Shutterstock
Rangkaian seri dan paralel
KOMPAS.com - Rangkaian listrik memiliki dua bentuk rangkaian yang paling umum. Rangkaian tersebut adalah rangkaian seri dan paralel. Berikut perbedaan rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke sumber listrik melalui satu rangkaian. Rangkaian ini mendapatkan input dari output komponen yang lainnya.
Susunan rangkaian seri menyebabkan rangkaian ini bisa menghemat listrik yang digunakan karena semuanya menggunakan sumber daya listrik yang sama.
Namun, rangkaian ini juga memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu komponen rusak atau dicabut, maka seluruh komponen tidak akan berfungsi. Misalnya, dua bohlam lampu yang terhubung menggunakan rangkaian seri. Jika salah satu lampu dicabut, maka rangkaian tidak akan menyala.
Ciri rangkaian seri adalah:
- Arus yang mengalir pada masing-masing elemen sama besar.
- Tegangan listrik akan dibagi sama besar.
- Beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri akan menyebabkan naik atau turunnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Misalnya, pada rangkaian dengan 3 lampu cahayanya akan lebih terang dibandingkan dengan rangkaian 4 lampu. Perbedaan ini karena turunnya arus akibat penambahan beban listrik.
- Jika salah satu beban listrik putus, maka seluruh aliran akan putus.
Contoh penerapan rangkaian seri ini adalah lampu hias pohon Natal dan komponen di dalam setrika listrik.
Baca juga: 5 Cara Menghemat Listrik, Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global
Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian untuk mengalirkan arus. Keunggulan rangkaian ini adalah masing-masing rangkaian bisa dihubungkan dan diputuskan tanpa mempengaruhi yang lain.
Selain itu, arus yang dihasilkan juga lebih besar karena tidak berbagi beban listrik dengan yang lain.
Walaupun memiliki keunggulan dibandingkan rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelemahan. Rangkaian ini membutuhkan lebih banyak kabel untuk menghubungkan beban listrik, sehingga biayanya pun lebih besar. Daya listrik yang digunakan juga lebih besar dibandingkan rangkaian seri.
Ciri rangkaian paralel adalah:
- Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber listrik.
- Arus masing-masing rangkaian tergantung tahanan rangkaian.
- Jika ada satu rangkaian yang terputus, maka rangkaian lain masih bisa berfungsi dengan baik.
Contoh penerapan rangkaian paralel dalam kehidupan sehari-hari adalah sakelar listrik dan lampu di rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Apa bedanya rangkaian Seri dan Paralel?, Berikut penjelasannya. Mungkin jika dilihat dari susunan Rangkaian Seri dan Paralel, maka kita dapat dengan mudah mengetahui perbedaannya, namun sebenarnya perbedaan yang perlu kita ketahui disini adalah bagaimana perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel dilihat dari jenis komponen yang digunakan.
Baca juga: Menghitung Total Hambatan Resistor secara Seri atau ParalelSebelum kita membahas apa sebenarnya Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, sebaiknya kita memahami Pengertiannya dari Rangkaian Seri dan Paralel terlebih dahulu. Beberapa Komponen Listrik yang tersusun secara berurutan (berderet) dan dihubungkan satu dengan lainnya dalam satu rangkaian tertutup, dan menyebabkan aliran rangkaian tersebut harus melewati satu komponen terlebih dahulu sebelum dialirkan pada komponen selanjutnya Beberapa Komponen Listrik yang tersusun secara Sejajar dan dihubungkan satu dengan lainnya dalam beberapa rangkaian tertutup, sehingga masing-masing komponen akan membentuk cabang pada rangkaian tersebut.
Ciri Rangkaian Seri dan Paralel, Lengkap dengan Contohnya dalam kehidupan sehari-hari
Mengenal Rangkaian Seri dan Paralel, serta penjelasannya
Mengenal Rangkaian Seri dan Paralel |
Rangkaian Seri dan Paralel pada Resistor (Hambatan)
- Rangkaian Seri pada Resistor
Rt = R1 + R2 + R3 +.......dst
Sebagai contoh: Jika 3 buah Resistor dengan nilai hambatan masing-masing adalah 2 Ohm, dihubungkan secara Seri, maka Total hambatan yang dihasilkan, adalah:
- Rt = R1 + R2 + R3
- Rt = 2 + 2 + 2
- Rt = 6 Ohm
- Rangkaian Paralel pada Resistor
Rt < (R1 + R2 + R3 +.......dst)
Sebagai contoh: Jika 3 buah Resistor dengan nilai hambatan masing-masing adalah 2 Ohm, dihubungkan secara Paralel, maka Total hambatan yang dihasilkan, adalah:
- Rt = 1 : (1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +.......dst)
- Rt = 1 : (½ + ½ + ½)
- Rt = 1 : 3/2
- Rt = ⅔ Ohm
Rangkaian Seri dan Paralel pada Lampu (Alat Listrik)
- Rangkaian Seri pada Lampu
Sebagai Contoh:
Jika 4 buah Lampu dengan Daya (Watt) yang sama, dihubungkan secara seri, kemudian diberi tegangan sebesar 220Volt, maka masing-masing lampu hanya menerima tegangan sebesar 55Volt (hasil dari 220Volt : 4). Jika lampu yang digunakan adalah Lampu 220Volt, maka Lampu tersebut akan menjadi Redup karena hanya mendapatkan tegangan sebesar 55Volt. Selain itu, kekurangan dari rangkaian Seri pada lampu adalah, jika salah satu Lampu putus akan menyebabkan Rangkaian terputus, dan seluruh lampu ikut padam. Kelebihan rangkaian Seri, Anda dapat menyalakan Lampu 12Volt dengan Tegangan 220Volt, dengan cara membuat Rangkaian Seri sebanyak 18 buah Lampu 12 Volt, dan diberi tegangan 220 Volt, sehingga masing-masing lampu akan mendapat tegangan 12,2Volt (220Volt : 18) Selain itu, rangkaian Seri lebih mudah dibuat, dan membutuhkan lebih sedikit Kabel dibanding rangkaian Paralel.
- Rangkaian Paralel pada Lampu
Baca juga: Menghitung Drop Voltage
Sebagai contoh: Jika 4 buah Lampu dengan Daya (Watt) yang sama, dihubungkan secara Paralel, kemudian diberi tegangan sebesar 220Volt, maka masing-masing lampu tetap mendapatkan Tegangan sebesar 220Volt. Kelebihan Rangkaian Paralel adalah, meski salah satu Lampu Putus, Lampu yang lainnya akan tetap menyala, karena masing-masing Lampu memiliki rangkaian tertutup dan langsung menerima Sumber tegangan.
Rangkaian Seri dan Paralel pada Baterai (Sumber Listrik)
- Rangkaian Seri pada Baterai (Sumber Listrik)
Sebagai contoh:
Jika 4 buah Baterai Aki dengan spesifikasi 12Volt , 32Ah, dihubungkan secara seri, maka akan menghasilkan tegangan Total sebesar 48 Volt (hasil dari 4 x 12Volt), sedangkan besar Arus yang dapat dikeluarkan seluruh Baterai Aki tersebut adalah 32Ah, hasil dari (32Ah + 32Ah + 32Ah + 32Ah) : 4.Baca juga: Mengenal arti mAh, Ah, pada Baterai / PowerBank
- Rangkaian Paralel pada Baterai (Sumber Listrik)
Sebagai contoh:
Jika 4 buah Baterai Aki dengan Spesifikasi 12Volt, 32Ah, dihubungkan secara Paralel, maka akan menghasilkan Tegangan Total sebesar 12Volt (Tetap), sedangkan Total Arus yang dapat dihasilkan adalah 128Ah (hasil dari 32Ah x 4). Begitu juga dengan beberapa Generator (Genset) yang dihubungkan secara Paralel, namun untuk melakukan sistem Paralel pada Genset memiliki beberapa Syarat-syarat tertentu.Baca juga: Syarat Paralel Genset, dan penjelasannyaSemoga bermanfaat!
Tempat kita berbagi ilmu