Apa syarat terjadinya bunyi agar dapat didengar oleh manusia

Bunyi dapat terjadi dan terdengar apabila terdapat syarat berikut: 1. Ada sumber bunyi (benda yang bergetar) 2. Ada medium (zat perantara). 3. Ada penerima yang berada dalam jangkauan sumber bunyi.

Dalam perambatannya, bunyi membutuhkan medium. Adapun arah perambatannya sejajar atau berumput dengan arah getarannya.

Ilustrasi syarat terjadinya bunyi. Foto: Ist/Net

Syarat terjadinya bunyi salah satunya terdapat sumber bunyi. Secara umum, bunyi dihasilkan oleh adanya benda yang bergetar. Kemudian merambat melalui perantara dan tertangkap oleh indera pendengaran. Semua getaran yang bisa menghasilkan bunyi, kita kenal dengan sebutan sumber bunyi.

Ilustrasi syarat terjadinya bunyi. Foto: Ist/Net

Inilah Beberapa Syarat Terjadinya Bunyi yang Perlu Diketahui

Terjadinya bunyi yang berdasarkan pada beberapa hal. Untuk itu ketahui beberapa hal mengenai terjadinya bunyi berikut ini.

Sumber Bunyi

Terjadinya bunyi tentu karena adanya sumber bunyi. Sumber bunyi merupakan segala benda yang akan menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut berasal dari getaran suatu benda. Apabila tidak ada sumber bunyi, maka tidak akan menghasilkan gelombang bunyi.

Media penghantar bunyi misalnya udara, zat cair, juga benda padat. Dengan adanya media tersebut, maka akan terdengar. Namun, merambatnya bunyi melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas daripada dengan bunyi yang merambat melalui udara.

Sementara itu, udara memiliki peranan penting dalam keberadaan bunyinya. Sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan mudah dengan adanya udara. Berbeda dengan luar angkasa, komunikasi sulit terjadi karena tidak adanya udara.

Bunyi juga merambat melalui benda cair. Hal itu dapat kita ketahui dengan adanya suara lumba-lumba dari radar kapal selam. Sedangkan bunyi yang merambat melalui benda padat dapat diketahui dari suara kereta api. Meskipun jaraknya jauh akan terdengar saat menempelkan telinga pada rel kereta api.

Penerima Bunyi

Proses terjadinya bunyi juga berkaitan erat dengan adanya pihak penerima bunyi, seperti indera pendengaran. Apabila tidak ada penerima, maka bunyinya tidak akan terdengar. Manusia memiliki indera pendengaran, yakni telinga. Adanya telinga membuat Anda mudah mendengar bunyi dan suara.

Syarat terjadinya bunyi dapat terjadi berdasarkan oleh 3 hal tersebut. Apabila salah satu syaratnya tidak terpenuhi, bunyi tersebut tidak akan timbul.

Kategori : biologi - bunyikelas: smapembahasan :

Jawaban :

Syarat bunyi dapat di dengar oleh manusia yaitu:

1. Ada Sumber Bunyi misalnya suara petikan gitar
2. Ada Zat Perantara (Medium)  misalnya berupa udara
3. Ada Pendengar yang mempunyai alat pendengaran yang baik

4. Frekuensi Bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz.

Nah, penjelasan yang lebih lengkap mengenai materi diatas adalah sebagai berikut ini ya…

Bunyi terjadi jika terpenuhi empat syarat, yaitu :



1. Sumber Bunyi
Benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum, terompet dan seruling. 2. Zat Perantara (Medium)

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak. Bunyi hanya dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya udara, air, dan kayu. Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak akan terdengar.


3. Pendengar

Manusia dilengkapi indra pendengar, yaitu telinga sebagai alat pendengar.
Getaran yang berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita pada umumnya melalui udara dalam bentuk gelombang.

4. Frekuensi Bunyi

Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1. Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz. 2. Audiosonik, adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz. 3. Ultrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz.

