Apa saja bahan kimia yang bersifat korosif?

Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi. Saat kalian bekerja di laboratorium dengan menggunakan bahan yang bersifat korosif, maka kalian harus melakukan antisipasi dengan cara mengenakan jas lab, dan itupun tidak boleh langsung terkena jas lab. Karena bisa menghancurkan atau mengikis jas lab yang kita gunakan.

PropertyValue
dbpedia-owl:abstract
  • Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi. Saat kalian bekerja di laboratorium dengan menggunakan bahan yang bersifat korosif, maka kalian harus melakukan antisipasi dengan cara mengenakan jas lab, dan itupun tidak boleh langsung terkena jas lab. Karena bisa menghancurkan atau mengikis jas lab yang kita gunakan. Karena itu, antisipasi untuk terkena pakaian apalagi terkena anggota tubuh yang vital. bisa bahaya tuh !. Hindarkan dari anak anak, simpan dalam lemari terkunci, jangan sampai tercecer saat menggunakannya Berkas:Nuvola apps edu science. svg Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Contoh bahan kimia yang bersifat korosif antara lain asam sulfat,asam astetat,asam klorida dan lain-lain.
dbpedia-owl:thumbnail
dbpedia-owl:wikiPageID
dbpedia-owl:wikiPageRevisionID
dbpedia-owl:wikiPageWikiLink
  • dbpedia-id:Berkas:Korosif.png
rdfs:comment
  • Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi. Saat kalian bekerja di laboratorium dengan menggunakan bahan yang bersifat korosif, maka kalian harus melakukan antisipasi dengan cara mengenakan jas lab, dan itupun tidak boleh langsung terkena jas lab. Karena bisa menghancurkan atau mengikis jas lab yang kita gunakan.
rdfs:label
//www.w3.org/ns/prov#wasDerivedFrom
  • wiki-id:Korosif?oldid=6726303
foaf:depiction
  • //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2d/Korosif.png
foaf:isPrimaryTopicOf
is dbpedia-owl:wikiPageWikiLink of
is foaf:primaryTopic of

Published by K24Klik on 12 April 2017

Sobat sehat, penggunaan air keras sebagai senjata tindak kejahatan, bukan lah hal baru. Kasus penyiraman air keras seperti yang sedang ramai dibicarakan saat ini, juga pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya.

Sebenarnya, apa ‘sih air keras itu? Mengapa orang sering menggunakannya untuk menyakiti atau melukai orang lain?
Jadi, air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat, yang apabila mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat dan timbul luka bakar karena sifatnya yang korosif (sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif).

Contoh air keras adalah asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir, asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat.

Tidak hanya luka fisik, seseorang yang terkena serangan air keras juga dapat mengalami trauma dan beban psikologis karena cacat fisiknya.

Selain itu, air keras juga berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi sumber polusi, baik udara, air, maupun tanah. Jika air keras dibuang sembarangan dapat membunuh tumbuh-tumbuhan yang terkena air keras, kemudian jika menguap juga berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Air keras ini juga dapat menyebabkan kebakaran hebat sehingga penyimpanannya pun harus jauh dari sumber api.

Berikut tahapan luka yang timbul akibat paparan air keras :
Grade I

Korban paparan air keras mengalami dampak seperti terpapar sinar matahari atau terjemur matahari.

Grade II

Yaitu kondisi melembung atau melepuh. Kerusakan terjadi hanya di bagian epidermis atau kulit arinya menggelembung.

Grade II A

Pada tahap ini, lapisan epidermis dan di sebagian dermis mengalami kerusakan hingga 20 persen, sedangkan 80 persen lapisan masih dalam kondisi baik. Dalam kondisi ini, korban dapat sembuh dalam kurun waktu 10 hari hingga 2 pekan.

