Apa yang dilakukan peneliti sejarah pada tahapan heuristik?

Doni Setyawan | Maret 17, 2018 | Soal USBN Sejarah |

Sejarah sebagai suatu kisah, ilmu sejarah memerlukan suatu metode untuk mengolah fakta menjadi kisah sejarah. Metode tersebut salah satunya adalah heuristik yaitu… .

A. mengkaji sumber sejarah yang digunakan

B. menganalisis sumber-sumber untuk penulisan

C. memanfaatkan sumber sejarah

D. mengumpulkan dokumen dokumen sumber sejarah

E. menjadikan suatu peristiwa atau kejadian kejadian

Pembahasan:

Terdapat 4 tahap dalam rangka menuliskan peristiwa masa lalu, yakni:

  1. Heuristik yakni tahap pengumpulan sumber
  2. Verifikasi/kritik yakni pengujian keaslian sumber
  3. Interpretasi yakni tahap penafsiran terhadap sumber
  4. Historiografi yakni tahap penulisan peristiwa masa lalu

Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.misalnya dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.

Sumber sejarah merupakan bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan subjek sejarah. Sumber-sumber sejarah berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi berikut:

  1. Sumber tertulis (dokumen). Keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. Biasanya terdapat dalam buku harian, arsip notule, resolusi, naskah perjanjian, autobiografi dll. Inkripsi adalah bukti penulisan mengenai suatu peristiwa dan berbagai hal yang terjadi pada masa itu baik dalam bentuk Prasasti dan gulungan, dan tulisan tulisan tersebut biasanya tahan lama.
  2. Sumber lisan (Oral). Merupakan sumber tradisional, cerita sejarah yang hidup ditengah masyarakat, diceritakan dari mulut kemulut. Dapat dialkukan dengan wawancara.
  3. Benda peninggalan (artefak). Segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-benda tertentu atau benda peninggalan yang sering disebut benda purbakala/kuno.

Sedangkan berdasarkan sifatnya, sumber sejarah dibedakan menjadi:

  1. Sumber primer. Sumber sejarah berdasarkan primer yaitu sumber asli atau sumber yang diperoleh secara langsung dari pelaku atau saksi peristiwa bersejarah. Sumber primer ini dapat berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah (sumber lisan), dokumen-dokumen, naskah perjanjian, arsip (sumber tertulis), dan benda atau bangunan sejarah atau benda-benda arkeologi (sumber benda)
  2. Sumber sekunder. Sumber sejarah berdasarkan sekunder yaitu sumber berisi informasi atau keterangan yang diperoleh dari perantara, tetapi tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap terjadinya peristiwa sejarah. Sumber ini disebut juga dengan sumber kedua. Contoh sumber sejarah sekunder tertulis adalah surat kabar sumber yang ditulis oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan.

Baca juga materi:

Tahap tahap penelitian sejarah

Sumber – sumber sejarah

Kritik dalam penulisan sejarah

Tahap historiografi

Jadi:

Sejarah sebagai suatu kisah, ilmu sejarah memerlukan suatu metode untuk mengolah fakta menjadi kisah sejarah. Metode tersebut salah satunya adalah heuristik yaitu… . D. mengumpulkan dokumen dokumen sumber sejarah

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Menurut Kuntowijoyo, ada 5 langkah yang ditempuh peneliti sebelum melakukan penelitian sejarah. Yuk, kita bahas penjelasannya di artikel ini.

---

Pernahkah kamu membaca buku sejarah? Misalnya Sejarah Peradaban Islam atau Sejarah Perang Dunia? Buku itu tidak bisa ditulis sembarangan karena harus sesuai dengan fakta dan bukti-bukti pendukung yang ada. Selain buku, sejarah juga dapat didokumentasikan dalam bentuk jurnal atau rekaman. Nah, untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, peneliti harus melakukan 5 tahapan penelitian sejarah.

Apa itu Penelitian Sejarah?

Penelitian sejarah adalah tindakan yang mengkaji dan menelusuri kejadian pada masa lalu.  Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi, pengetahuan, pemahaman, dan makna dari kejadian tersebut. Penelitian sejarah dilakukan secara sistematis dengan 5 tahapan, yaitu Penentuan Topik, Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan yang terakhir Historiografi.

1. Penentuan Topik

Langkah pertama yaitu memilih topik yang akan diteliti. Perlu kamu ketahui, topik dan judul adalah dua hal yang berbeda. Sebuah topik dapat menghasilkan beberapa judul, bersifat abstrak, dan cakupannya luas. Sedangkan satu judul hanya bisa dipakai dalam 1 penelitian sejarah, bersifat fokus, dan spesifik.

Contoh: Kamu ingin membuat buku dengan topik Perang Dunia II. Maka, alternatif judul penelitiannya bisa berupa 'Penyerangan Jerman ke Kota Danzig',  'Serangan Pearl Harbor', atau 'Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia'.

Syarat Penentuan Topik

Syarat penentuan topik penelitian sejarah ada dua, yaitu kriteria dan kedekatan peneliti. Tapi, kamu hanya perlu memenuhi satu diantara keduanya, ya!

a. Kriteria Topik

Topik yang diteliti harus unik, bernilai, kesatuan, praktis, dan orisinil.

Unik, artinya dapat memancing keingintahuan pembaca lewat topik atau judul yang tertera.

Bernilai, artinya hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Kesatuan, artinya bahan atau sumber yang digunakan dalam penelitian harus sesuai dengan topik dan tidak melebar kemana-mana.

Praktis, artinya peneliti dapat mengakses bukti-bukti dan dokumen sejarah sesuai dengan kemampuannya.

Orisinil, artinya penelitian tersebut merupakan hasil pemikiran usaha dan dilakukan atas kehendak sendiri. Topik yang dipilih pun bisa menghasilkan pandangan lain terhadap suatu teori atau peristiwa sejarah.

b. Kedekatan Peneliti

Sebelum memulai penelitian sejarah, alangkah baiknya jika topik yang kamu pilih sudah kamu kuasai. Hal ini dikenal sebagai kedekatan intelektual yang berhubungan dengan kemampuan akademik. Tujuannya, agar hasil penelitian yang kamu lakukan benar-benar berkualitas dan dipercaya oleh pembaca.

Selain itu, topik penelitian sejarah juga harus mempunyai kedekatan emosional dengan penelitinya. Artinya, peneliti memiliki ketertarikan dan minat untuk menelaah isu yang dibahas. Semakin tinggi minat, semakin cepat penelitian tersebut selesai.

2. Heuristik 

Kalau topiknya sudah ketemu, selanjutnya apalagi? Nah, tahap kedua penelitian sejarah adalah mendapatkan sumber dan bukti-bukti pendukung. Langkah ini disebut dengan heuristik.

Heuristik berasal dari kata Yunani 'heuriskein' yang artinya mencari atau menemukan. Jadi, dalam sejarah, heuristik merupakan tahap pencarian dan pengumpulan sumber mengenai masalah yang diteliti. Tujuannya agar peneliti bisa menghasilkan penelitian yang bermutu dengan informasi sebanyak-banyaknya.

Jenis dan Cara Memperoleh Sumber Sejarah

Sumber ini berbentuk naskah, arsip, buku, atau tulisan di prasasti. Kamu bisa mencarinya di Gedung Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional, Museum, serta lembaga tertentu tergantung dari topik yang kamu bahas.

Sumber ini diperoleh dari kesaksian pelaku atau saksi peristiwa di masa lalu. Kamu bisa mewawancarai mereka secara langsung atau via telepon. Akan tetapi, perlu sedikit usaha untuk mendapatkan sumber lisan karena tidak semua orang mau diwawancarai. Kamu harus bertanya dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

Pasti kamu sudah tahu dong sumber benda itu seperti apa? Yup, betul! Sumber benda dapat berwujud artefak dan fosil. Kamu bisa menemukannya di museum, cagar budaya, atau objek wisata bersejarah.

  • Sumber Audio, Visual, dan Audiovisual

Sumber ini berbentuk rekaman suara, rekaman gambar, dan barang-barang yang digunakan dalam peristiwa bersejarah. Misalnya, rekaman saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi, video pernikahan Lady Diana dan Pangeran Charles di Inggris, serta benda-benda yang mereka gunakan seperti pakaian, aksesoris, hingga kendaraannya.

3. Verifikasi

Tahap ketiga yaitu verifikasi. Verifikasi adalah proses pemeriksaan terhadap keaslian dan kebenaran sumber sejarah. Tujuannya untuk menguji fakta sejarah dari sumber yang peneliti dapatkan.

Jenis Verifikasi

Ada dua jenis verifikasi dalam penelitian sejarah, yaitu kritik ekstern dan kritik intern.

Ekstern artinya berhubungan dengan fisik atau hal-hal dari luar. Di tahap ini, peneliti menguji keaslian sumber sejarah secara fisik dan bahan lewat pancaindera. Misalnya struktur batuan prasasti, warna kertas, ejaan yang digunakan dalam teks proklamasi, dan sebagainya.

Intern artinya dari dalam, atau berhubungan dengan informasi yang tercantum dalam isi sumber sejarah. Di tahap ini, peneliti menguji apakah informasi tersebut sesuai fakta atau justru sebaliknya. Misalnya, ketika mempunyai sumber berupa tulisan, peneliti bisa memeriksa keasliannya lewat kop surat, stempel, atau tanda tangan pihak-pihak yang bersangkutan.

4. Interpretasi

Interpretasi adalah tahap keempat penelitian sejarah. Peneliti memberikan penafsiran, pendapat, dan analisis dari fakta yang telah diperoleh dan diverifikasi. Fakta-fakta tadi akan dihubungkan hingga membentuk rangkaian peristiwa dan maknanya.

Kalau dipikir-pikir, interpretasi ini mirip kayak main puzzle, lho. Kita mencoba menyusun potongan-potongan puzzle sampai terlihat keseluruhan gambar aslinya.

Namun, perlu diperhatikan bahwa tahap interpretasi harus dilakukan secara selektif dan tidak melebar kemana-mana. Hanya fakta yang penting dan sesuai dengan topik yang bisa kamu interpretasikan.

Jenis Interpretasi

Pada penelitian sejarah, terdapat dua jenis interpretasi, yaitu Interpretasi Analisis dan Interpretasi Sintesis.

Interpretasi analisis mengharuskan peneliti untuk menguraikan fakta-fakta sejarah. Misalnya, judul penelitian kita adalah "Perkembangan Partai Politik dalam Pemilu Indonesia tahun 1955-1971". Setelah sumber diperoleh dan diverifikasi, kita bisa menguraikan jumlah partai, jumlah pemilih, serta tahun pelaksanaan Pemilu pada periode tersebut.

Sedangkan interpretasi sintesis, peneliti menghubungkan rangkaian peristiwa yang terjadi untuk memperoleh suatu kesimpulan. Contoh nih, pada tahun 1955 ada 29 partai yang berpartisipasi di Pemilu, kemudian pada tahun 1971 hanya ada 10 partai yang ikut. Artinya, jumlah peserta partai politik dari tahun ke tahun terus menurun.

5. Historiografi

Oke, kita sudah sampai di tahap terakhir penelitian sejarah yaitu Historiografi.  Historia berasal dari kata 'historia' dan 'grafein' yang berarti penulisan sejarah. Kalau di tahap sebelumnya kita sudah menentukan, mencari, memeriksa, dan memaknai fakta sejarah, di tahap ini kita sudah bisa mulai menulis hasil penelitian.

Pada fase historiografi, peneliti menyusun penafsiran fakta dan menghubungkannya menjadi sebuah cerita sejarah. Nah, untuk menulis cerita sejarah, kamu bisa menggunakan 2 model penulisan, lho!

Baca juga: Cara Berpikir Sinkronik, Diakronik, dan Periodesasi dalam Sejarah

Model Penulisan Historiografi

Model penulisan penelitian sejarah ini disesuaikan dengan urutan waktu kejadian atau kronologis. Jadi, untuk menuliskannya, kamu harus menggunakan cara berpikir diakronik.

Model penulisan penelitian sejarah ini bersifat analisis, detail, dan mendalam. Biasanya, tercantum unsur 5W + 1H, atau dalam Bahasa Indonesia yaitu Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Jadi, model deskriptif eksplanatif peneliti menggunakan cara berpikir sinkronik.

Kalau kamu sudah mengerti 5 tahapan di atas, sekarang kamu bisa deh memulai penelitian sendiri. Jangan lupa tetap perhatikan keaslian sumber dan bukti-bukti pendukungnya, ya!

---

Punya pertanyaan lain seputar Sejarah atau pelajaran lainnya? Kamu bisa tanya ke STAR Master Teacher Brain Academy. Bisa belajar online atau datang langsung ke cabang terdekat dari kotamu. Ada kelas gratisnya juga, lho! Sampai bertemu di kelas~

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA