Apa penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia?

Tweet0Pin0Share0

Pancasila sangat berkaitan dengan kerpibadian bangsa , loh teman. Kenapa? Karena di dalam Pancasila tersebutlah kepribadian bangsa terjaga dan lestari hingga nanti. Nah bagaimana contoh yang berkaitan dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa?

Tapi, sebelum kita masuk ke contoh-contoh alangkah baiknya kita mulai dengan pengertian kepribadian terlebih dahulu, teman. Apa sih yang dimaksud dengan kepribadian?

Daftar Isi

  • Pengertian Kepribadian
  • Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
  • Kepribadian bangsa dihasilkan dari nilai-nilai yang telah ada
  • Contoh-contoh Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
  • Contoh penyimpangan nilai-nilai Pancasila

Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Kepribadian yang dimiliki seseorang sangatlah penting. Karena hal ini akan mempengaruhi segala aspek yang ada pada setiap individu tersebut, seperti akhlak, moral, budi pekerti, etika, dan estetika orang tersebut ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari di mana pun dia berada.

Menurut Suryana (2017:47) menyatakan bahwa pemahaman Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki lima prinsip karakter dalam Pancasila yang telah melekat dalam segala sendi kehidupan warganya, diantaranya adalah:

  1. Karakter Berketuhanan
  2. Karakter Kemanusiaan
  3. Karakter Persatuan
  4. Karakter Demokratis
  5. Karakter Sosial yang berkeadilan

Nah sekarang, kita lanjut kepada pengertian Pancasila sebagai kepribadian bangsa, teman.

Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

Pengertian kepribadian bangsa Indonesia sebenarnya apa sih? Kepribadian adalah keseluruhan cara hidup bangsa Indonesia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani, dalam rangkai timbal balik antar individu, masyarakat dan kebudayaannya, sehingga ciri-ciri khas kebudayaannya tersebut terjalin dalam satu pola kebudayaan.

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia adalah keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya.

Keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku adalah filsafat hidup, ideologi, dan moral negara yang harus dikembangkan sesuai dengan kodrat manusia.

Dengan kata lain dasar kepribadian bangsa pada hakikatnya adalah moral, moral bangsa Indonesia yang mengikat seluruh warga masyarakat, baik sebagai perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa.

Kepribadian bangsa dihasilkan dari nilai-nilai yang telah ada

Pancasila sebagai kepribadian bangsa dihasilkan dari menggali nilai-nilai yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia.

Wawasan dan nilai yang terkandung di dalam Pancasila telah lama berakar serta hidup dalam hati nurani, sanubari, watak, kepribadian, dan pergaulan hidup bangsa Indonesia yang tercermin dalam adat istiadat, kebiasaan, perilaku serta lembaga-lembaga masyarakat.

Dijadikannya lima poin Pancasila sebagai landasan bernegara bukan tanpa alasan. Kelima nilai tersebut dianggap sudah menjadi nilai yang berkembang di masyarakat sejak dahulu.

Nah, artinya para tokoh perumus Pancasila bukanlah pencipta, tetapi mereka telah berhasil menggali nilai-nilai yang ada dari bangsa Indonesia dan disarikan ke dalam bentuk Pancasila.

Kelima nilai dasar yang termaktub dalam pancasila merupakan inti hidup dalam kebudayaan bangsa, sekaligus menjadi tuntutan dan tujuan hidupnya, serta menjadi ukuran dasar seluruh peri kehidupan bangsa Indonesia.

Contoh-contoh Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan.

Kepribadian bangsa selalu berdasar kepada lima sila yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Karena sejatinya, setiap nilai-nilai yang ada pada Pancasila telah mewakili diri bangsa. Berikut contoh-contohnya:

A. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila ini pada dasarnya berkaitan dengan hubungan dan perilaku kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila pertama:

  1. Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing.
  2. Menumbuhkan sikap saling menghormati dan sikap saling bekerja sama antar pemeluk agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda
  3. Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama.
  4. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai degan agama dan kepercayaan. Menghormati teman, tetangga, maupun saudara yang berbeda agama dan kepercayaan saat melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
  5. Bersikap ramah, sopan dan santun kepada teman atau saudara yang berbeda agama dan kepercayaan.
  6. Membantu tetangga, teman, sahabat atau keluarga dalam menyiapkan penyelanggaraan kegiatan keagamaan ketika merayakan hari besar agama.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain yang memiliki kepercayaan dan keyakinan berbeda

B. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa memandang status sosial. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila kedua mengakui persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan:

  1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban asasi antar sesama manuasia
  2. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan mertabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Mengembangkan tenggang rasa dengan saling mencintai sesama manusia dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
  4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti, acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk kemanusiaan peduli terhadap sesama.
  5. Tidak membeda-bedakan teman, tetangga, dan saudara serta orang lain antara yang kaya dan miskin dalam pergaulan sehari-hari.
  6. Menghormati dan berbicara dengan santun kepada orang lain yang lebih tua.
  7. Tidak merokok di tempat umum yang dapat mengganggu orang lain, melainkan merokok pada ruangan smoking area yang sudah disediakan.

C. Persatuan Indonesia

Sila ini berkaitan dengan sikap persatuan yang harus ditunjukkan oleh setiap warga negara. Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila ke-tiga :

  1. Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
  2. Berkomunikasi dengan teman-teman, tetangga, dan saudara yang berbeda daerah dengan menggunakan bahasa Indonesia.
  3. Ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan pos kamling/ronda berkeliling di lingkungan sekitar.
  4. Memakai pakaian dan peralatan hidup yang merupakan produksi/buatan Indonesia.
  5. Bergaul dengan teman, tetangga, dan orang lain tanpa membedakan suku, ras dan istiadat.

D. Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila ke-empat :

  1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan.
  2. Menghargai pendapat orang lain dalam musyawarah dan berhati besar untuk menerima apapun yang dihasilkan oleh musyawarah.
  3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
  4. Menerima dengan lapang dan melaksanakan setiap hasil keputusan musyawarah bersama dengan penuh rasa tanggung jawab.
  5. Tidak pernah absen dalam keikutsertaan PEMILU

E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang, artinya masyarakat Indonesia harus dapat hidup dengn adil pada semua aspek kehidupan. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila ke-lima :

  1. Membantu teman ataupun saudara kita yang terkena bencana alam seperti gempa, banjir dan musibah lainnya.
  2. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong
  3. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan pihak umum
  4. Muka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kamajuan dan keadilan sosial.
  5. Menghormati hak-hak orang lain.
  6. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
  7. Suka memberi pertolongan kepada pihak lain
  8. Tidak bergaya hidup mewah
  9. Menghargai hasil karya orang lain
  10. Tidak bersifat boros
  11. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain

Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila secara objektif untuk mewujudkan kesamaan hak bagi setiap warga negara, pemerataan, kesejahteraan dan keadilan. Penyimpangan dari nilai pancasila harus segera ditinggalkan dan menerapkannya secara benar.

Contoh penyimpangan nilai-nilai Pancasila

Penyimpangan terhadap nilai Pancasila akan berakibat pada hilangnya jiwa dan kepribadian bangsa itu sendiri. Berikut ini contoh penyimpangan nilai sesuai dengan sila yang ada.

A. Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Berkembangnya paham dan kepercayaan ateisme (tidak ber-Tuhan)
  2. Adanya kasus terorisme dan bom bunuh diri yang menyebabkan korban
  3. Banyaknya aliran sesat yang muncul
  4. Penyalahgunaan narkoba
  5. Semakin maraknya kasus LGBT
  6. Konflik antar agama yang terjadi di beberapa daerah

B. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  1. Maraknya kasus pemerkosaan
  2. Semakin banyaknya kasus bullying di kalangan masyarakat, baik anak kecil, remaja, hingga dewasa.
  3. Semakin banyaknya jumlah kasus pembunuhan dan perkelahian
  4. Penggusuran yang semena-mena dan tidak memberi ganti rugi
  5. Memperkerjakan anak di bawah umur
  6. Maraknya kasus perbudakan
  7. Adanya ketidakadilan dalam bidang ekonomi
  8. Bantuan sosial (kemiskinan) yang tidak tepat sasaran

C. Persatuan Indonesia

  1. Semakin banyaknya kasus dan peristiwa tawuran di kalangan pelajar, suporter sepakbola
  2. Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang saling berkelahi fisik dalam forum sidang
  3. Perang antar suku dan ras, maupun agama
  4. Munculnya gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari negara Indonesia (Gerakan Aceh Merdeka, Gerakan Papua Merdeka)
  5. Lebih suka membeli produk dari luar negeri

D. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

  1. Semakin maraknya kasus korupsi, nepotisme, dan kolusi yang terjadi
  2. Adanya ketimpangan dan tebang pilih di dalam hukum dan pengadilan
  3. Wakil rakyat dan pejabat negara yang melakukan perilaku menyimpang seperti pencucian uang

E. Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Biaya pendidikan yang semakin mahal
  2. Adanya ketimpangan sosial yang di alami oleh warga negara pada setiap daerah
  3. Gaya hidup yang berlebihan
  4. Ketimpangan sosial yang begitu besar antara masyarakat kota dan pinggiran
  5. Tidak adilnya pelayanan kesehatan yang di dapat oleh rakyat miskin dan orang-orang kaya.
  6. Ketidak adilan dalam bidang pendidikan. Rakyat miskin tidak bisa bersekolah karena tidak punya biaya dan biaya sekolah mahal.
  7. Lapangan pekerjaan yang tidak merata

Itu dia teman, pembahasan mengenai macam contoh Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang sesuai dengan sila yang ada. Semoga dapat membantu ya. Salam literasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA