan Raja yang memiliki kekuasaan tertinggi, yang telah menaklukkan semua kuasa di langit, di bumi, dan di bawah bumi.

Diambil dan disunting dari:

Bagian Alkitab yang terkenal paling berhubungan dengan tugas misi adalah Amanat Agung, yang merupakan kerinduan dan isi hati Allah terhadap dunia ini. Dalam Perjanjian Baru diuraikan tentang kepribadian Allah yang ingin berkomunikasi dengan manusia. Melalui Roh Kudus, Allah menggerakkan murid-murid untuk mengomunikasikan Injil. Pada umumnya, orang Kristen hanya mengenal satu atau dua nas Alkitab yang memuat Amanat Agung, tetapi Alkitab sendiri sebenarnya menceritakan empat bentuk ucapan Amanat Agung.

  1. Allah memunyai otoritas dalam misi sampai akhir zaman (Matius 28:18-20).

  2. Metode dan akibat misi sedunia (Markus 16:15-18).

  3. Kristus adalah dasar misi (Lukas 24:46-49; Kisah Para Rasul 1:7-8).

  4. Misi bersifat rohani (Yohanes 20:11-23).

Amanat Agung berfokus kepada dua hal: pemberitaan Injil dan pemuridan.

Misi sedunia adalah kehendak Allah, oleh karena itu setiap orang Kristen harus terlibat dan mengambil bagian dalam pekerjaan yang mulia ini. Roh Kudus yang akan memampukan gereja-Nya untuk menaati Amanat Agung.

Amanat Agung Menurut Matius

Menurut Matius, Amanat Agung dimulai pada saat Allah mengutus murid-murid untuk memberitakan Injil. Dialah Tuhan atas tuaian, Ia dapat membuka dan menutup pintu bagi pekerjaan misi. Oleh karena itu, murid-murid tidak perlu takut pada kesulitan yang akan dihadapi, sebab mereka memunyai Allah yang Mahakuasa.

Tugas pengikut-pengikut Tuhan Yesus:

  1. menjadikan semua bangsa murid-Nya,

  2. membaptiskan mereka, dan
  3. mengajar mereka.

Tujuan Amanat Agung dan penginjilan adalah pemuridan supaya manusia menjadi serupa dengan Allah (2 Korintus 3:18) sehingga kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (1 Yohanes 3:2). Menjadi murid Kristus berarti mengidentifikasikan diri sendiri secara total dengan Kristus dan memikul salib-Nya.

Amanat Agung Menurut Markus

  1. Ditujukan kepada seluruh makhluk oleh karena Allah adalah Pencipta, Kristus meminta jemaat-Nya membawa keselamatan kepada seluruh makhluk di dunia tanpa terkecuali.

  2. Pemberitaan Injil dibuktikan dengan tanda-tanda.

Amanat Agung Menurut Lukas

Karena murid-murid-Nya sangat kecewa karena rencana untuk mendirikan kerajaan secara politis tidak terlaksana, maka Yesus menghibur mereka dengan sambutan: "damai sejahtera bagi kamu". Sesudah itu Tuhan menjelaskan rencana misi kepada mereka:

  1. Misi berdasarkan kitab-kitab suci: Taurat Musa, nabi-nabi, dan Mazmur (Lukas 24:44).

  2. Inti Injil: kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus (Lukas 24:22).

  3. Tujuan: pertobatan dan pengampunan.

  4. Pemberitaan Injil bagi segala bangsa (Lukas 24:47).

  5. Alat yang dipakai bagi misi sedunia adalah murid-murid-Nya.

  6. Kuasa dan kekuatan untuk melaksanakan Amanat Agung berasal dari Roh Kudus yang sudah dijanjikan Allah Bapa (Lukas 24:49).

Amanat Agung Menurut Yohanes

Injil Yohanes mengingatkan kita bahwa murid-murid diutus sama seperti Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus (Yohanes 20:21-23). Murid-murid harus mengidentifikasikan diri dengan Kristus, karena mereka telah diperlengkapi oleh Roh Kudus, "terimalah Roh Kudus" (Yohanes 21:22). Sering kali, hal ini menjadi perdebatan: Kapan mereka diperlengkapi dengan Roh Kudus? Sebelum Pentakosta (Yohanes 21) atau pada hari Pentakosta ketika Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus? Dia memberikan Roh Kudus kepada mereka secara terbatas sesuai dengan cara Perjanjian Lama, supaya mereka bisa bertahan dalam pergumulan di Yerusalem sampai hari Pentakosta, tetapi pada hari Pentakosta mereka dipenuhi dengan Roh Kudus untuk melaksanakan misi Amanat Agung Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 2).

Amanat Agung adalah pokok dalam kekristenan yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan semua kitab Injil yang menceritakan pokok ini. Fokus Amanat Agung terletak dalam penginjilan dan pemuridan, sasarannya supaya seluruh dunia dapat mengecap keselamatan yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buletin : Terang Lintas Budaya, Edisi 37, Tahun 2000
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 2000
Halaman : 2

e-JEMMi 03/2009

Sebagai orang Kristen, siapa sih yang tidak tahu isi Amanat Agung? Perintah ini begitu pentingnya sehingga mendorong banyak orang untuk menjadi pekabar Injil ke seluruh dunia. Amanat Agung tertulis dalam Mat. 28:19-20a sebagai berikut:

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (TB)

(catatan: penulis tidak mengesampingkan juga bahwa dalam perintah ini terkandung juga janji penyertaan Tuhan dalam ayat 20b).

Jika diperhatikan, ada empat buah imperatif (perintah) yang sejajar dalam kalimat tersebut, yaitu: pergilah, jadikanlah murid, baptislah, dan ajarlah. Maka dari itu, banyak orang yang menganggap bahwa Amanat Agung berisi empat aktivitas tersebut.

Tetapi marilah kita perhatikan kalimat tersebut dalam bahasa aslinya (diambil dari biblehub.com):

Ternyata, pergilah, baptislah, dan ajarlah memiliki bentuk yang berbeda dengan muridkanlah. Ketiga kata pertama berbentuk partisip, sedangkan kata terakhir berbentuk imperatif. Di dalam gramatika bahasa Yunani Koine, partisip tidak bisa menjadi klausa utama. Dia akan selalu menjelaskan kata kerja dalam klausa utamanya, yang dalam kasus ini berbentuk imperatif.

Contoh:

1) Ketika sedang makan, Andi mendengar pintu kamarnya diketuk.

Kalimat ini terdiri dari dua klausa. Klausa “ketika sedang makan” (dalam bahasa Yunani Koine akan berbentuk partisip) menjelaskan kapan “Andi mendengar pintu kamarnya diketuk.”

2) Kami semua menerima berita kematian itu dengan sedih.

Klausa “kami semua bersedih” (dalam bahasa Yunani Koine akan berbentuk partisip) menjelaskan bagaimana kondisi ketika “kami semua menerima berita kematian itu.”

Itu hanyalah dua contoh penggunaan partisip. Dalam bahasa Yunani Koine, bahasa yang disebut “sangat cinta dengan partisip,” banyak sekali penggunaan partisip lainnya.

Artinya apa?

Amanat Agung sebenarnya berisi satu perintah pokok, yaitu muridkanlah/jadikanlah murid (μαθητεύσατε, berbentuk Aorist Imperative Active, disingkat menjadi AMA dalam bagan tersebut). Ini adalah satu proses yang harus dikerjakan oleh setiap orang Kristen. Dalam proses memuridkan ini, Tuhan Yesus memberikan tiga buah perintah lainnya:

Pertama, pergi/πορευθέντες, berbentuk Aorist Passive Participe (APP). Secara gramatika bahasa Yunani Koine, partisip dengan tensa aoris akan membentuk attendant circumstance participle jika menjelaskan kata kerja berbentuk Aorist, dalam hal ini muridkanlah.

Apa itu attendant circumstance participle? Ini adalah partisip yang terjadi sekaligus dengan kata kerja yang diterangkannya. Biasanya dalam kalimat akan dihubungkan dengan kata dan. Dengan demikian, kita dapat membaca perintah tersebut sebagai: “Pergi dan muridkanlah!

Kemudian, membaptis/βαπτίζοντες dan mengajar/διδάσκοντες (keduanya berbentuk Present Participle Active, PPA) dapat digolongkan sebagai participle of means. Artinya, partisip yang memperjelas bagaimana kata kerja utama tersebut (dalam hal ini memuridkan) dilakukan.

Kesimpulan

Amanat Agung dapat kita artikan sebagai perintah untuk memuridkan dan itu tidak dapat kita lakukan tanpa pergi (memberitakan Kabar Baik) kepada orang lain. Bahkan setelah kematian Stefanus, orang-orang Kristen pergi menyebar ke seluruh dunia dan memberitakan Injil, sampai sekarang. Kemudian, dalam melakukan pemuridan tersebut kita harus membaptis (dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus) dan mengajar (segala yang telah diperintahkan oleh Tuhan Yesus).

Seperti inilah juga struktur yang harus kita buat ketika menyampaikan khotbah dari bagian ini.

(Diolah dari beberapa sumber, terutama “Greek Grammar Beyond the Basics,” Daniel B. Wallace dan “Learn to Read New Testament Greek,” David A. Black.)

Apa yg dimaksud dengan Amanat Agung?

Amanat Agung adalah sebuah perintah sekaligus sebuah kehormatan kepada semua umat percaya secara khusus bagi umat Advent yang selalu menyebut dirinya umat pilihan untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan untuk menjadikan semua suku, kaum, bangsa menjadi murid-Nya.

Amanat Agung ada berapa?

Jika diperhatikan, ada empat buah imperatif (perintah) yang sejajar dalam kalimat tersebut, yaitu: pergilah, jadikanlah murid, baptislah, dan ajarlah. Maka dari itu, banyak orang yang menganggap bahwa Amanat Agung berisi empat aktivitas tersebut.

Apa makna yang terkandung dalam Matius 28?

Teks “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” dalam Matius 28:20 dapat dimaknai bahwa setiap murid juga harus mela- kukan tugas pemuridan sebab tugas pemuridan me- rupakan perintah dari Yesus.

Apa maksud dari Matius 28 ayat 19?

Mengutip buku You Ask Bible Answers tulisan Sudiyono dan Ruth Puwerni (2021), Matius 28:19-20 membahas amanat agung dari Tuhan Yesus. Di mana Yesus meminta murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia agar dunia bisa diselamatkan.