Apa peran laki-laki dan perempuan?

Perempuan di era saat ini merupakan individu yang semakin menunjukkan eksistensinya dalam berbagai lini kehidupan. Perempuan mulai mengambil peran yang, mungkin, sudah sejak lama di dominasi oleh pria. Beberapa lini kehidupan, memang masih didominasi oleh pria. Namun, tidak tertutup kemungkinan perempuan dapat mengambil alih dominasi pria dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai modal sosial (social capital). Modal sosial melekat dalam diri masyarakat suatu daerah, menjadikan mereka unik, berbeda dengan masyarakat daerah lain. Seperti halnya masyarakat di RT 89 dan 90, RW 25 Notoyudan, Kelurahan Pringgokusuman, Yogyakarta. Masyarakat di sana mempunyai modal sosial yang kuat dalam berkehidupan. Baik perempuan maupun pria, mereka bahu membahu menjalankan kehidupan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun perempuan di lokasi penelitian mempunyai modal sosial yang khas sehingga mereka mampu untuk bersosialisasi dan membentuk sebuah jaringan dan kekeluargaan di dalamnya. Penelitian ini melihat bagaimana bentuk modal sosial yang khas yang dimilliki oleh perempuan di Notoyudan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode observasi partisipan dan menggunakan teknik analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer melalui kegiatan observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi. Terdapat 5 informan dalam penelitian ini, dengan rincian 1 pria dan 4 perempuan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa perempuan di Notoyudan memiliki aktifitas beragam dan tiap bulannya mereka mengadakan beberapa kali pertemuan. Pertemuan � pertemuan tersebut antara lain arisan RT, arisan RW, dan pertemuan ibu � ibu PKK. Tempat pertemuan berpindah � pindah, bergantian satu rumah ke rumah lainnya. Para perempuan di Notoyudan berhasil membentuk sebuah jaringan dan ikatan kekeluargaan yang memberikan kemampuan mereka untuk bisa lebih maju dibanding pria di lingkungannya. Hal lain seperti masalah ekonomi dapat memperkuat ikatan kekeluargaan dan memperkuat jaringan yang ada.

Women in the current era are an individual who increasingly show their existence in various aspects of life. Women began to take a role, perhaps, has long been dominated by men. Several lines of life, is still dominated by men. However, it is possible women may take over the dominance of men in social life. Social life cannot be separated from what is referred to as social capital (social capital). Social capital inherent in a public area, make them unique, different from other areas of society. As well as the community at RT 89 and 90 RW 25 Notoyudan, Pringgokusuman village, Yogyakarta. People there have a strong social capital in the livers. Both women and men, they work together to run a common life to improve their welfare. However, women in the study sites have distinctive social capital so that they are able to socialize and form a network and kinship in it. The research looked at how the typical form of social capital owned by women in Notoyudan. This study is a qualitative research method of participant observation and using descriptive analysis techniques. The data used are primary data through observation and interviews. Secondary data was obtained through literature and documentation. There are 5 informants in this study, with details of 1 male and 4 female. From the research conducted, it is known that women in Notoyudan have diverse activities and there are several times bertemuan with other women each month. The meetings among others RT gathering, RW gathering, and meeting in Family Welfare Guidance. All three meetings are held once a month with a host of different - different every month. Women in Notoyudan managed to form a network and kinship ties which give them the ability to be more advanced than men in their environment. Other things such as the economy can strengthen family ties and strengthen existing networks.

Kata Kunci : arisan, PKK, perempuan

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA