Apa itu swab pcr dan antigen

Dimasa pendemi saat ini kita mengenal istilah-istilah pemeriksaan seperti RAPID ANTIBODI, SWAB ANTIGEN, & SWAB PCR. Diantara ketiganya ada perbedaan dan manfaatnya masing-masing.

Mulai dari Test rapid, Rapid itu ada 2 (dua), yaitu rapid antigen dan rapid antibodi. Pemeriksaan Rapid yang dipakai di negara kita termasuk di puskesmas adalah rapid antibodi.

Apa bedanya antibodi dengan antigen?

Antibodi adalah kekebalan khusus terhadap mikroorganisme (virus, bakteri) yang sudah terbentuk dan terdeteksi didalam darah yang dikenal dengan nama imunoglobulin (Ig).

Imunoglobulin atau Ig dibagi menjadi 2 yaitu IgM dan IgG.

Apa bedanya? IgM (mula) adalah Ig yang terbentuk sebagai respon awal terhadap mikroorganisme. Seiring dengan waktu IgM ini akan menurun dan digantikan oleh IgG yaitu imunoglobulin lanjutan yang akan bertahan beberapa bulan dan bila diberi suntikan booster, IgG ini akan bertahan selama bertahun tahun.

Sedangkan antigen adalah bagian dari tubuh kuman

Swab antigen berarti pemeriksaan apus hidung untuk mencari bagian-bagian  tubuh kuman termasuk virus.

Sedangkan SWAB PCR adalah pemeriksaan apus hidung untuk mendeteksi DNA virus covid19

Virus corona itu ada 4 genus yaitu : alfacorona, betacorona, gamma corona dan deltacorona.

Masing-masing genus memiliki ciri DNA yang berbeda.

Apa kelemahan rapid antibodi?

Rapid ini bisa reaktif bila ada imunoglobulin terhadap genus korona yang tidak spesifik bisa alfa, beta, delta, dan gamma.
Sedangkan covid19 disebabkan oleh betacorona, jadi rapid antibodi tidak bisa dijadikan acuan diagnosis covid19.

Begitu pula dengan swab antigen, akan positif bila tertangkap materi tubuh dari korona manapun dan tidak bersifat spesifik untuk covid19 atau beta corona dan pemeriksaan ini tidak bisa dijadikan dasar diagnosis.

Hanya SWAB PCR lah yang jadi dasar diagnosis covid19 karena melalui SWAB PCR bisa memastikan adakah DNA Betacorona atau tidak

Dalam swab pcr ditentukan CT yang kurang 40 akan dinyatakan positif.

Apakah itu CT ? CT singkatan dari Cycle Treshold artinya pada putaran keberapa DNA virus mulai terdeteksi. Semakin sedikit putaran yang sudah terdeteksi virus covid berarti nilai CT rendah dan CT rendah menunjukkan jumlah virus yang banyak dan semakin banyak putaran baru terdeksi DNA covid berarti CT besar ini menunjukan jumlah virus sedikit.

Seandainya hasil rapid antibodi dan PCR benar-benar dilakukan pada penderita yang sebenarnya covid19 maka akan diinpretasikan sebagai berikut:

Kondisi 1 : PCR SWAB Positif dan RAPID Negatif

ini terjadi pada pasen yang baru masuk virus terhirup ke lubang hidung atau mulut dan belum terbentuk Ig kekebalan, sehingga rapid tes negatif

Kondisi 2 : PCR SWAB Positif dan RAPID Positif

ini terjadi pada pasien yang sedang mengalami infeksi akut covid dan sangat menularkan dihidung positif dan kekebalan sudah terbentuk.

Kondisi 3 : PCR SWAB Negatif dan RAPID Positif

ini terjadi pada pasien masa penyembuhan virus dihidung dan tubuh sudah hilang dan kekebalan masih terbentuk.

Darah yang mengandung kekebalan inilah yang disebut PLASMA.

TERAPI PLASMA artinya memasukkan darah plasma yang sudah mengandung kekebalan terhadap covid19 dan ini sangat efektif sebagai obat semacam ( ATS ) ANTI TETANUS SERUM untuk kuman tetanus atau SABU, serum bisa ular untuk racun ular dan lain-lain.

Continue Reading

Selain melaksanakan pelayanan kesehatan rutin, UPK juga berinovasi memenuhi kebutuhan pelayanan yang diperlukan pada masa pandemi Covid-19 baik kegiatan promotif dan preventif, kuratif sampai dengan rehabilitatif, selain itu UPK juga melayani masyarakat dalam masa pandemi khususnya kebutuhan tracing maupun testing yang dilakukan dengan mobilisasi tim ke lapangan.

Swab antigen juga merupakan pemeriksaan cepat yang mampu memberikan hasil dalam waktu singkat, yaitu antara 15 hingga 60 menit. Dibandingkan dengan metode rapid test antibodi pun, swab antigen dinilai lebih akurat, karena memang memiliki nilai akurasi mencapai 97 persen.

Swab PCR memiliki kelebihan dengan keakuratannya dalam menguji atau mendeteksi keberadaan virus SARS-COV-2 atau COVID-19 pada awal infeksi virus dalam tubuh seseorang. Namun, kekurangannya adalah, metode ini memerlukan prosedur pemeriksaaan yang lebih rumit dan waktu hasil pemeriksaannya yang lebih lama

LinkSehat - Hingga saat ini sudah banyak cara untuk melakukan tes COVID-19, beberapa diantaranya adalah Rapid Test, Swab Antigen dan PCR. Namun apa perbedaan dari ketiganya dan apakah semuanya dapat dijadikan sebagai referensi yang akurat?

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Rapid Test, Swab Antigen dan PCR beserta dengan perbedaan dan tingkat akurasinya:

1. Rapid test

Rapid test antibodi adalah suatu jenis tes untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki respons imun (antibodi) terhadap suatu virus. Jika Anda terinfeksi virus, misalnya SARS-CoV-2, sistem kekebalan tubuh khususnya antibodi akan berusaha untuk melawannya. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi tersebut dan hanya digunakan sebagai skrining COVID-19, bukan mendiagnosisnya.

Biasanya antibodi akan terbentuk 1 minggu setelah terinfeksi, jadi sebaiknya Anda tidak melakukan rapid test antibodi terlalu cepat. Disarankan untuk melakukan rapid test COVID-19 setidaknya 14 hari setelah muncul gejala. Tenaga kesehatan akan mengambil sampel darah melalui tusukan jari atau di lengan.

Hasil pemeriksaan rapid test berupa “reaktif” jika Anda pernah terinfeksi COVID-19 dan “non reaktif” jika belum. Perlu dipahami bahwa rapid test yang dilakukan terlalu cepat alias sebelum antibodi terbentuk, dapat memberikan hasil reaktif palsu atau non reaktif palsu.

2. Swab antigen

Swab antigen adalah salah satu jenis tes COVID-19 yang dapat mendeteksi potongan protein di permukaan virus yang disebut antigen. Tes antigen biasanya dianggap cepat, karena hanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit. Namun, swab antigen kurang akurat bila dibandingkan dengan tes PCR. Karena tes ini tidak seakurat tes PCR, jika hasil tes antigen negatif, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan tes PCR untuk mengkonfirmasi hasil tes negatif.

Swab antigen paling akurat jika digunakan dalam beberapa hari sejak gejala mulai muncul, yaitu saat jumlah virus terbanyak ada di tubuh Anda. Tes ini bekerja dengan cara yang sama seperti tes PCR. Penyedia layanan kesehatan akan mengusap bagian belakang hidung atau tenggorokan Anda untuk mengumpulkan sampel pengujian (swab).

Salah satu hal yang membedakan swab antigen dengan PCR yaitu Anda bisa mendapatkan hasil tes dalam waktu 1 jam atau kurang. Beberapa tes antigen dapat dilakukan langsung di penyedia layanan kesehatan, sehingga Anda tidak perlu pergi ke lab untuk melakukan pengujian.

Hasil positif palsu tidak mungkin terjadi dengan tes ini ketika dilakukan dengan benar. Tetapi jika Anda memiliki gejala dan menerima hasil tes antigen negatif, Anda mungkin masih terkena COVID-19 dan mungkin masih memerlukan tes PCR untuk mengonfirmasi keakuratan. Tes antigen menjadi tes skrining yang sangat baik untuk pasien dengan gejala awal penyakit, terutama di daerah yang sulit melakukan tes PCR dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan hasil. 

Jika hasil tes positif, kemungkinan mungkin itu benar, karena tes antigen sangat akurat. Namun, tes ini mungkin melewatkan infeksi aktif. Jika Anda memiliki gejala COVID-19 tetapi hasil tesnya negatif, dokter mungkin tetap akan merekomendasikan tes PCR untuk mengonfirmasi hasilnya.

3. Swab PCR

Tes polymerase chain reaction (PCR) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi materi genetik dari organisme tertentu seperti virus. Tes ini dianggap paling sensitif untuk mendeteksi adanya infeksi aktif dan hasilnya sangat akurat. 

Anda dapat melakukan tes PCR jika Anda dicurigai terinfeksi COVID-19 atau sebagai syarat perjalanan ke luar negeri. Dibandingkan rapid test dan swab antigen, hasil swab PCR membutuhkan waktu lebih lama untuk diketahui, bervariasi dari beberapa jam hingga hari.

Pahami hasil tes swab PCR:

  • Hasil tes positif. Kemungkinan besar Anda terjangkit COVID-19. Jika Anda tidak memiliki gejala ataupun memiliki gejala yang ringan, sebaiknya Anda melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di tempat yang telah ditunjuk oleh pemerintah setempat. Konsultasi Dokter di Aplikasi Dokter Online LinkSehat jika gejala Anda memburuk atau jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Download Sekarang. 
  • Hasil tes negatif. Kemungkinan Anda tidak terjangkit COVID-19 saat Anda mengikuti tes. Namun, ada pula kemungkinan Anda terinfeksi SARS-CoV-2, tetapi tidak memiliki cukup virus di tubuh Anda untuk dideteksi oleh tes. Hal ini dapat terjadi jika Anda baru saja terinfeksi tetapi belum menunjukkan gejala. Bisa juga terjadi jika Anda menderita COVID-19 selama lebih dari seminggu sebelum diuji.

Baca Juga: Swab Test Sendiri: Apakah Aman?

Siapa yang harus menjalani tes COVID-19?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut kriteria orang yang harus menjalani tes COVID-19:

  • Orang yang memiliki gejala COVID-19.
  • Orang tanpa gejala dan memiliki kontak erat dengan penderita COVID-19.
  • Orang yang berada pada area transmisi tinggi COVID-19 dan melakukan aktivitas bersama (tanpa menggunakan masker atau melakukan physical distancing).
  • Orang yang bekerja di rumah perawatan.
  • Orang yang mendapatkan pelayanan dalam rumah perawatan.
  • Orang bekerja dalam bidang kesehatan.
  • Orang tanpa gejala atau diduga terpapar SARS-CoV-2 untuk identifikasi awal dalam pengaturan khusus.
  • Orang yang diuji untuk menentukan resolusi infeksi.
  • Orang yang diuji untuk tujuan pengawasan kesehatan masyarakat dari penyebaran SARS-CoV-2.

Kapan harus tes COVID-19?

Menurut Dr. Amy B. Karger, seorang direktur medis di University of Minnesota Health West Bank Laboratory dalam Healthline, jenis tes antibodi (seperti rapid test) dapat dilakukan oleh individu dengan gejala COVID-19 yang tidak mempunyai akses untuk melakukan swab PCR.

Biasanya dibutuhkan sekitar 1 sampai 2 minggu untuk membentuk antibodi setelah gejala mulai muncul. Itulah mengapa tes antibodi kurang ideal untuk diagnosis jika Anda mengalami gejala kurang dari seminggu. Tes antibodi juga tidak disarankan dalam 8 hari setelah timbul gejala. Dalam jangka waktu tersebut, kemungkinan antibodi Anda belum terbentuk sehingga berisiko tinggi mendapatkan hasil negatif yang palsu.

Anda sebaiknya melakukan tes terhadap COVID-19 pada hari ke-9 sampai 14 setelah gejala muncul. Tes antibodi berguna pada orang yang tidak bergejala yang pernah mengalami penyakit dengan gejala yang mirip COVID-19. Ini juga berguna jika Anda terpapar oleh penderita COVID-19 di 14 hari sebelumnya. Dalam kasus tersebut, dari hasil tes antibodi menunjukkan apakah Anda pernah terinfeksi virus di masa lalu atau tidak.

Kapan tes ulang COVID-19 harus dilakukan?

Jika Anda sudah pernah menjalani swab PCR dan kemudian terpapar atau mengalami gejala COVID-19, Anda harus menjalani tes ulang. Dr. Sophia Yohe, seorang direktur di University of Minnesota Molecular Diagnostics Laboratory dan direktur medis di M Health Fairview, mengatakan bahwa saat ini belum ada data yang memadai tentang apakah individu tanpa gejala dan yang tidak terpapar sebelumnya dengan hasil swab PCR negatif harus menjalani tes berkala atau tidak.

Jika Anda seorang tenaga kesehatan yang mengetahui atau menduga bahwa Anda menderita COVID-19, Anda harus mengikuti aturan yang berlaku agar Anda dapat kembali berada di sekitar orang di luar tempat kerja. Kapan Anda dapat kembali bekerja tergantung pada faktor dan situasi yang berbeda-beda.

Apa yang harus dilakukan setelah tes COVID-19?

Hasil tes positif menunjukkan bahwa saat menjalani tes Anda terpapar virus SARS-CoV-2. Terus pantau gejala yang Anda rasakan dan segera hubungi dokter atau penyedia layanan jika Anda mengalami baik gejala ringan maupun berat..

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menghindari penyebaran virus:

  • Tutup mulut dan hidung saat Anda batuk dan bersin.
  • Cuci tangan pakai sabun dan air atau dengan menggunakan handrub berbahan alkohol.
  • Tetap di rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.
  • Kenakan masker saat Anda berada di sekitar orang lain. 
  • Jangan berbagi piring, cangkir, peralatan makan, atau seprai dengan orang lain.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan barang-barang, seperti ponsel, gagang pintu, dan lain-lain secara rutin.

Jika hasil tes positif dan Anda memiliki gejala COVID-19, Anda harus melakukan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas kesehatan (jika diperlukan) sampai Anda memenuhi kriteria berikut ini:

  • Gejala membaik seiring waktu.
  • Setidaknya selama 10 hari setelah gejala muncul.
  • Anda tidak demam, setidaknya selama 24 jam tanpa minum obat penurun demam.

Jika Anda dinyatakan positif tapi tidak menunjukkan gejala, lakukan isolasi mandiri selama 10 hari setelah tes. Bicarakan dengan dokter Anda tentang apa yang harus Anda lakukan setelah masa isolasi mandiri.

Jika tes COVID-19 Anda dinyatakan negatif, Anda mungkin tidak memiliki virus tersebut pada saat tes. Tapi Anda masih bisa terpapar virus di kemudian hari. Sebab itu, ikuti aturan jarak physical distancing dan sering mencuci tangan pakai sabun.

Baca Juga: Konsultasi Dokter dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman COVID-19

Di mana saya bisa menjalani tes COVID-19?

Rapid test, swab antigen, dan PCR bisa Anda lakukan di fasilitas kesehatan terdekat atau mitra LinkSehat berikut.

  • Primaya Hospitals
  • Mayapada Clinic
  • Mayapada Hospital
  • Lab Klinik Westerindo
  • Siloam Clinic
  • Kimia Farma
  • Amira Medika
  • Pondok Indah Medical Centre
  • RS Mentari
  • Indo Medika International Clinic

Harga rapid test mulai dari Rp95.000 Harga swab antigen mulai dari Rp165.000
Harga swab PCR mulai dari Rp489.000

Bagaimana cara mendapatkan surat keterangan negatif COVID-19?

Berencana melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri? Pastikan Anda memiliki surat keterangan negatif COVID-19. Surat keterangan bisa didapat setelah melakukan swab antigen atau PCR. 

Berikut cara mendapatkan surat keterangan negatif COVID-19:

  • Daftar swab antigen atau PCR melalui aplikasi LinkSehat atau WhatsApp 0858 9000 8500.
  • Wajib membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Datang ke klinik/lab/rumah sakit penyedia swab COVID-19 yang terafiliasi Kemenkes RI. 
  • Jika hasil tes negatif, maka surat keterangan negatif COVID-19 akan dikeluarkan.
  • Ikuti peraturan masa berlaku surat keterangan nebas COVID-19 sesuai kebijakan pemerintah.

Daftar swab antigen atau PCR melalui aplikasi LinkSehat, caranya:

  1. Unduh LinkSehat di PlayStore (Android).
  2. Buat akun dan login.
  3. Klik banner swab antigen atau PCR.
  4. Tentukan lokasi dan jadwal tes.
  5. Lakukan pembayaran dan konfirmasi.
  6. Datang ke lokasi dan lakukan tes.
  7. Hasil tes akan dikirim melalui email.

Selain cara di atas, Anda juga bisa mendaftar tes COVID-19 melalui WhatsApp 0858 9000 8500 (HelpDesk LinkSehat). Tersedia layanan homecare dengan biaya tambahan. Setelah mendapatkan surat keterangan negatif COVID-19, Anda juga bisa melakukan konsutlasi online (telekonsultasi) bersama dokter di aplikasi LinkSehat.

Apa perbedaan PCR test dengan swab test untuk Covid

Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus. Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction.

Swab PCR itu seperti apa?

PCR, Mencari Jejak Genetik Virus Tes ini digunakan untuk mendeteksi penyakit dengan cara mencari jejak materi genetik virus pada sampel yang dikumpulkan. Sampelnya yang dikumpulkan ini diambil melalui teknik usap hidung atau tenggorokan (swab).

Tes swab antigen itu apa?

Swab antigen atau dikenal dengan rapid antigen bekerja dengan cara mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh." Bila kamu ingin membuat janji pemeriksaan swab antigen atau rapid antigen di rumah sakit yang dekat dari rumah, bisa melalui aplikasi Halodoc.

Apa manfaat tes antigen dan PCR Covid

Manfaat Tes Antigen dan PCR Dengan melakukan tes usap rapid antigen dan PCR, seseorang bisa mengetahui kondisi terkini mengenai kesehatan tubuhnya. Bila hasilnya positif COVID-19, maka bisa segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi orang-orang di sekitar.