Telinga manusia mempunyai batas pendengaran. Bunyi yang dapat didengar manusia adalah bunyi dengan frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz, yaitu audiosonik. Infrasonik dan ultrasonik tidak dapat didengar oleh manusia. Infrasonik dapat didengar anjing, jangkrik, angsa, dan kuda. Ultrasonik dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba.


Syarat terjadinya bunyi – Bagaimanakah bunyi dihasilkan? Secara umum bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yang kemudian merambat melalui perantara untuk ditangkap oleh indera pendengaran. Dari definisi itu, maka terdapat beberapa syarat terjadinya bunyi yang kemudian mempengaruhi proses terjadinya bunyi sampai bisa kita dengarkan.

Secara umum, pengertian gelombang bunyi adalah salah satu jenis gelombang yang bisa ditangkap oleh indera pendengaran. Gelombang bunyi termasuk jenis gelombang longitudinal yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya. Bunyi juga termasuk kategori gelombang mekanik yang proses perambatannya membutuhkan medium.

Di antara ciri-ciri gelombang bunyi lain adalah dapat mengalami pemantulan dan pembiasan gelombang bunyi. Contoh pemantulan bunyi dapat kita jumpai saat terjadi gaung atau gema yang dipantulkan. Sementara pembiasan bunyi contohnya adalah petir yang terdengar lebih keras saat malam hari dibanding saat waktu siang hari.

Berdasarkan frekuensinya, terdapat 3 (tiga) macam-macam bunyi, yakni bunyi infrasonik (frekuensi di bawah 20 Hz), bunyi audiosonik (frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hz), dan bunyi ultrasonik (frekuensi di atas 20.000 Hz). Hanya bunyi audiosonik saja yang berada pada batas pendengaran manusia normal yang bisa kita dengarkan.

Syarat Terjadinya Bunyi

Secara umum terdapat 3 (tiga) syarat terjadinya bunyi, yakni adanya sumber bunyi, adanya medium (perantara) serta adanya penerima bunyi. Berikut akan dibahas secara lengkap syarat-syarat terjadinya bunyi dan penjelasannya.

1. Sumber Bunyi

Syarat pertama terjadinya bunyi adalah adanya sumber bunyi. Yang dimaksud sumber bunyi adalah segala benda yang dapat menghasilkan bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar yang menjadi sumber bunyi. Tanpa adanya sumber bunyi, maka tidak akan gelombang bunyi yang dihasilkan.

Contoh sumber bunyi pun dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat kita mengetuk pintu akan muncul suara, begitu pula saat kita menempuk kedua tangan kita juga akan muncul bunyi. Saat kita berbicara pun terdapat getaran pada bagian tenggorokan kita sehingga menghasilkan bunyi.

2. Medium

Yang kedua adalah adanya medium atau perantara. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang membutuhkan medium untuk proses perambatannya. Tanpa ada medium, maka bunyi tidak akan bisa merambat dan tidak bisa didengar. Media perambat gelombang bunyi bisa berupa zat padat, zat cair atau zat gas.

Cepat rambatnya gelombang bunyi juga dipengaruhi oleh medium perambatannya. Semakin rapat mediumnya, maka semakin cepat proses perambatan gelombang bunyi. Karena itulah, gelombang bunyi merambat lebih cepat dengan zat padat sebagai mediumnya, dibandingkan pada zat cair atau zat gas.

3. Penerima Bunyi

Syarat ketiga dan terakhir proses terjadinya bunyi adalah adanya pihak penerima bunyi, dalam hal ini yang dimaksud yaitu indera pendengaran. Jika tidak ada penerima bunyi, maka bunyi tersebut tidak akan didengar oleh siapa-siapa. Untuk syarat terjadinya bunyi adalah terdapat penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi tersebut.

Manusia memiliki indera pendengaran yaitu telinga. Dengan adanya telinga kita bisa mendengar bunyi dan suara yang ada dalam jangkauan kita. Ada beberapa orang dengan gangguan pendengaran atau tuna rungu yang tidak bisa mendengar dengan baik. Fungsi telinga pun harus kita jaga agar terus berfungsi dengan baik.

Demikian informasi artikel mengenai 3 syarat terjadinya bunyi beserta pengertian, ciri-ciri, dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA