Apa maksud pendekatan aab dan aac

Salah satu kajian dalam penelitian ini adalah menguraikan struktur novel AAC. Maka, dengan berdasarkan pendekatan strukturalisme akan diuraikan unsur-unsur intrinsik yang membangun novel AAC sebagai berikut:

a. Tema

Tema merupakan inti dari cerita sehingga peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita semua berpusat pada tema. Jadi, tema adalah hal pokok yang

commit to user

mendasari keseluruhan isi cerita dalam sebuah karya sastra. Tema yang diangkat dalam novel AAC adalah cinta.

Cinta yang diangkat dalam cerita AAC tidak semata-mata cinta antara dua orang manusia lelaki dan perempuan. Tetapi dalam novel tersebut cinta dijabarkan secara luas. Tema cinta yang diangkat dalam novel AAC mencakup: (1) cinta manusia terhadap Tuhan dan Rasul-Nya; (2) cinta seorang lelaki terhadap seorang perempuan; dan (3) cinta antarumat manusia. Berikut penjabaran cinta-cinta tersebut.

1) Cinta Manusia terhadap Tuhan dan Rasul-Nya

Cinta manusia terhadap Tuhan dan Rasul-Nya dapat diwujudkan dalam segala bentuk perilaku. Dalam novel AAC penggambaran cinta tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

“Dengan tekad bulat, setelah mengusir segala rasa aras-arasen aku bersiap untuk keluar. Tepat pukul dua siang aku harus berada di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq yang terletak di Shubra.” (AAC: 16) Kangjeng Nabi adalah teladan. (AAC: 108).

Kutipan di atas menunjukkan cinta seorang hamba terhadap Tuhan dan Rasul-Nya. Dapat diketahui berdasarkan kutipan tersebut bahwa demi rasa cintanya merelakan diri untuk bertekad bulat melawan sikap bermalas- malasan dan menyegerakan ke masjid.

“Dekatkan diri pada Allah!... Kita ini orang yang sudah tahu hukum Allah dalam menguji hamba-hamba-Nya yang beriman. Kita ini orang yang mengerti ajaran agama.” (AAC: 360)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa agama menjadi pedoman utama dalam melakukan segala aktivitas, perilaku, dan tindakan. Setiap penyelesaian masalah selalu berdasarkan pada hukum ajaran agama Islam. Diceritakan pula bahwa tokoh-tokoh dalam novel AAC tersebut merupakan pemeluk agama yang teguh dan beriman.

commit to user 2) Cinta Seorang Lelaki terhadap Perempuan

Novel AAC mengisahkan percintaan seorang pemuda, tokoh Fahri. Fahri adalah sosok laki-laki dengan aqidah yang baik dan teguh pendiriannya jika menyangkut ajaran agama. Maria, Noura, Aisha, dan kemudian Nurul, adalah wanita-wanita yang mencintai Fahri. Dalam novel ini diperlihatkan, bagaimana Fahri harus menyikapi perasaan wanita-wanita tersebut dan suasana hatinya ketika ia memutuskan untuk menikahi salah satu dari wanita-wanita tersebut. Berikut ini kutipan yang menunjukkan perasaan cinta dan sikap Fahri terhadap perempuan yang ia cintai dan mencintainya.

“Jika Aisha sedemikian mantapnya dan peercaya padaku, maka bismillah, aku pun mantap menerima Aisha untuk jadi isteriku, pendamping hidupku dan ibu dari anak-anakku, aku akan sepenuh hati percaya padanya.” (AAC: 212)

Dalam tangisku aku merasa masalah Nurul ini adalah cobaan besar bagi komitmenku di rumah Syaikh Utsman. Cobaan atas cinta dan kesetiaanku pada Aisha. Bisa saja aku nekad membatalkan kesepakatan dan rencana yang telah ditetapkan seperti dalam film India.... tapi jika aku melakukan itu namaku akan ditulis dengan lumpur hitam berbau busuk oleh sejarah. Aku akan menjadi orang munafik yang paling menyakitkan hati orang-orang yang kucintai dan kuhormati. (ACC: 229-230)

3) Cinta Antarumat Manusia

Digambarkan pula di dalam novel AAC tentang sikap saling menyayangi antarsesama manusia. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

“Nasihat yang baik sekali. Dia memang muslimah yang baik. Sekali-kali kita harus undang dia dan teman-temannya kemari. Dia memulliakan diriku saat aku berkunjung ke rumahnya,” ujar Aisha. (AAC: 289).

Pada kutipan di atas menunjukkan adanya sikap toleransi yang dimiliki oleh Aisha terhadap Nurul. Selain itu, pada kutipan di atas juga menggambarkan adanya keterjalinan silaturahmi antara sesama muslim. Penggambaran lain yang terlihat pada kutipan di atas adalah adanya budaya

commit to user

kunjung-mengunjungi atau bertamu antarsesama manusia untuk mempererat tali silaturahmi.

b. Tokoh dan Penokohan

Novel Ayat-Ayat Cinta menampilkan beberapa tokoh, diantaranya: Fahri, Maria, Aisha, Noura, Nurul, Syaikh Ahmad Taqiyyuddin, syaikh Utsman Abdul Fattah, Bahadur Gounzouri, Tuan Boutros Rafael Girgis, Madam Nahed, Yousef, teman-teman Fahri satu flat (Rudi, Hamdi, Syaiful, Mishbah), Eqbal Hakan Erbakan, Sarah, Prof. Dr. Abdul Rauf Mansour, Ismail, Ahmad, Haj Rashed, Marwan, Prof. Dr. Abdul Gafar Ja’far, ridha Sahata, Hosam, Maghdi, Elena Hashim, Polisi, Tuan Adel, Madame Yasmin, Suzan, dan Mona.

Berdasarkan kadar keutamaan tokoh-tokoh dalam novel AAC dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, yakni: tokoh utama dan tokoh tambahan. Berikut penjabarannya:

1) Fahri

Berdasakan penggolongan tokoh berdasarkan keutamaannya, tokoh Fahri merupakan tokoh utama-protagonis. Tokoh Fahri dikatakan tokoh utama karena tokoh tersebut merupakan tokoh yang selalu menjadi muara setiap cerita. Tokoh Fahri melakukan segala tindak tokoh utama. Fahri juga dikatan tokoh protagonis. Hal ini dikarenakan tokoh Fahri berperan menjadi tokoh yang memiliki sifat-sifat baik. Perwatakan Fahri dapat dilihat pada kutipan berikut ini.

“Dengan topi dan kaca mata hitamku itukau seperti bintang film Hongkong saja. Tak tampak sedikitpun kau seorang mahasiswa pascasarjana Al Azhar yang hafal Al Quran.” (AAC: 18).

Untung Saiful dan Mishbah mengerti nasihatku. Aku sendiri berpakaian tidak bagus namun pantas. Kaos katun hijau muda dan rompi santai hijau tua, warna kesayangan. Tak kalah fungkynya dengan Yousef. (AAC: 120).

Berdasarkan kutipan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Fahri adalah seseorang yang berpenampilan fungky tapi sopan. Dia memiliki warna kesukaan hijau tua. Selain itu, tokoh Fahri dikisahkan

commit to user

sebagai seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Al-Azhar. Fahri juga diceritakan sebagai seseorang yang taat beragama dan mampu menghafal Al Quran.

Pada kutipan lain menunjukkan perwatakan tokoh Fahri yang lain. Berikut kutipan tersebut:

Yang kutempel memang arah hidup sepuluh tahun ke depan. Target-target yang harus kudapat dan apa yang harus kulakukan. Lalu peta hidup satu tahun ini. Kutempel tempat di tempat belajar untuk penyemangat. Dan memang kutulis dalam bahasa Arab. (AAC: 142).

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Fahri adalah seseorang yang visionaris. Dia adalah seorang yaang memiliki tujuan hidup. Selain itu, dia adalah seorang pekerja keras yang ulet. Dia tahu bagaimana cara menyemangati dirinya sendiri. Hal lain yang juga dapat diambil dari kutipan tersebut di atas adalah Fahri mahir berbahasa Arab.

2) Maria

Peran tokoh Maria di dalam cerita banyak mempengaruhi kehidupan tokoh Fahri sebagai tokoh utama. Tokoh Maria dapat digolongkan dalam tokoh utama dan tokoh protagonis. Berdasarkan cerita novel AAC tokoh Maria dikisahkan menjadi istri kedua Fahri. Perwatakan tokoh Maria dapat dilihat pada kutipan-kutipan berikut ini.

Seorang gadis Mesir berwajah bersih membuka jendela kamarnya sambil tersenyum. Matanya yang bening menatapku penuh binar. (AAC: 8)

Gadis Mesir berpipi lesung kalau tersenyum itu berhasil mengejar langkahku. Ia berjalan sejajar denganku. Dan menawarkan payungnya padaku. (AAC: 147)

Ia berdiri di samping ranjang. Rambutnya yang hitam terkucir rapi. (AAC: 171)

Berdasar kutipan di atas dapat dilihat penggambaran fisik Maria yang memiliki mata yang bening. Wajah maria begitu bersih. Lesung pipi

commit to user

Maria terlihat jika dia sedang tersenyum. Maria memiliki rambut hitam yang selalu dikucir.

Maria gadis unik.

Ia seorang Kristen Koptik, namun ia suka AL Quran. Di antaranya surat Maryam. Sebuah surat yang membuat dirinya bangga. Aku mengetahui itu pada suatu kesempatan berbincang dengannya di metro. Ia pulang kuliah dari Cairo University. (AAC: 9-10)

Berdasar kutipan di atas, Maria meruakan gadis yang unik. Dia beragama Kristen. Maria adalah seorang mahasiswi di Cairo University. Dia juga suka pada Al Quran dan hafal beberapa surat di dalam Al Quran. Maria pun tahu adab bagaimana membaca Al Quran, berikut kutipan yang menggambarka hal tersebut.

“ Kau juga suka menghafal Al-Quran aku tidak salah dengar ? heranku.

“Ada yang aneh?”

Aku diam tidak menjawab.

“aku hafal surat Maryam dan surat Al-Maidah di luar kepala “Benarkan?”

Kau tidak percaya? Coba kausimak baik-baik!”

Maria lalu melantunkan surat Maryam yang ia hafal. Anehnya ia terlebih dahulu membaca ta’awwudz dan basmalah. Ia tahu ada bab dan tata cara membaca Al-Quran.Pada saat Maria dan fahri di dalam Metro. ( AAC: 24 )

Maria mengetahui bagaimana adab-adab membaca Al Quran. Maria mengetahui bahwa sebelum membaca Al Quran harus membaca taawudz dan basmalah terlebih dahulu. Hal demikian juga memberikan gambaran bahwa Maria memiliki ketertarikan terhadap agama Islam. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa Maria merupakan seseorang yang taat terhdap aturan.

3) Aisha

Tokoh Aisha dapat digolongkan sebagai tokoh utama. Selain itu, dapat pula dikatakan sebagai tokoh protagonis. Aisha digambarkan sebagai perempuan yang bercadar. Tokoh Aisha dikisahkan sebagai istri Fahri. Berikut kutipan-kutipan yang menggambarkan perwatakan Aisha.

commit to user

Perempuan bercadar putih bersih itu bangkit dari tempat duduknya. (AAC: 28)

Telingaku bisa mendengar dengan jelas pa yang mereka bicarakan. Tentang asal mereka masing-masing. Perempuan bercadar itu ternyata lahir di Jerman, dan juga besar di Jerman. Namun ia berdarah Jerman, Turki, dan Palestina. (AAC: 42)

Berdasar pada kutipan di atas dapat diketahui bahwa Aisha merupakan seorang perempuan yang selalu mengenakan cadar. Aisha merupakan perempuan yang dilahirkan di Jerman dan besar di Jerman. Meskipun begitu dia sebetulnya memiliki darah keturunan Turki dan Palestina selain darah Jerman. Ayah Aisha adalah orang Jerman, ibunya orang Turki, dan neneknya orang Palestina asli.

Kutipan yang menggambarkan perwatakan Aisha dapat pula dilihat pada kutipan-kutipan berikut:

Perempuan bercadar minta maaf atas perlakuan saudara seiman yang kurang ramah (AAC: 29)

“Kelihatannya kau berbakat jadi penulis besar istriku?”

Aisha tersenyum dan menukas tenang, alhamdulillah, dua novelku sudah terbit di Jerman. (AAC: 298).

Kutipan-kutipan diatas memberikan gambaran perwatakan Aisha. Tokoh Aisha digambarkan sebagai seseorang muslimah yang sangat baik hati dan bijaksana. Selain itu, tokoh tersebut juga digambarkan sebagai seorang penulis novel. Aisha adalah istri pertama Fahri.

4) Noura

Tokoh Noura digambarkan sebagai gadis yang malang karena mendapat perlakuan yang biadap dari ayah tirinya dan kakak-kakaknya. Sebelum ia diusir dan diseret ke jalan, ia diperkosa oleh ayah tirinya, Bahadur. Noura dapat digolongkan sebagai tokoh tambahan dan tokoh antagonis. Penggambaran perwatakan Noura dapat dilihat pada kutipan- kutipan berikut:

Kami kenal gadis itu. Kasihan benar dia. Malang nian nasibnya. Namanya Noura. Nama yang indah dan cantik. Ia baru saja naik ke

commit to user

tingkat akhir Ma’had Al azar puteri. Tahun depan jika lulus dia baru akan kuliah. Sudah berulang kali kami melihat Noura didzalimi kelarganya sendiri. Dia menjadi bulan-bulanan ayahnya dan kedua kakaknya. (AAC: 63)

“Apa Noura berambut pirang?”

“Pertanyaanmu memang aneh. Jawabnya ya, dia berambut pirang. Kenapa kau tanyakan itu?” (AAC: 79)

Sifat Noura yang dulunya memiliki sifat jujur dan baik kemudian menjadi jahat. Noura memfitnah Fahri telah memperkosanya. Karena ia sangat mencintai Fahri, ia kemudian berbohong bahwa Fahrilah yang menghamilinya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Apa yang dikatakan Noura adalah fitnah belaka. Dia harus mendapatkan ganjaran atas tuduhan kejinya. Entah setan apa yang membuat Noura yang dulu jujur dan baik hati kini berubah menjadi tukang fitnah yang tidak memiliki nurani. (AAC: 391)

5) Nurul

Nurul merupakan perempuan berkaca mata dan berjilbab panjang. Tokoh Nurul dalam AAC dapat digolongkan sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Gambaran perwatakan Nurul dapat dilihat pada kutipan berikut:

Kau tentu tahu kan muka orang Indonesia. Nurul memakai kaca mata jilbabnya panjang. (AAC: 75)

Kau tahu Nurul... Selain cantik dia juga cerdas dan halus budi.. (AAC: 225)

Berdasar kutipan di atas dapat diketahui pula bahwa Nurul merupakan perempuan yang cantik dan cerdas. Nurul digambarkan pula memiliki perwatakan yang halus budi. Pada kutipan lain, dapat diketahui pula bahwa Nurul merupakan anak seorang pengasuh pesntren. Selain itu, dia juga seorang aktivis. Dia merupakan ketua sebuah organisasi mahasiswi. Berikut kutipan yang menyatakan hal tersebut.

Kau tahu Nurul adalah puteri tunggal Bapak KH. Ja’far abdul Razaq pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. (AAC: 225)

commit to user

Aku langsung bergegas mengambil gagang telpon dan memutar nomor rumah Nurul, ketua Wihdah, induk organisasi mahasiswi Indonesia di Mesir (AAC: 74).

Diam-diam aku salut pada Nurul. Meskipun ia jadi ketua umum organisasi mahasiswi paling bergengsi di Mesir, tapi ia tidak pernah segan untuk menyempatkan waktunya mengajar anak-anak membaca Al Quran. (AAC: 95)

Kutipan di atas menunjukkan pula perwatakan Nurul lainnya. Nurul memiliki perwatakan yang rendah hati, tidak segan-segan dan malu untuk melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya dilakukan seorang ketua organisasi besar. Nurul juga merupakan seorang guru membaca Al Quran. Sebagai seorang ketua organisasi tentunya Nurul memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

6) Syaikh Ahmad Taqiyyudin

Syaikh Ahmad Taqiyyudin merupakan ulama muda dan memiliki anak satu. Dalam cerita AAC, tokoh ini dapat digolongkan sebagai tokoh tambahan. Gambaran perwatakan Syaikh Ahmad dapat dilihat pada kutipan- kutipan berikut:

Usai shalat aku menyalami Syaik Ahmad. Nma lengkapnya Syaikh Ahmad Taqiyyudin Abdul Majid. Imam muda yang sangat dekat denganku. Beliau tidak pernah menyembunyikan senyumnyasetiap kali berjumpa denganku. Beliau masih muda, umurnya baru tiga puluh satu, dan baru tahun lalu ia meraih Magister Sejarah Islam dari Universitas Al Azhar. Anaknya baru satu, berumur dua tahun. Kini ia bekerja di kementrian Urusan Wakaf sambil menempuh program doktoralnya. Beliau juga menjadi dosen sejarah Islam di Ma’had I’dadud Du’at yang dikelola oleh Jamiyyah Syariyyah bekerja sama dengan Fakultas Dakwah Universitas Al Azar. (AAC: 16-17).

Berdasakan kutipan di atas sangat jelas penggambaran perwatakan Syaikh Ahmad Taqiyyudin. Tokoh tersebut digambarkan sebagai seorang yang dekat dengan Fahri. Dia adalah orang yang murah senyum. Selain itu, dia adalah orang yang berpendidikan. Syaikh ahmad juga bekerja pada sebuah lembaga pemerintahan dan menjadi seorang tenaga pengajar atau dosen pada sebuah sekolah. Umur ulama muda tersebut baru tiga puluh satu.

commit to user

Meskipun masih muda, namun kedalaman ilmu agama dan kefasihannya membaca serta menafsirkan Al Quran membuat

masyarakat memanggilnya Syaikh. Kerendahan hati dan

kommitmennya yang tinggi membela kebenaran membuat sosoknya dicintai dan dihormati. (AAC: 17).

Kutipan tersebut di atas menunjukkan perwatakan lainnya yang dimiliki oleh Syaikh ahmad. Syaikh Ahmad merupakah seseorang yang sangat menguasai ilmu agama. Dia juga pandai membaca dan menafsirkan Al Quran. Sebagai seorang ulama, dia memiliki sifat rendh hati dan memiliki komitmen yang tinggi sehingga banyak orang yang menyukai sosok tokoh tersebut.

7) Syaikh Utsman Abdul Fattah

Syaikh Utsman Abdul Fatah merupakan seorang ulama berumur tujuh puluh lima tahun. Tokoh ini dapat dikategorikan sebagai tokoh tambahan. Berikut kutipan yang memberikan gambaran perwatakan syaikh Utsman.

...berumur tujuh puluh lima tahun selalu datang... (AAC: 5)

Pada ulama besar ini aku belajar qiraah sab’ah dan ushul tafsir. Beliau adalah murid syaikh Maqari wal Huffadh Fi Mashr atau guru besarnya para pembaca dan penghafal Al Quran di Mesir. (AAC: 2)

Beliau selalu datang tepat waktu. Tak kenal absen. Tak kenal cuaca dan musim. Selama tidak sakit dan tidak ada uzur yang teramat penting, beliau pasti datang. (AAC: 3).

Bedasar pada kutipan di atas dapat diketahui perwatakan Syaikh Utsman. Tokoh tersebut merupakan seorang ulama besar murid seorang ulama, guru para penghafal dan pembaca Al Quran terkenal di Mesir. Ulama tersebut berumur tujuh puluh lima tahun. Dia juga merupakan seseorang yang sangat displin dan tepat waktu. Selain itu, diaadalah orang yang memegang teguh prinsip dan komitmennya.

Syaikh Utsman mengusap kepalaku, persis seperti ayahku mengusap kepalaku. Beliau tersenyum padaku. (AAC: 181)

commit to user

Syaikh Utsman banyak memberi siraman jiwa, “Kau harus ikhlas menerima cobaaan ini. Kau tidak boleh sedikitpun merasa ragu akan kaih sayang allah kepadamu. Kau tentu tahu allah sangat mencintai Nabi Yahya. Dan, Nabi Yahya itu kepalanya dipenggal untuk dihadiahkan kepada seorang pelacur (AAC: 342)

Syaikh Utsman merupakan seorang yang sangat penyayang dan pengertian. Pada kutipan tersebut di atas tergambar pula watak Syaikh Utsman yang lembut dan penuh perhatian kepada Fahri. Selain itu Syaikh Utsman juga suka memberi siraman rohani dan memberikan nasehat yang baik. Syaikh Utsman digambarkan pula sebagai seorang ulama terkenal yang memiliki kedalaman ilmu agama.

8) Bahadur

Bahadur adalah tokoh jahat dalam novel AAC. Tokoh ini dapat digolongkan sebagai tokoh tambahan dan tokoh antagonis. Berikut ini kutipan yang menggambarkan perwatakan Bahadur.

Aku kaget, bagaimana mungkin Noura berambut pirang, padahal ayah dan ibunya mirip orang Sudan. Hitam. Rambutnya Negro. (AAC: 77).

Ayahnya akhirnya dapat pekerjaan seebagai tukang pukul di sebuah Nite Club mengapung di atas sungai Nil. (AAC: 127)

Berdasar kutipan-kutipan di atas dapat diketahui perwatakan tokoh Bahadur. Digambarkan oleh pengarang, Bahadur merupakan seorang yang berkulit hitam. Dia seperti orang Sudan. Selain itu, tokoh Bahadur adalah seorang tukang pukul pada sebuah Nite Club.

Ayah Noura yang bernama Bahadur memang keterlaluan. Bicaranya kasar dan tidak bisa menghargai orang. (AAC: 64) Ayahnya suka mencambuknya dengan ikat pinggang. Ayah kejam! (AAC: 78).

Bahadur merupakan seseorang yang kejam. Dia berperilaku kasar sehingga banyak tetangga yang tidak suka padanya. Bahadur dilukiskan pula sebagai seeorang yang tidak bisa menghargai orang lain. Dia sering mencambuk anaknya. Bahadur pula yang sebetulnya memperkosa Noura.

commit to user

9) Tuan Boutros

Tuan Boutros merupakan tokoh tambahan. Pengarang mengisahkan Tuan Boutros sebagai ayah Maria dan suami Madame Nahed. Kutipan- kutipan yang menggambarkan perwatakan Tuan Boutros adalah sebagai berikut:

Begitu keterangan yang aku dapat dari Tuan Boutros, ayahnya Maria yang bekerja di subuah bank swasta di Maadi. (AAC: 116) Mereka mendekati kami. Tuan Boutros tampak lebih muda dari biasanya. Ia memakai kemeja warna krem dengan lengan dilingkis.(AAC: 115-116)

Aku berniat memberi hadiah untuk merek, tepat di hari ulang taahun mereka. Sedang Tuaan Boutros 26 Oktober (AAC: 82). Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa Tuan Boutros adalah seorang pekerja Bank. Dia merupakan laki-laki yang modis. Selain itu, Tuan Boutros lahir pada tanggal 26 Oktober. Pada kutipan lainnya digambarkan pula watak Tuan Boutros yang baik hati. Berikut kutipan tersebut.

Rudi yang bertugas mencari mobil kembali bersama Tuan Boutros dan keluarganya. “Tak usah repot cari mobil, kami datang untuk menjemputmu pulang,’ demikian Tuan Boutros. (AAC: 187).

10)Madame Nnahed

Madame Nahed dapat digolongkan sebagai tokoh tambahan. Dia merupakan perempuan yang selalu menjaga penampilan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Madame Nahed berpenampilan seperti aristokrat Prancis. Parfumnya menyengat. (AAC: 116).

Madame Nahed adalah seorang dokter yang baik hati, berikut kutipan yang menggambarkan hal tersebut.

“Malam-malam begini mencari saya ada apa?” tanya beliau yang memang seorang dokter yang tidak praktik di rumah. (AAC: 105) “....Madame Nahed yang mengurusi semuanya. Dia yang memilihkan kamar kelas satu. Dia juga yang memilihkan dokter.

commit to user

Dia tidak bisa langsung menangani Mas karena dia spesialis anak. (AAC: 172)

Berdasarka kutipan-kutipn di atas digambarkan bahwa Madame Nahed adalah seorang dokter spesialis anak. Dia sangat mengenal lingkungannya di rumah sakit. Madame Nahed adala seorang dokter yang memiliki sifat baik dan perhatian, dan dia juga tidak membuka praktik di rumahnya.

11)Yousef

Yousef adalah laki-laki yang gaul. Tokoh ini dapat dikategorikan sebagai tokoh tambahan. Perwatakannya dapat dilihat pada kutipan-kutipan berikut:

Ia tahu seluk beluk mobil. Selama jadi tetangganya kulihat sudah tiga kali dia ganti mobil. (AAC: 284).

Si Yousef adik laki-laki Maria tanggal 11 Agustus, satu hari setelah ibunya. (AAC: 82).

Ia juga berjanji akan menjemputku pukul setengah lima sore. Aku mengucapkan terima kasih padanya. (AAC: 196).

Kutipan-kutipan di atas menunjukkan penggambaran perwatakan Yousef yang juga sebagai adik Maria di dalam novel AAC. Tokoh ini memiliki keahlian di bidang otomotif. Selain itu, Yousef juga berulang tahun pada tanggal 11 Agustus.

c. Alur

Peristiwa-peristiwa dikisahkan dengan menarik oleh pengarang secara runtut menjadi satu rangkaian cerita. Secara umum pengarang menggunakan alur maju atau progresif. Namun pada penjalinan cerita, pengarang tidak hanya mengisahkan cerita berjalan ke masa depan saja namun kadang juga kembali ke masa lalu.

Kutipan yang menunjukkan adanya pengisahan kembali tentang masa lampau dapat dilihat pada kutipan berikut:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA