Jakarta -
Lagu merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda. Di mana lagu merupakan media yang memiliki nilai seni dan banyak didengarkan oleh semua orang di dunia. Bukan hanya menghibur, lagu dapat menampilkan berbagai informasi dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan secara langsung. Lagu juga menjadi salah satu cara banyak pahlawan mengungkapkan perasaan mereka dan membakar semangat yang dimiliki oleh pemuda dengan lagu.Tepat saat 10 November, banyak yang tahu bahwa tanggal tersebut menjadi tanggal untuk memperingati jasa Pahlawan. Tanggal tersebut merupakan salah satu tanggal yang dirayakan setiap tahunnya untuk menghormati berbagai jasa pahlawan. Penerus Indonesia tentu tahu bahwa jasa pahlawan sangatlah utama, karena dengan adanya jasa mereka Indonesia dapat terbebas dari penjajah seperti Belanda dan Jepang.
Lagu Nasional Indonesia
Berbicara soal menghormati dan memperingati pahlawan. Banyak pemuda dan penggiat seni di zaman perjuangan yang menciptakan berbagai lagu wajib nasional indonesia untuk perjuangan dan lagu yang meningkatkan rasa perjuangan agar semakin gencar dalam menyuarakan kemerdekaan.Nah bagi Anda yang ingin tahu lagu wajib nasional apa saja yang sering kali dinyanyikan, dan makna serta pembuatnya berikut ini informasinya:
Indonesia Raya
Indonesia Raya merupakan lagu pertama yang menjadi lagu wajib bangsa Indonesia. Di manakketika anda upacara atau melakukan berbagai aktivitas dan juga membuka kegiatan, lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR Supratman ini wajib dinyanyikan. Lagu Ini pertama kali dikenalkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang saat itu sedang berlangsung Kongres Pemuda 2 di Batavia. Lagu ini menyiratkan berbagai identitas Indonesia dan juga syarat akan makna.Perlu diingat bahwa banyak orang yang mengetahui Indonesia raya ini hanya 1 Stanza atau berlangsung sekitar 1 menit saja. Namun Indonesia Raya yang sebenarnya berlangsung lebih lama dengan jumlah Stanza 3. Sekarang ini pemerintah dan juga kementrian sedang menggalakkan para penerus atau siswa-siswi Indonesia untuk terbiasa menyanyikan dan juga memaknai lagu Indonesia Raya 3 Stanza.Garuda Pancasila
Lagu selanjutnya yang sering kali dinyanyikan, Terutama ketika acara kenegaraan adalah lagu Garuda Pancasila. Di mana lagu ini terkenal sebagai Mars Pancasila yang merupakan lagu yang ditulis oleh Sudharnoto. Lagu ini mengisahkan tentang kesetiaan rakyat Indonesia kepada Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu lagu ini juga menceritakan akan bangganya Indonesia memiliki ideologi seperti Garuda Pancasila yang lengkap dan juga mewakili seluruh bangsa Indonesia.Tanah Airku
Lagu Tanah Airku merupakan salah satu lagu nasional yang difavoritkan oleh banyak orang, termasuk generasi muda. Selain adanya yang enak lagu Tanah Airku juga memberikan makna yang mendalam dan ketika mendengarkannya. Banyak orang yang merasa tersentuh atau merasa terharu akan lagu ini selain itu banyak generasi muda menggubah lagu ini dengan inovasi terbaru. Sehingga ketika didengarkan menjadi lebih semangat atau lebih berirama. Lagu Tanah Airku ini juga banyak dijadikan salah satu lagu nasional utama yang seringkali dinyanyikan atau dilombakan untuk siswa-siswi sekolah yang dapat bernyanyi dengan baik. Lagu Tanah Airku ini diciptakan oleh Ibu Sud. Namun penyanyi pertama yang menyanyikan lagu Tanah Airku dengan versi lain adalah penyanyi kenamaan Rita Effendi.Padamu Negeri
Bangun Pemudi Pemuda
Terakhir adalah lagu nasional yang tidak kalah semangat dengan judul Bangun Pemudi Pemuda. Anda pasti tahu lagu ini, karena sering kali dinyanyikan terutama ketika 17 Agustus datang. Lagu nasional ciptaan Alfred Simanjuntak ini memang mengisyaratkan sebuah semangat yang disemarakkan oleh para pemuda untuk merayakan kemerdekaan. Lagu ini juga sering kali dikumandangkan terutama ketika Sumpah Pemuda tiba.Selain lagu di atas masih ada lagu wajib nasional indonesia dan penciptanya, di antaranya adalah :1. Bendera Merah Putih (Ibu Soed)2. Bhinneka Tunggal Ika (Binsar Sitompul/A Thalib)3. Bungaku (Cornel Simanjuntak)4. Berkibarlah Bendera Negriku5. Di Timur Matahari (Wage Rudolf Soepratman)6. Desaku (Ibu Soed)7. Gugur Bunga (Ismail Marzuki)8. Halo, Halo Bandung (Ismail Marzuki)9. Hamba Menyanyi10. Himne Siswa (Husein Mutahar)11. Himne Kemerdekaan (Ibu Soed/Wiratmo Sukito)12. Hari Merdeka (lagu nasional) (Husein Mutahar)13. Himne Pramuka14. Indonesia Bersatulah (Alfred Simanjuntak)15. Ibu Kita Kartini (Wage Rudolf Soepratman)16. Indonesia Subur (M Syafei)17. Jembatan Merah (Gesang)18. Mengheningkan Cipta (Truno Prawit)19. Indonesia Tumpah Darahku (Ibu Soed)20. Indonesia Tetap Merdeka (Cornel Simanjuntak)21. Karang bunga dari selatan22. Ku Pinta Lagi (Cornel Simanjuntak)23. Kebyar Kebyar (Gombloh)24. Maju Indonesia (Cornel Simanjuntak)25. Mengheningkan Cipta (Ismail Marzuki)26. Mars Pancasila (Sudharnoto)27. Mars Harapan Bangsa (Kamsidi/Daldjono)28. Mars Bambu Runcing (Kamsidi/Daldjono)29. Merah Putih (Gombloh)30. padi menguning (Kusbini)
Manfaat Lagu NasionalMengapa harus mengetahui atau peduli akan lagu nasional? pertanyaan ini mungkin sering muncul terutama di kalangan anak muda. Sebenarnya terdapat banyak sekali manfaat atau fungsi lagu wajib nasional yang belum banyak diketahui oleh orang lain pada umumnya. Selain itu di antara dari sekian banyaknya lagu wajib nasional yang diciptakan sebenarnya memiliki tujuan yang sama, diantaranya yaitu sebagai berikut:1. Menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.3. Mereduksi sifat-sifat kedaerahan bangsa.4. Menumbuhkan sifat rela berkorban baik jiwa maupun raga dan harta demi bangsa dan negaranya.5. Menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur membela dan mempertahankan bangsa Indonesia.6. Menumbuhkan semangat perjuangan Indonesia untuk tetap menyala dalam sanubari generasi muda penerus bangsa, dan lain-lain.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari beberapa maksud dan tujuan dari penciptaan lagu wajib nasional ini yaitu merupakan salah satu bagian dari elemen upaya doktrin dan juga pembentukan karakter dasar pada diri generasi penerus bangsa agar tetap muncul untuk selalu membela, mencintai dan mempertahankan tanah air Indonesia. Selain itu lagu nasional juga masuk ke dalam lagu penyemangat dan juga perlambang kebanggaan masyarakatnya akan sebuah negara. Sehingga lagu nasional tidak boleh berhenti dinyanyikan atau dikumandangkan.
(nwy/fdn)
Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) (1945-1949) masih menampil-kan tokoh-tokoh yang aktif di dalam politik maupun di bidang militer. Para seniman sendiri, walaupun tidak segencar kaum politik dan militer, peranan mereka dalam perjuangan kemerdekaan tidak kecil. Kurangnya informasi terhadap aktivitas para seniman, mengakibatkan masyarakat luas kurang mengetahui peranan mereka dalam periode perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Padahal peranan seniman dalam perjuangan selalu memberikan semangat kepada para pejuang di medan perang, seperti menciptakan lagu-lagu perjuangan, coretan-coretan kanvas, puisi-puisi, dan sebagainya. Karya mereka disampaikan melalui surat kabar maupun media elektronik, seperti Radio Republik Indonesia (RRI). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kembali peranan seniman Jawa Barat pada masa Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949. Hal ini cukup penting mengingat dalam karya-karya sejarah Indonesia, peranan mereka itu masih jarang diungkapkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada historiografi Indonesia, dan dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti yang berminat pada masalah ini.
