Apa saja ciri ciri masyarakat yang terbuka dalam menghadapi perubahan sebutkan?

Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif serta berdaya saing.

Lembaga pemerintahan tanpa kreativitas dan inovasi akan berakibat organisasi yang kurang berkembang dan kinerjanya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, kritikan, dan apatis bagi institusi itu sendiri. Oleh karena itu kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi. 

Organisasi harus menanamkan budaya kerja yang mendukung sebagai terciptanya kreativitas dan inovasi baru. Salah satu cara adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia agar selalu bersikap kritis dan menindaklanjuti sifat kritisnya dengan tindakan yang nyata untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Kemudian sikap tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan proses aktualisasi diri. 

Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dapat bertahan untuk tetap bersaing dalam panggung globalisasi. Sebuah organisasi seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada dalam dunia yang penuh gejolak global tersebut. Sebagai contoh, perkembangan bisnis dunia yang sangat pesat menimbulkan persaingan pasar yang ketat dan alot. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang menghasilkan dan mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produknya, maka usahanya akan tergilas oleh kompetitor lain. Sejatinya, manusia yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manusia yang menjadi motor penggerak semua komponen yang ada di dalam organisasi tersebut, sehingga manusia menjadi ujung tombak dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia-manusia andal yang mampu mencari strategi yang tepat dan unik guna memenangkan persaingan. Seperti diketahui, dalam organisasi terdapat salah satu unsur, yaitu manusia yang merupakan sumber daya penggerak tujuan suatu organisasi dan paling banyak berperan untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia atau disebut karyawan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian organisasi demi pencapaian misi yang maksimal. Demikian vitalnya manusia dalam sebuah organisasi, sehingga untuk dapat menjalankan organisasi dengan baik, maka manusia tersebut haruslah kreatif, inovatif, dan produktif. 

Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu menghasilkan produk baru yang belum ada sebelumnya dan bisa digunakan oleh masyarakat. Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. 

Orang yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti giat belajar dan bekerja, selalu berorientasi ke depan, kaya ide-ide yang cemerlang, berpikir rasional dan berprasangka baik, menghargai dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, serta suka melakukan eksperimen dan penelitian.

Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat berhubungan erat. Dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita akan menjadi “beda” dengan yang lain, menjadi unik dan akan berpotensi menjadi yang terdepan dalam persaingan yang semakin ketat. Sikap kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun tidak semua orang mampu mengembangkannya. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif, diperlukan suatu kesungguhan dan ketekunan. Kreatif dan inovatif menjadi salah satu kunci sukses untuk memenangkan persaingan. Pengembangan sikap kreatif dan inovatif juga akan lebih baik apabila dikembangkan secara bersama-sama, karena keduanya memiliki suatu sinergitas yang kokoh. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lain, maka akan memiliki suatu nilai “plus” dibandingkan dengan produk lain. Oleh karena itu, penting untuk mendorong pengembangan kreativitas dan menjadi benar-benar inovatif. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi diri yang kreatif dan inovatif, antara lain dengan membuat ide-ide baru sehingga dengan memiliki ide-ide yang kreatif, maka akan tercipta program baru yang lebih inovatif, melawan ketakutan dalam melakukan perubahan dan tidak takut akan kegagalan, memiliki motivasi diri yang kuat sehingga ide yang diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah dan tidak akan menyerah dalam menghadapi kegagalan, menerima pendapat pihak lain terhadap ide yang akan direalisasikan, serta memperluas wawasan dengan membaca sehingga mendapat pengetahuan untuk menciptakan ide-ide baru. Dengan menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, maka juga akan mendorong pada peningkatan produktivitas. Di mana pribadi yang produktif memiliki kemauan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan sangat membawa dampak baik kepada sebuah organisasi. Dengan menjadi sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif, maka secara otomatis juga akan membawa organisasi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan maksimal.

Sedangkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2018 di Bandar Lampung telah dirumuskan, bahwa penguatan budaya organisasi ditinjau dari perspektif Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan melalui penerapan kode etik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Untuk memiliki kode etik yang efektif diperlukan penyempurnaan yang berkesinambungan terhadap nilai-nilai yang terpresentasi dalam kode etik. Penyempurnaan dilakukan melalui (i) penyusunan kode etik yang dapat mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi, (ii) monitoring dan evaluasi efektivitas penerapan kode etik.

Kunci utama dalam mensikapi suasana kerja dalam hal ini adalah kesetiaan dengan status Aparatus Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan dan spesial insan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan pencapaian terbaik dalam setiap tugas sehari-hari maupun insidental. Selebihnya arahkan kepada Yang Maha Kuasa, oleh karena itu, Penulis menyarankan agar dalam setiap hari kerja selalu didahului dengan niat untuk berbuat baik dengan ridlo Yang Maha Kuasa.

Dari paparan tersebut di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi. Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. (*)

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja

Oleh: Muhammad Hidayat (Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)

Jakarta -

Modernisasi adalah suatu proses perubahan dari keadaan tradisional menuju masyarakat yang lebih maju (modern) atau masa kini.

Proses tersebut merupakan pergeseran sikap dan mentalitas sebagai masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, secara historis, modernisasi adalah proses perubahan menuju tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah maju di Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke- 17 hingga 19. Sistem sosial baru itu kemudian menyebar ke negara Eropa lainnya dan baru abad ke-20 ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.

Mengutip dari modul Sosiologi oleh Rizka Ariestianti, bahwa pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup transformasi total kehidupan bersama yang tradisional, dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis. Hal itu telah menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.

Pengalaman yang berat mengenai industrialisasi merupakan model untuk industrialisasi dunia menjadi modern, yakni dengan masyarakat industri seperti masyarakat Barat.

Sebenarnya istilah modern, mengandung berbagai macam arti dan tambahan arti. Namun, secara umum istilah modern digunakan untuk menunjukan tentang terjadinya perubahan yang lebih maju.

Contoh modernisasi yang bisa kita lihat dari penggunaan gadget dan internet yang terus semakin berkembang. Selain itu, contoh modernisasi juga terdapat dalam penggunaan traktor oleh petani. Penggunaan traktor itu telah menyebabkan pekerjaan petani di lahan menjadi ringan dan cepat.

Pengertian Modernisasi

Berikut adalah beberapa pengertian modernisasi menurut para ahli:

1. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi diartikan sebagai bentuk dari perubahan sosial, secara terarah (directed change) yang didasarkan dalam suatu perencanaan (social palnning).

2. Widjojo Nitisastro

Modernisasi merupakan transformasi total dari kehidupan tradisional dalam hal organisasi sosial dan teknologi ke arah yang lebih maju.

3. Wilbert E Moore

Modernisasi adalah bentuk transformasi total pra-modern dalam hal teknologi maupun organisasi sosial dalam hal pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.

4. Johan Willem Schoorl

Modernisasi adalah suatu penerapan pengetahuan ilmiah dalam semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.

Ciri-ciri Modernisasi

Secara umum ciri modernisasi akan ditandai dengan adanya perubahan pada aspek sosio demografi dan struktur sosial, yang mencangkup unsur-unsur sosial, ekonomi, dan psikologi manusia.

Ciri-ciri modernisasi adalah sebagai berikut:- Masyarakatnya sangat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meringankan kehidupan sehari-hari.- Adanya perubahan pada alat transportasi yang lebih canggih.- Banyak terjadi perubahan pada unsur-unsur dan norma masyarakat.- Transformasi demokratis dalam sistem politik, telah membuka peluang bagi tindakan kolektif rakyat.- Meningkatnya sikap individualisme dan disiplin diri yang tinggi.

- Adanya diferensiasi dalam hal tenaga kerja.

Pandangan Modern


Modernisasi telah membuat berbagai perubahan keadaan masyarakat, sehingga hal tersebut akan memicu terjadinya konflik.

Menurut Stoner dan Freeman, keduanya memberikan dua pandangan mengenai konflik sosial, yakni dengan pandangan tradisional dan modern. Dalam pandangan tradisional konflik sosial bisa saja dihindari, dengan cara meminimalisasikan munculnya konflik dalam sebuah kelompok.

Sementara itu, pandangan modern justru menjelaskan bahwa suatu konflik tidak dapat dihindari. Hal tersebut nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perbedaan persepsi, perbedaan tujuan, struktur organisasi, nilai-nilai, dan lain sebagainya

Ciri-ciri Manusia Modern

Dikutip dari buku Modernisasi Pembelajaran Bahasa Indonesasi karya yayah Rokayah, S.Pd., berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Inkeles kepada masyarakat yang industrinya sudah maju. Ia pun mengemukakan secara detail tentang tanda ciri-ciri atau karakteristik manusia dan masyarakat modern.

Berikut ciri-ciri manusia dan masyarakat modern,diantaranya:

1. Bersikap TerbukaHal ini bisa berkaitan dengan sebuah hal-hal maupun pengalaman baru, dan tidak menutup diri terhadap adanya perubahan. Artinya, jika masyarakat dihadapi oleh sebuah ajakan mengenai hal-hal baru yang dirasa lebih menguntungkan untuk kehidupannya kedepan, maka mereka akan cenderung untuk selalu memikirkan dan menerimanya. 2. Selalu Siap Menghadapi Perubahan SosialManusia modern akan siap untuk memahami dan menerima perubahan yang terjadi disekitarnya. Contohnya berpartisipasi dalam bidang politik ekonomi dan lain lain. 3. Memiliki Pandangan yang LuasMasyarakat modern mau memahami perbedaan berupa pendapat maupun sikap orang lain. Pendapat tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya, tapi juga mau menerima pendapat dari luar. 4. Memiliki Ambisi dan Rasa Ingin Tahu yang KuatDorongan untuk selalu berusaha memperoleh informasi tentang apa yang sedang terjadi di lingkungannya, dengan selalu mencari manfaat sebagai cara untuk meningkatkan kehidupannya. 5. Berorientasi Pada Masa Sekarang dan Masa DepanManusia modern tidak hanya mengenang suatu kejayaan maupun kegagalan di masa lalu, tapi mereka lebih aktif untuk berfikir bagaimana tentang masa kini dan masa yang akan datang. 6. Percaya Pada Perencanaan (Social Planning)Dalam kehidupan manusia modern hidupnya cenderung direncanakan, perencanaan tersebut baik jangka panjang maupun jangka pendek. 7. Lebih Percaya Pada Hasil Pemikiran dan Perhitungan ManusiaHal ini menandakan bahwa manusia barin percaya bahwa manusia dapat mengontrol kejadian di sekitarnya dan tidak melulu percaya terhadap takdir atau pembawaan. 8. Menghargai Keterampilan TeknikManusia modern akan menghargai keterampilan juga penggunaan suatu Teknik sebagai dasar pemberian imbalan. 9. Berwawasan Pendidikan dan PekerjaanSalah satu karakteristik manusia modern adalah mereka cenderung lebih berpandangan terhadap pendidikan dan pekerjaan. 10. Menyadari dan Menghargai Orang LainManusia modern lebih menghargai kemuliaan seseorang, khususnya seperti wanita, orang yang lemah, anak-anak, atau bawahan. 11. Memahami Perlunya Produksi

Dalam mengambil dengan manusia modern akan selalu mempertimbangkan sejauh mana dampak terhadap hasil produksi dari suatu industri. Contohnya ketika ia sebagai pegawai perusahaan maka juga ikut mengenai menyadari akan kepentingan perusahaannya tersebut.

Dampak Modernisasi Pada Masyarakat


Adanya modernisasi tentunya akan memberikan dampak ke masyarakat, baik itu langsung maupun tidak langsung dan secara positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa contoh dampak dari adanya modernisasi:

a. Dampak Positif Modernisasi

- Mampu meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang berubah menjadi lebih baik.- Adanya efektivitas dan efisiensi dalam melakukan suatu hal.- Perubahan nilai dan sikap, yang ditandai dengan menguatnya integrasi masyarakat, sehingga membuat masyarakat mampu untuk lebih terbuka.- Meningkatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Industri dan juga Transformasi.

- Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal politik dan demokrasi.

b. Dampak Negatif Modernisasi

- Terjadinya kesenjangan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial.- Banyaknya pencemaran lingkungan pada alam.- Meningkatnya konflik dan kasus kriminalitas.- Terbentuknya paham dan cara pandang Barat yang berlebihan.- Memunculkan pergeseran nilai-nilai pada kebudayaan lokal, yang mampu menghilangkan adat istiadat yang sudah diturunkan secara turun temurun.

- Adanya kesenjangan teknologi (digital divide) dalam masyarakat.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai modernisasi beserta ciri-ciri masyarakatnya. Apakah detikers, sudah termasuk dalam masyarakat yang modern? Jangan lupa selalu bersikap bijak menghadapi modernisasi ya!

Simak Video "Waspadai Ciri Penyakit Asam Lambung dan GERD"



(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA