Terusan Suez merupakan jalur transportasi laut yang berada di negara Mesir. Terusan Suez menghubungkan antara dua laut ini menjadi jalur paling sibuk di dunia sejak dulu hingga sekarang.
Dulu, kapal kargo akan melakukan perjalanan memutar melewati Benua-Afrika untuk mengirimkan logistik dari benua Asia-Eropa atau sebaliknya. Kini, Terusan Suez masih menjadi jalur perdagangan yang padat dan dilewati beribu ribu kapal kargo setiap tahunnya.
Menghubungkan dua laut
Terusan Suez menghubungkan antara laut Mediterania dengan laut Merah. Terusan ini membentang hingga 193 kilometer dari Laut Tengah (Mediterania) sampai ke Laut Merah dan menuju ke Samudera Hindia.
Ada tiga daerah yang dilewati oleh Terusan Suez yaitu Suez, Ismailiyah dan Port Said. Jalur ini memungkinkan lebih banyak pengiriman langsung antara Eropa dan Asia serta memangkas waktu pelayaran berhari-hari.
Tidak perlu mengelilingi Benua Afrika untuk sampai di Eropa. Hanya membutuhkan waktu sekitar 13-15 jam untuk melewati Terusan Suez.
Sejarah awal Terusan Suez
Dilansir situs resmi Suez Canal, sejarawan telah menyimpulkan bahwa Firaun Senusret III adalah orang pertama yang berpikir untuk menghubungkan Laut Merah dan Mediterania.
Hal itu diketahui setelah adanya penggalian pertama untuk pembangunan jalur Terusan Suez yang diperintahkan Firaun yang berkuasa pada 1887-1849 sebelum Masehi itu.
Ide menghubungkan antara Laut Merah dan Mediterania, memiliki tujuan untuk mempromosikan perdagangan dan memfasilitasi komunikasi antara Timur dan Barat ketika kapal-kapal datang dari Mediterania.
Di balik pembuatan Terusan Suez adalah Ferdinand de Lesseps. Dengan mengumpulkan tim insinyur dari berbagai negara, pembangunan Terusan Suez dimulai pada April 1859 dan selesai 10 tahun kemudian.
Fungsi sebagai jalur perdagangan
Sempat terbengkalai dan dimanfaatkan untuk kepentingan kekuasaan, Khedive Mesir Said Pasha akhirnya menebus dengan harga sekitar 400.000 pound sterling.
Namun, setelah ketentuan Konvensi Konstantinopel pada tahun 1888, terjadi perebutan Terusan Suez menghubungkan antara Mesir dan Inggris.
Mulanya terusan dibuka untuk semua kapal dari berbagai negara tapi Inggris mengklaim bahwa terusan itu merupakan bagian dari kekuatan maritimnya.
Baru pada 1936, perebutan Terusan Suez antara Inggris dan Mesir diputuskan dalam sebuah perjanjian. Hasilnya cukup menguntungkan Inggris di mana pertahanan kolonialnya diperbolehkan untuk ditingkatkan di sepanjang zona Terusan Suez.
Setelah melewati sejarah panjang perjanjian dengan Inggris juga pertentangan dengan negara lain, akhirnya sejak 1952 Terusan Suez resmi dikelola oleh Mesir.
Sejak saat itu hingga sekarang, Terusan Suez menghubungkan antara laut Merah dan Mediterania ini telah dilewati puluhan ribu kapal setiap tahunnya.
Simak Video "Dalam 3 Hari, Ditargetkan Tak Ada Lagi Kemacetan di Terusan Suez"
(faz/pay)