Apa saja kegiatan manusia yang menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati Indonesia?

KOMBINASI perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan aktivitas manusia telah menyebabkan jatuhnya keanekaragaman hayati dan ekosistem global. Demikian hasil sebuah penelitian baru yang diterbitkan pada Senin (27/1). 

Penelitian itu memetakan lebih dari 100 lokasi dengan ekosistem hutan tropis dan terumbu karang yang telah terkena dampak oleh iklim ekstrem seperti angin topan, banjir, gelombang panas, kekeringan, serta kebakaran. 

Dilansir Science Daily, penelitian itu memberikan gambaran menyangkut bagaimana ekosistem yang sangat beragam tersebut menghadapi ancaman oleh kombinasi tiga faktor di atas yakni perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan tekanan aktivitas manusia.

"Hutan tropis dan terumbu karang sangat penting bagi keanekaragaman hayati global, sehingga sangat mengkhawatirkan bahwa mereka semakin terpengaruh oleh gangguan iklim dan aktivitas manusia," terang pemimpin peneliti dari Embrapa Amazônia Oriental di Brasil dan Lancaster University, Filipe França, dalam sebuah pernyataan.

França menyebut banyak ancaman lokal aktivitas manusia terhadap hutan tropis dan terumbu karang seperti deforestasi, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi, yang mengurangi keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem. Hal ini pada gilirannya, lanjut França, dapat membuat mereka kurang mampu bertahan atau pulih kembali dari cuaca ekstrem.

Sementara peneniliti lainnya yang merupakan ahli ekologi kelautan dari Universitas Lancaster, Cassandra E. Benkwitt, mengatakan perubahan iklim menyebabkan badai dan gelombang laut yang lebih intens. Peristiwa ekstrem tersebut, sambungnya, dapat mengurangi penutup terumbu karang hidup dan menyebabkan perubahan jangka panjang baik bagi karang itu sendiri maupun komunitas ikan, yang diperparah oleh ancaman lokal aktivitas manusia. 

Hal itu juga berlaku sama terhadap spesies dan satwa hutan tropis yang semakin berkurang atas meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem. Kombinasi temperatur suhu yang lebih tinggi dengan musim kemarau yang lebih panjang dan kekeringan lebih parah, juga menyebabkan penyebaran kebakaran hutan berskala besar di hutan tropis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Sejumlah konsekuensi ekologis pasca-badai telah dicatat di hutan tropis: penghancuran tanaman akibat cuaca ekstrem ini memengaruhi hewan, burung, dan serangga yang bergantung padanya untuk makanan dan tempat berlindung," jelas Guadalupe Peralta dari Universitas Canterbury Selandia Baru, dalam sebuah pernyataan.

Penelitian ini menekankan kebutuhan mendesak dan strategi konservasi baru semua negara untuk bertindak bersama memperbaiki dampak dari berbagai ancaman terhadap hutan tropis dan terumbu karang, guna mencegah kerugian lebih lanjut di tingkat ekosistem. (sciencedaily/foxnews/M-4)

Manusia adalah mahluk dominan di permukaan bumi atau man ecologial dominant dalam ekologi. 

Kegiatan manusia ini banyak sekali yang merusak permukaan bumi termasuk merusak kelestarian flora dan fauna. 

Di Indonesia saja sejak 1970 an shingga tahun 2000 an, laju kerusakan hutan mencapai 2,8 juta ha/per tahun. J

ika terus dibiarkan maka akan berdampak pada kepunahan berbagai spesies flora dan fauna. 

Di berita kita sering lihat berbagai hewan buas masuk ke pemukiman warga karena kehilangan sumber makanan dan habitatnya hancur oleh manusia. Lalu faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati?. 

Baca juga:


Inilah tipe-tipe erupsi gunung api di dunia
Perbedaan konservasi DAS hulu dan hilir

a. Perusakan habitat

Habitat diartikan sebagai daerah tempat tinggal suatu organisme. Kerusakan habitat ini merupakan pangkal mula dari kepunahan suatu organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak akan memiliki tempat yang cocok untuk hidup. 

Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia misalnya ilegal logging untuk industri. 

Perubahan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis dan gen.

Selain akitbat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam seperti kebakaran lahan, erupsi atau banjir bandang. Kerusakan terumbu karang di laut juga banyak terjadi oleh kegiatan nelayan nakal atau turis. 

Ikan-ikan serta biota laut yang hidup di dalam terumbu karang kini banyak terusik oleh aktivitas manusia. Beberapa waktu lalu, sebuah kapal pesiar di Raja Ampat juga merusak terumbu karang di perairan eksotis Indonesia tersebut.

b. Penggunaan pestisida

Pestisida contohnya adalah insektisida, herbisida dan fungisida. Semuanya adalah bahan kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh hama, namun kenyataannya menyebar ke lingkungan dan mercauni mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan lainnya.

Harimau bonita yang masuk ke daerah pemukiman warga

c. Pencemaran

Bahan pencemar alias polutan dapa membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting lain. Bahan pencemaran ini banyak berasal dari limabah domestik, industri maupun pertanian. Contoh konkret adalah Pencemaran Masal Sungai Citarum yang kini tengah dilakukan pembersihan oleh Pemprov Jawa Barat.

d. Perubahan tipe tumbuhan

Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan seperti perubahan dari hutan hujan menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan punahnya tumbuhan-tumbuhan liar yang penting bagi kestabilan ekosistem. 

e. Masuknya jenis tumbuhan dan hewan liar

Tumbuhan dan hewan liar yang masuk ke dalam ekosistem dapat berkompetisi dan akhirnya membunuh tumbuhan dan hewan asli di daerah tersebut.

f. Penebangan

Penebangan hutan tidka hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang namun juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan lenyapnya fauna sehingga menurunkan plasma nutfah.

g. Seleksi

Secara stidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan organisme, sebagai contoh kita sering hanya menanam vegetasi yang dianggap unggul dan menepikan vegetasi lain yang kurang unggul. 

Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia seperti penebangan hutan yang memicu banjir bandang. 

Menurunya populasi serangga pemangsa karena penggunaan insektisida juga berdampak pada ledakan populasi hewan tertentu seperti ulat. Kalian tentu pernah melihat berita tentang serangan ulat bulu di satu desa bukan?. 

Itu adalah dampak dari ketiadaan pemangsa, artinya ada rantai makanan yang hilang sehingga ekosistem terganggu. Baca juga: Contoh soal studi kasus geografi di UN

Gambar: detiknews

Biodiversitas di Indonesia 101

C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi

Keanekaragaman Hayati

1. Kegiatan Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman

Hayati a. Penebangan hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen. b. Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan. c. Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat. d. Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang akhirnya terlupakan. e. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar. Selain akibat kegiatan manusia, terancamnya kondisi keaneka- ragaman dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya kerusakan habitat juga dapat terjadi oleh adanya bencana alam, seperti kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

2. Kegiatan Manusia yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

a. Pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang menghasilkan variasi baru meningkatkan keanekaragaman gen. b. Reboisasi penghijauan, dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain. c. Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta dapat meningkatkan keaneka- ragaman hayati. 102 Panduan Pembelajaran BIOLOGI X SMAMA Rangkuman Tugas 7.3 d. Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara in situ dilaksanakan di habitat aslinya dan pelestarian secara ex situ dilaksanakan dengan memindahkan individu yang dilestarikan dari tempat tumbuh aslinya dan dipelihara di tempat lain. Kerjakan Tugas 7.3 berikut yang akan mendorong kalian untuk mencari informasi lebih jauh dan mengembangkan wawasan kebinekaan kalian Carilah dari media cetak surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya kegiatan manusia yang memengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia serta upaya-upaya pelestarian yang dilakukan Berikanlah analisis tiap kegiatan tersebut Kerjakan di dalam buku tugas kalian 1. Banyaknya spesies yang ada dalam ekosistem disebut keaneka- ragaman hayati. 2. Biodiversitas di Indonesia sangat unik karena: a. Keanekaragamannya tinggi. b. Memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihan. c. Indonesia kaya akan flora Malesiana. d. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan endemik. e. Terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka. 3. Manfaat keanekaragaman hayati, yaitu sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan, sebagai sumber plasma nutfah, manfaat ekologik, manfaat keilmuan, manfaat keindahan, dan sebagai sumber pendapatan. Biodiversitas di Indonesia 103 Evaluasi 4. Kegiatan manusia dapat menurunkan dan meningkatkan keaneka- ragaman hayati: a. Kegiatan manusia yang menurunkan keanekaragaman hayati, yaitu: 1 Kerusakan habitat. 2 Polusi. 3 Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. 4 Introduksi spesies eksotik. 5 Penyebaran penyakit. b. Kegiatan manusia yang meningkatkan kanekaragaman hayati, yaitu: 1 Pemuliaan. 2 Reboisasi. 3 Pembuatan taman-taman kota. 4 Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi.

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang X pada huruf

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA