Apa itu pangan dalam pertanian?

Membangun Pertanian Kota

Berita Membangun Pertanian Kota Dilihat 872 kali

Jakarta Pengembangan sektor pertanian kota (urban agriculture) dapat menjadi salah satu ikhtiar dalam upaya menjamin ketahanan pangan negeri ini di masa yang akan datang.

Kawasan perkotaan yang semakin padat ini akibatnya kota-kota menanggung beban yang semakin berat. Menurut taksian, jumlah penduduk yang ada di indonesia terutama kawasan perkotaan saat ini telah mencapai 45 persen dan dari total penduduk keseluruhan dan diperkirakan bakal meningkat hingga mendekati 75 persen pada tahun 2035 yang akan datang.

Roderick Lawrence (2008) menyebutkan sejumlah risiko yang umumnya bakal dihadapi kawasan-kawasan perkotaan di masa kini dan masa datang. Salah satunya yaitu risiko ekonomi berupa persoalan penyediaan rumah layak huni, ketersediaan pangan, ketersediaan air bersih, dan juga ketersediaan lapangan pekerjaan, maupun ketersediaan layanan kesehatan dan pendidikan yang adil dan terjangkau bagi semua masyarakat.

Dalam konteks masalah ketersedian pangan, aspek ketanahan pangan bakal menjadi hal yang sangan krusial bagi kawasan perkotaan di masa depan, termasuk bagi kawasan perkotaan yang ada di indonesia ini. Saat ini, kawasan perkotaan kita lebih banyak menggantungkan dirinya dalam soal pasokan bahan makanan, seperti beras, sayur-mayur, buah-buahan, dan lauk-pauk kepada kawasan perdesaan dan kawasan-kawasan pinggiran kota.

Selain bergantung kepada kawasan perdesaan dan daerah pinggiran, kawasan perkotaan juga terkadang menggantukan pasokan bahan makanannya dari aktivitas impor.ketergantungan seperti ini sangat tidak menguntungkan dilihat dari aspek ketahanan pangan secara umum. Sekali saja pasokan bahan pangan terganggu, misalnya, maka jaminan ketahanan pangan kawasan perkotaan bakal mengalami goncangan.

Sebagai salah satu solusi agar ketahanan pangan wilayah perkotaan tetap terjamin, kawasan perkotaan mau tidak mau harus juga mampu memasok bahan pangannya sendiri untuk mencukupi kebutuhan sebagian besar warganya. Di antara solusi yang bisa dijalankan adalah apa yang disebut sebagai pertanian kota.

Di sisi lain, dengan kecenderungan makin meningkatnya laju pertambahan jumlah populasi kawasan perkotaan, di mana penduduk kota dipastikan bakal terus mengalami peningkatan, ketergantungan pasokan bahan pangan kepada kawasan perdesaan dan daerah pinggiran maupun dari aktivitas impor bakal cenderung menyulitkan kondisi perkotaan di masa depan.

Salah satu keuntungan dari keberadaan pertanian kota adalah berkurangnya rantai waktu transportasi bahan pangan. Dengan demikian, bahan pangan dapat lebih cepat sampai ke konsumen dalam kondisi yang jauh lebih segar. Sebagaimana diketahui, sebagian besar bahan pangan harus melakoni perjalanan yang tidak singkat untuk sampai ke para konsumennya di daerah perkotaan.

Diperlukan jarak ratusan hingga ribuan kilometer bagi setiap bahan pangan dari daerah pertanian untuk sampai ke piring tiap-tiap konsumen di perkotaan. Jarak yang panjang itu sudah barang tentu mempengaruhi kesegaran serta kualitas nutrisi bahan pangan. Belum lagi soal kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan yang mengangkutnya, yang pada gilirannya ikut berpengaruh dalam soal penetapan harga bahan pangan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA