Reporter
Senin, 29 Agustus 2022 11:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah mengalami ketika tidur merasa tubuh ingin terbangun tapi mata sulit terbuka dan badan sulit bergerak. Kondisi ini sering disebut ketindihan oleh orang awam. Padahal, secara medis dikenal sebagai sleep paralysis dan sering disalahartikan sebagai kejadian supernatural.
Dokter dari Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), Citra Fitri Agustina, memaparkan sleep paralysis terjadi saat mekanisme otak dan tubuh saling bertubrukan, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan tubuh tersentak bangun di tengah siklus pergerakan mata cepat (REM).
“Ketindihan itu kondisi di mana orang setengah tidur setengah sadar. Itu terjadi ketika otak belum siap menerima sinyal untuk bangun dari tubuh,” ujarnya. “Jadi, bukan karena makhluk halus.”
Menurutnya, banyak orang menganggap kondisi ini disebabkan makhluk halus dan mereka ketindihan hantu. Ketindihan digambarkan dengan kondisi tubuh kaku tidak dapat bergerak namun tubuh dan pikiran menyadari Anda sudah bangun tidur.
“Di saat itu, biasanya Anda tidak mampu berbicara sama sekali, merasa dadanya ditekan oleh benda yang sangat berat, sulit bernapas, dan berkeringat sangat banyak,” jelasnya.
Cifi menerangkan ada beberapa faktor pemicu orang mengalami ketindihan. Salah satunya adalah kurang berolahraga, yang bisa meningkatkan kecemasan dan cenderung membuat orang sulit tidur nyenyak.
“Ketindihan itu rata-rata dialami oleh orang yang memiliki gangguan kecemasan berlebih, termasuk gangguan panik. Mereka lebih mungkin mengalami hal itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan penyebab ketindihan dapat berkaitan dengan adanya gangguan stres pascatrauma (PTSD). “Biasanya terjadi pada orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma atau tekanan fisik dan emosional lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, meskipun penyebab ketindihan belum diketahui secara pasti dan mendalam, beberapa penelitian menjelaskan risiko ketindihan rentan terjadi pada orang dengan ciri-ciri imajinatif atau disosiasi dari lingkungan terdekat. Untuk mengatasinya, dia menyarankan menerapkan pola hidup sehat, mengurangi begadang, dan rutin berolah raga.
“Perbaiki jam tidur, sempatkan berolahraga, dan cari kegiatan positif yang membuat pikiran rileks,” tuturnya.
Berdasarkan Journal of Neuropsychiatric Disease and Treatment, durasi ketindihan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 20 menit. Umumnya, durasi rata-rata adalah 6-7 menit. Pada kebanyakan kasus, durasi berakhir dengan sendirinya. Tak menutup kemungkinan durasi tersebut terganggu oleh sentuhan, suara orang lain, atau upaya diri sendiri yang intens untuk bergerak sebagai upaya mengatasinya.
Baca juga: Mengalami Ketindihan Saat Tidur, Begini Penjelasan Sains tentang Sleep Paralysis
Rekomendasi Berita
5 Kebiasaan Baik untuk Meningkatkan Kualitas Tidur pada Malam Hari
15 jam lalu
Kebiasaan sehari-hari memiliki beberapa efek samping yang buruk pada kualitas tidur
Kourtney Kardashian Masih Tidur Bersama Putrinya yang Berusia 10 Tahun
3 hari lalu
Kourtney Kardashian menikah dengan Travis Barker tetapi tinggal di rumah terpisah demi kenyamanan anak-anak mereka.
Hindari 8 Aktivitas Ini Setelah Makan
3 hari lalu
Hal yang perlu dilakukan setelah makan adalah tetap bergerak, tetapi tidak melakukan gerakan intens atau berlebihan.
Jangan Lakukan 4 Kebiasaan Ini Sebelum Tidur
4 hari lalu
Spesialis tidur mengatakan tak boleh melihat ponsel atau televisi 30 menit sebelum tidur.
6 Tips Cegah Asam Lambung pada Malam Hari
8 hari lalu
Lakukan beberapa hal berikut untuk menghentikan asam lambung pada malam hari.
Christina Ricci Akui Masih Tidur Satu Ranjang dengan Putranya yang Berusia 8 Tahun
11 hari lalu
Dulu Christina Ricci sudah melatih anaknya tidur sendiri, tapi dia tidak nyaman karena anaknya terus menangis.
Efek Samping Menyimpan Ponsel di Tempat Tidur
11 hari lalu
Jangan biasakan bermain ponsel di sekitar waktu tidur. Berikut kemungkinan efek negatif menyimpan ponsel di dekat tempat tidur.
Trik untuk Bantu Wanita Menopause Mudah Tidur Menurut Studi
12 hari lalu
Para peneliti penasaran apakah pijat kaki bisa meningkatkan mood dan kualitas tidur, yang kerap melanda saat menopause.
Aturan 10-3-2-1-0 untuk Membuat Tidur Nyanyak seperti Bayi
14 hari lalu
Kurang tidur dapat menyebabkan beberapa gangguan gaya hidup seperti penyakit kardiovaskular dan ganguan psikologis.
Penyebab Tertidur Microsleep, Apakah hanya karena Kurang Tidur Malam?
14 hari lalu
Microsleep mengacu kondisi tertidur yang sangat singkat, hitungan detik