Patanjala Vol. 4, No. 2, Juni 2012: 45-57
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012
Dari komunikasi yang intensif
antara seniman dan tokoh-tokoh lainnya,
semangat nasionalisme itu semakin
mengental. Seorang seniman bisa begitu
patriot sebagai yang diungkapkan oleh
pelukis S. Sudjono berikut ini berikut ini:
Akal saya ialah mengumpulkan
teman-teman dalam persatuan Ahli
Gambar Indonesia (PERSAGI) yang
diketuai oleh Agus Djajasuminta.
Saya sekretarisnya dan Ramli dari
bagian keuangan. Kami memimpin-
nya secara bergantian. Agus diganti
oleh Sudjono, saya jadi sekretaris-
nya. Banyak yang datang itu. Antara
lain, Chairil Anwar, Jusuf Ronodi-
puro, Armyn Pane, Rosihan Anwar
dan lain-lainnya. Lalu sambil
mengajar saya didik mereka, bahwa
seniman itu pejuang. Jadi kalau
seniman itu tidak mau membantu
pergerakan nasional, itu buat saya
bukan seniman. Ini terbukti ketika
proklamasi. Bung Karno mem-
punyai ide untuk membuat seorang
poster seorang pemuda yang
memutuskan rantai belenggunya…..
Nah poster itu, yang menggambar
Affandi. Modelnya Dullah. Jadi
kalau disederhanakan, Ide Bung
Karno pelukis-nya Affandi, model
Dullah dan lay out nya saya. Ketika
sudah jadi yang membikin slogan-
nya Chairil Anwar. Dia tulis di situ,
“Bung Ayo Bung”. Jadi gambar itu
sebenar-nya bersejarah sekali. Dan
yang menarik, lukisan poster ini
lebih baik dikatakan lukisan dari
pada poster. Bagus sekali. Dan
kemudian dicontoh oleh para pelukis
muda untuk disebarluaskan ke
mana-mana. Begitu banyaknya.
Sehingga kita temukan waktu itu di
kereta api, di tembok-tembok, dan di
mana-mana. Pelukis muda itu siang
malam melukisnya dengan cat yang
kita dapatkan dari Jepang. Jadi cat
pemberian Jepang itu kita gunakan
untuk perjuangan. Untuk mempro-
pagandakan proklamasi.
Oh ya, dalam kaitannya dengan
proklamasi. Satu hal yang saya tak
bisa lupakan. Saya dan Cornel
Simanjuntak pergi ke kantor Keimin
Bonka Shidosho yang waktu itu
dipimpin oleh Sanusi Pane.
Simanjuntak bilang: “Engkau
Sanusi, berilah uang Keimin Bunka
pada kami”. Tapi Sanusi Pane tidak
mau memberikannya. Lama-lama
kan habis kesabaran kami. Dan
ketika Simanjuntak mulai kurang-
ajar, saya bilang: “Begini saja,
Menir Sanusi tutup mata, kunci laci
kasihkan saya”. Lalu dia tutup mata,
kami buka brandkas, dan uangnya
ada 60.000 rupiah waktu itu.
Lumayanlah. Uang itu kami
gunakan untuk perjuangan. Yang
bikin saya tidak lupa dari peristiwa
itu adalah cara kami mendapatkan
uangnya. Dan kami waktu itu benar-
benar merampok (Arsip Nasional
RI, 1989: 83).
Poster yang dibuat dengan cat
minyak berukuran 80 cm X 100 cm, terdiri
atas dua warna: merah dan hitam dasar
putih. Poster itu menggambarkan seorang
pemuda membawa bendera merah putih di
belakangnya sambil mengangkat tangan-
nya yang masih kelihatan ada rantai brogol
yang putus sambil mulutnya menganga
berteriak. Dengan adanya poster tersebut,
Kantor Jawa Hoko Kai menjadi pusat
perhatian. Kantor itu bertambah ramai dan
menjadi tempat berkumpul orang-orang
politik, tokoh-tokoh masyarakat, seniman-
seniman sastra, sandi-wara, pelukis, dan
lain-lain. Di tempat itu, Dullah, Sudarso,
Trubus, dan Suromo memperbanyak poster
itu dengan cara diblok. Meskipun mereka
telah bekerja setiap hari dari pagi sampai
sore, poster itu tetap saja tidak mencukupi,
sebab setiap rombongan utusan dari daerah
daerah, pulangnya selalu membawa poster
itu untuk dibawa ke daerahnya masing-
masing (Suratmin, 1995: 39).