Apa itu sehat jasmani dan rohani

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh👳‍♂️🧕🏻

💖 Tidak ada kesehatan Fisik tanpa kesehatan Mental.

💖 Kesehatan jasmani baik rohani harus diseimbangkan dan dioptimalkan untuk kualitas hidup yang lebih baik.

💖 Tanpa fisik yang sehat, kesehatan mental akan terganggu dan sebaliknya pula tanpa mental yang sehat, fisik seseorang menjadi kurang optimal.

💖 Kesehatan jasmani adalah kondisi di mana fisik seseorang dalam keadaan normal yang dalam arti cukup nutrisi, tidak sakit dan semua organ berfungsi dengan maksimal.

💖 Seseorang yang memiliki kesehatan fisik yang bagus dapat melakukan aktivitas fisik dengan baik dan tubuh dapat melawan penyakit yang menyerang imun.

💖 Kesehatan rohani adalah segala hal yang melibatkan sikap, pikiran, keyakinan pribadi dalam kelangsungan hidup.

💖 Kesehatan rohani berhubungan dengan cara seseorang menghadapi stress dan tantangan untuk mendapatkan keharmonisan dalam hidup.

💖 Beberapa manfaat dr menjaga kesehatan jasmani, yaitu :

💌Terhindar dr berbagai jenis penyakit

💌Panjang umur

💌Produktivitas Meningkat

💖 Manfaat dari meningkatkan kesehatan rohani, yaitu :

💌Pengendalian Emosi yg lebih baik

💌Mencegah depresi

💌Berpikir lebih positif

💖 Cara Meningkatkan Kesehatan Jasmani :

💌Olahraga

💌Menjaga pola makan

💌Tidur yang cukup

💌Konsumsi banyak air

💌Menghindari rokok dan alkohol

💖 Cara Meningkatkan Kesehatan Rohani :

💌Berdoa

💌Meditasi

💌Membuat moto hidup

💌Melakukan hal yang disukai seperti hobi atau mencari hiburan lainnya

💌Menghargai diri sendiri

💌Menghabiskan waktu dengan orang yang tercinta

💌Banyak senyum dan tertawa

💖 Doa Mohon Sehat Jasmani Dan Rohani

💌Suatu ketika asy-Syaikh al-Albani ditanya mengenai resep beliau yang jarang sakit.

💌Syaikh menjawab :

“Aku senantiasa membaca doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ berikut" :

اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma ‘aafinii fii badani. Allahumma ‘aafinii fii sam-’ii. Allahumma ‘aafinii fii bashorii. Laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a-’uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a-’uudzu bika min ‘adzaabil qobri. La ilaha illa anta.

💖 Artinya :

💌“Ya Allah, berikanlah kesehatan untuk badanku,

💌bagi pendengaranku dan penglihatanku.

💌Tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Engkau.

💌Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.

💌Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari siksa kubur.

💌Tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Engkau.”

[Hasan, HR. Abu Dawud: 4/324, Ahmad 5/42, al-Adabul Mufrad al-Bukhari]

💌Dibaca tiga kali ketika pagi dan sore hari.

http://dwianggraini.gurusiana.id

Depok, Senin 14 November 2022

Dalam UU No. 36 tahun 2009 Bab 1 Pasal 1, dinyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.32 Jadi, manusia sehat menurut pendidikan kesehatan adalah sehat jasmaniah, rohaniah, dan sehat sosial.

Dalam kaitan manusia dengan pendidikan kesehatan, sebuah perbuatan bernilai pendidikan apabila memotivasi, memberikan bimbingan atau bantuan kepada orang (anak didik) dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan (pengetahuan, terampil, mengambil keputusan dan sebagainya), sesuai tujuan dari pendidikan.33 Pendidikan kesehatan bertujuan agar manusia dapat hidup secara sehat baik jasmani maupun rohaninya.

32 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009.

33 Nina Aminah, Pendidikan Kesehatan Dalam Al-Qur’an, (Bandung:

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan jasmani, rohaniah, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dengan memelihara serta mengembangkannya.34 Oleh karena itu, manusia yang mampu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah adalah manusia yang sehat secara jasmani dan rohani.

Jasmani dan rohani manusia saling berintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisah, oleh karenanya dalam usaha pendidikan pun harus diakui demikian. Kesatuan jasmani dan rohani manusia itulah yang disebut manusia hidup di dunia. Jasmani merupakan tempatnya ruh dan akal, dan tidak sekali-kali ruh dan akal itu sehat kecuali jasmaninya sehat. Tetap dan kuatnya jasmani merupakan nikmat Allah yang besar, dengan kekuatan jasmaninya itulah manusia dapat melaksanakan aktifitas kesehariannya.35 Manusia seutuhnya adalah kesatuan antara jasmani dan rohani.

Kesehatan jasmani adalah keadaan yang bugar dari tubuh/fisik yang memberikan kemampuan untuk menjalani segala aktifitas sehari-hari, tanpa rasa lelah yang berarti, sekalipun dalam kesibukan yang padat. Menurut Pusat Pengembangan Kualitas

34 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran

Wahyu Dalam Kehidupn Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2007), hlm. 182.

35 Muhajir, JURNAL QATHRUNA Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015)

Jasmani Tahun 2003, menjelaskan unsur-unsur kesehatan jasmani atau kondisi fisik ada sepuluh komponen, yaitu:

1. Daya Tahan

Dikenal dua daya tahan, yaitu: Pertama, Daya Tahan Umum adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darahnya secara efektif dan efisiensi untuk menjalankan kerja otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Kedua, Daya Tahan Otot adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu relatif lama serta dengan beban tertentu.

2. Kekuatan Otot adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot.

3. Tenaga Ledak Otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kerja secara Eksplosif. Dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak = kekuatan x (dikali) kecepatan. 4. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan

gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

5. Daya lentur, kelenturan menyatakan kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian, meliputi hubungan antara bentuk persendian, otot, tendo, ligamen, dan sekeliling persendian.

6. Ketangkasan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan. 7. Koordinasi, menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor

yang terjadi pada suatu gerakan.

8. Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Bergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan pada telinga dan reseptor pada otot yang diperlukan tidak hanya pada olahraga tetapi dalam kehidupan sehari-hari.

9. Ketepatan adalah ketepatan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas dalam suatu sasaran.

10. Kecepatan Reaksi adalah waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberi jawaban kinetis setelah menerima suatu rancangan. Hal ini berhubungan serta dengan waktu refleks, waktu gerakan, dan waktu respon.36

Dari kesepuluh komponen diatas, tidaklah berarti seseorang harus dapat mengembangkan secara keseluruhan. Tiap-tiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, karena kemampuan seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti keturunan, jenis kelamin, lingkungan, aktivitas latihan, struktur anatomi dan lain-lain.37 Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa komponen

36 Suyadi, Jurnal Korelasi Antara Tingkat Kesegaran Jasmani dan

Kesehatan mental, 2006, hlm. 13-14.

37 Suyadi, Jurnal Korelasi Antara Tingkat Kesegaran Jasmani dan

tersebut sangat berbeda perkembangannya antara individu yang satu dengan yang lain.

Pada era sekarang, pendidikan kesehatan jasmani erat kaitannya dengan pendidikan olahraga. Dalam bidang olahraga dan kesehatan Ratal Wiryasantoso dalam supervisi pendidikan olahraga menguraikan bahwa olahraga berarti memperkembangkan, memasak, menyiapkan manusia sedemikian rupa, sehingga dapat melaksanakan gerakan secara efektif dan efisien. Lebih lanjut, uraian Ratal bahwa istilah olahraga disini mengandung arti pendidikan, karena tidak mungkin mendewasakan anak saja, sebab manusia adalah kesatuan jiwa raga yang tak dapat dipisah-pisahkan.38

Dalam hal ini “keolahragaan” diartikan suatu rentetan kegiatan atau gerakan manusia, berdasarkan tujuan pendidikan dan kesehatan dengan mempergunakan aktivitas dan gerakan jasmani untuk meningkatkan kemampuan jasmaniah, rohaniah, intelek, keindahan dan sosial seseorang.39

Sedangkan definisi kesehatan rohani adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan hati seseorang atau batin orang. Orang yang sehat secara rohani berarti tidak sakit hati atau memiliki perasaan bahagia. Contohnya adalah hal-hal yang berbau agama,

38 Muhajir, Pendidikan Jasmani & Kesehatan Dalam Islam: Komponen

Materi Tafsir dan Hadits Pendidikan, (Serang Baru: Laksita Indonesia, 2016),

hlm. 28.

seseorang yang sering melakukan kegiatan ibadah bisa dikatakan sehat secara rohani, dalam hal ini beribadah sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan agama masing-masing.40 Orang yang sehat rohani akan melakukan segala sesuatu hal yang positif, baik dan berguna.

Kesehatan rohani yang dimaksud disini adalah kesehatan mental yang meliputi sistem tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan rohani. Orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tenteram.41

Rohani dan mental memiliki makna yang sama yaitu diartikan sebagai jiwa, atau dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan dengan batin, tidak bersifat jasmani (dzahir).42 Dalam buku Langkah Menuju Jiwa Sehat karya Muhammad Thohir, merumuskan konsep jiwa yang sehat dalam enam tanda positif, yaitu:

a. Sikap diri positif.

b. Aktualisasi diri yang terus berkembang. c. Integritas Pribadi.

d. Otonomi diri.

40http://Widtama.com diakses pada hari senin, tanggal 9 April 2018 pukul 20.35.

41 Jalaluddiin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafinda, 2015), hlm. 156.

42 Ahmad Nurrohim, Attarbiyah Journal of Islamic Culture and

Education Vol. 1, No. 2, Desember 2016, pp. 273-302, DOI: 10.18326/ attarbiyah. vli2, hlm. 278.

e. Persepsi yang realistis.

f. Dapat mengatasi/beradaptasi dengan lingkungan.43

Kesehatan rohani merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman, dan tenteram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain dengan penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan). Menurut paham ilmu kedokteran, kesehatan rohani merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Orang yang sehat rohaninya maka terwujud keharmonisan dalam fungsi jiwa serta tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang dikatakan memiliki rohani yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Adapun ciri-ciri rohani yang sehat antara lain:

1) Terhindar dari gangguan jiwa dan dari gejala-gejala penyakit jiwa.

2) Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, dan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup.

43 Muhammad Thohir, 10 Langkah Menuju Jiwa Sehat: Pengantar

Memasuki Paradigma Baru Kehidupan yang Lebih Bermartabat, Lebih Sehat, dan Lebih Bahagia, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 26.

3) Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin.

4) Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

5) Pikiran yang sehat tercermin dari cara berfikir atau jalan pikiran. 6) Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan diri dan sebagainya.44

Itulah ciri-ciri jiwa yang sehat, oleh karena itu dibutuhkan pembinaan atau pendidikan agar jiwa tidak terganggu, misalnya pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pendidikan rohani merupakan salah satu cara untuk membentuk akhlak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan remaja.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan jasmani dan rohani adalah keadaan sehat manusia, baik secara fisik (jasmani), maupun mental (rohani) sehingga dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik.

44 Dian, http://dian2blog.blogspot.co.id diakses pada hari senin tanggal

Kesehatan jasmani dan rohani senantiasa dipelihara dan dikembangkan oleh manusia sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam pendidikan, aspek yang dibangun dan dikembangkan adalah jasmani dan rohani. Walaupun ada yang menyebut akal, perasaan, dan jiwa, tentunya ketiga unsur itu implisit pada rohani. Jadi, jasmani dan rohani harus dikembangkan secara maksimal.

C. Pengertian Nilai Pendidikan Kesehatan Jasmani dan Rohani

Apa yang dimaksud dengan sehat jasmani?

Kesehatan jasmani atau kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan dan atau kerja fisik yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.

Apa yang dimaksud dengan sehat secara rohani?

Kesehatan rohani atau kesehatan mental berkaitan dengan sikap, kepribadian, perkembangan, kemampuan akademik, caranya memandang diri sendiri dan lingkungan, hingga kemampuannya menghadapi stres dan tantangan.

Bagaimana Cara hidup sehat jasmani dan rohani?

Tips Dan Trik Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani.
Istirahat Cukup. Cukup istirahat akan sangat menopang kesehatan seseorang. ... .
Tetap bersih dari stres. ... .
Jalankan rencana diet sehat. ... .
Sering berolahraga. ... .
Tetap bersih dari penggunaan bahan yang merusak. ... .
Menjaga kebersihan dan kebersihan. ... .
Hindari kebiasaan buruk..

Sehat secara mental atau rohani dapat dilihat dari apa saja?

Ciri-ciri anak sehat secara rohani, di antaranya:.
Emosi stabil. Anak yang sehat secara mental akan menunjukkan perilaku yang baik dan sopan. ... .
Ceria dan percaya diri. Anak bersikap ceria dan menikmati hidup. ... .
Mudah bergaul. Anak dapat bersikap mandiri dan tidak bergantung pada orang tua. ... .
Mudah belajar. ... .
Cukup istirahat..