Grade II B

Kerusakan terjadi di epidermis dan sebagian besar dermis, yaitu sebanyak 80 persen. Kondisinya lebih parah, hanya sedikit yang tersisa. Namun selama biji epitel (bagian kulit yang tumbuh jadi kulit) masih ada, akan bisa sembuh meski membutuhkan waktu yang lama. Misalnya selama 1 bulan lebih, tergantung luas lukanya.

Grade III

Ini luka yang paling dalam. Melukai di seluruh ketebalan kulit dan epidermis. Biasanya ditangani dengan cara operasi. Namun untuk menentukan tingkatan dampak bahaya ini, tim medis membutuhkan waktu 3-5 hari setelah korban tersiram air keras

Apa yang harus dilakukan ketika terkena air keras? 1. Menjauh dari sumber air keras 2. Lepaskan pakaian dan perhiasan dari kulit yang terkena air keras 3. Cuci dengan air bersih (disarankan air bersih yang mengalir) sebanyak-banyaknya untuk menetralkan air keras

4. Segera lakukan penanganan medis

Bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium memiliki sifat yang beraneka ragam. Di antara sifat-sifatnya tersebut, ada beberapa di antaranya yang ternyata dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan para pekerja dan lingkungannya (K3LH). Untuk membedakan antara bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia yang tidak berbahaya diperlukan suatu simbol khusus yang bersifat universal. Inilah yang mendasari dibuatnya suatu peraturan tentang simbol bahan kimia berbahaya. Melalui peraturan tersebut, dibuatlah suatu simbol-simbol yang menandakan sifat berbahaya dari suatu bahan kimia. Simbol-simbol bahan kimia tersebutlah yang akan dijelaskan pada artikel kali ini.

Simbol Bahan Kimia

Simbol bahaya kimia adalah suatu piktogram berlatar belakang orange dengan garis batas dan gambar berwarna hitam. Gambar yang terdapat dalam piktogram umumnya menggambarkan sifat bahaya dari bahan yang dilabeli. Sifat bahaya tersebut misalnya risiko ledakan dan kebakaran, risiko kesehatan dan keracunan, atau kombinasi keduanya.

Berikut ini  7 simbol bahan kimia berbahaya lengkap dengan gambar dan keterangannya.

1. Explosive (Mudah Meledak)

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa. Bekerja dengan bahan kimia yang mudah meledak membutuhkan pengalaman praktis sekaligus pengetahuan. Menghindari hal-hal yang dapat memicu ledakan sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko fatal bagi keselamatan diri.

2. Oxidizing (Mudah Teroksidasi)

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Bekerja dengan bahan kimia oxidizing membutuhkan pengetahuan dan pengalaman praktis. Jika tidak, risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium perklorat. Bila suatu saat Anda bekerja dengan kedua bahan tersebut, hindarilah panas, reduktor, serta bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.

3. Flammable (Mudah Terbakar)

Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah terbakar (flammable). Bahan mudah terbakar dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar. Bahan dengan label Extremely Flammable memiliki titik nyala pada suhu 0 derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. Bahan ini umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan tinggi. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Bahan dengan label Highly Flammable memiliki titik nyala pada suhu 21 derajat Celcius dan titik didih pada suhu yang tak terbatas. Pengaruh kelembaban pada terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar. Oleh karena itu, mereka biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11. Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara.
  2. Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api.
  3. Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api.
  4. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.

Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida dan merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus memperhatikan keselamatan diri. Hindari kontak langsung dengan kulit, menelan, serta gunakan selubung masker untuk mencegah uapnya masuk melalui pernafasan.

5. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)

Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida. Frase-R untuk bahan berkode Xn yaitu R20, R21 dan R22, sedangkan untuk kode Xi yaitu R36, R37, R38 dan R41.

6. Corrosive (Korosif)

Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda.  Mereka juga bisa menyebabkan iritasi. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.

7. Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53. Demikianlah 7 simbol bahan kimia lengkap dengan keterangan dan gambarnya. Semoga bisa menjadi pengetahuan baru yang bermanfaat bagi keselamatan Anda suatu saat nanti (dba).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA