Apa itu gerakan level sedang?

Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok

October 07, 2016
Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok.

PENGERTIAN LEVEL

Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan.
1. Level Tinggi

Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok.


2. Level Sedang (Medium)

Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan level lain jika dipakai dalam peragaan tari secara berkelompok.


3. Level Rendah
Pada level rendah, penari melakukan gerakan jengkeng atau duduk. Sama seperti level sedang, level rendah juga harus dibuat bervariasi ragam geraknya dengan permainan penggunaan ruang gerak dan penggunaan tenaga yang diberi aksen-aksen gerak, seperti tari saman atau kecak, sesekali bergerak sedikit naik, ke samping agar rangkaian geraknya ditempat dar:i ruang geraknya cenderung menyempit menjadi tidak menarik.

POLA LANTAI TARI BERPASANGAN ATAU KELOMPOK


Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari. Pada tari berpasangan atau kelompok, pola lantai sangat diperlukan karena melibatkan banyak orang. Dalam peragaan gerak, respons gerak dari masing-masing lawan main harus jelas dan rapi agar dalam pembentukan formasi perubahan langkah gerak dapat dilihat penonton.

Agar terjadi keterpaduan gerak yang saling mengisi dan melengkapi, penari perlu memadukan desain gerak tari.

1. Desain Datar
Desain datar, yaitu bentuk badan penari menghadap ke depan dengan kepala miring sehingga penari tampak dalam postur mengarah ke samping atau tidak berisi (perspektif). Kesan yang muncul dari gerak tersebut adalah tenang, jujur, sederhana, juga dangkal. Bentuk seperti ini dapat digunakan di saat memperagakan gerak sedih.
2. Desain Dalam

Desain dalam yaitu desain yang memberikan sentuhan bagi penonton karena tampak lebih perspektif. Anggota badan bisa diarahkan ke belakang, samping, serong, dan dapat dilihat panjang, lebar, serta ketebalannya. Kesan yang muncul adalah seolah memiliki perasaan mendalam.

3. Desain Vertikal

Desain vertikal ini memberikan kesan egosentris atau pasrah dengan dibantu anggota badan, misalnya tungkai serta lengan yang ditarik ke atas atau ke bawah.

4. Desain Horizontal

Desain horizontal adalah desain yang menggunakan sebagian besar anggota badan mengarah ke garis horizontal. Biasanya menggunakan lengan tangan yang merentang atau kaki yang merebah. Kesan yang muncul adalah seolah yang dimiliki sedang tercurah.


5. Desain Kontras

Desain kontras ini memberikan kesan penuh energi, kuat, namun juga kebingungan. Desain ini sering menggunakan garis-garis silang dan anggota badan. Garis silang tersebut dilanjutkan menjadi kesinambungan.
6. Desain Murni

Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras. Bentuknya dapat be rdiri tegak, berjalan ke depan, atau sekadar bergerak ke kanan atau ke kiri. Kesan yang diberikan tenang, halus, dan lembut.

7. Desain Statis

Dalam desain statis anggota badan tidak bergerak sama sekali. Kesan yang diberikan teratur sehingga jika dilakukan terus-menerus terkesan monoton. Kaki bergerak bebas, bisa maju kedepan, melangkah ke samping, atau mundur.


8. Desain Lurus

Memiliki kesan sederhana, kokoh, dan kuat. Desain lurus ini menggunakan garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, kaki, badan, dan lengan seperti pada gambar berikut.
9. Desain Lengkung

Desain lengkung adalah desain yang menggunakan garis lengkung mulai dari badan, lengan, dan kaki. Jadi, terkesan halus dan lembut. Akan tetapi, kalau sering diperagakan akan menimbulkan kesan yang lemah.

10. Desain Bersudut

Kesan yang diberikan penuh dengan kekuatan. Desain bersudut sering menggunakan gerak tekukkan tajam pada sendi tubuh seperti lutut, siku dan pergelangan kaki.

11. Desain Spiral

Desain spiral ini memberikan sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat sehingga memiliki daya tarik tinggi dan mempesona.


12. Desain Tinggi

Desain tinggi adalah desain yang ditunjang dengan gerak tungkai kaki dan lengan. Kesan yang diberikan adalah sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat, seperti memohon suatu keinginan atau pemujaan.


13. Desain Medium

Desain medium ini diwujudkan dengan gerak sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari, kesan yang diberikan penuh emosi.


14. Desain Rendah

Desain rendah ini memusatkan gerak sekitar pinggang penari sampai lantai. Kesan yang dimiliki penuh daya hidup.

15. Desain Terlukis

Desain terlukis mempunyai kesan yang memikat dari hasil properti yang dipergunakan seperti selendang kain dan topi. Properti ini bergerak mengikuti gerakan tangan atau bagian badan lain seperti rambut dan jari-jari tangan.
16. Desain Lanjutan

Desain yang merupakan lanjutan atau yang seolah-olah memiliki maksud merespons.

17. Desain Tertunda

Desain tertunda ini hampir sama dengan desain terlukis akan tetapi dalam desain ini sengaja dibuat ada gerak yang tertinggal susul-menyusul karena alat bantu.

18. Desain Simetris

Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempelkan garis-garis anggota badan yang berlawanan arah antara kanan dan kiri namun berbentuk sama. Kesan yang diberikan lebih kuat.

19. Desain Asimetris

Desain asimetris adalah desain yang tidak seimbang antara gerak bagian kanan badan dan gerak bagian kiri badan. Kesan yang terlihat menarik dan dinamis.
Rangkuman
  1. Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri.
  2. Level gerak tari terbagi menjadi tiga, yaitu level tinggi. sedang, dan rendah.
  3. Arah hadap akan menunjukkan ke mana penari menghadap.
  4. Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari.
  5. Desain gerak tadi terdiri atas. desain datar. dalam. vertikal, horizontal. kontras murni. statis. lurus. lengkung, bersudut. spiral. tinggi, medium, rendah, terlukis. lanjutan, tertunda, simetris. dan asimetris.
  6. Dalam teknik gerak dasar tari berpasangan atau kelompok perlu dipikirkan pola atau susunan penari agar tidak bertabrakan
Share

Labels

Mengenal Karya Seni Rupa
Label: Mengenal Karya Seni Rupa
Lokasi: Indonesia
Share

Peralatan, Perlengkapan, Penataan Gambar Pameran

March 11, 2016
Peralatan dan Perlengkapan Pameran Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan. Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut. 1. Sketsel atau panil , merupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan. 2. Level , merupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran. 3. Meja dan kursi , Meja diperlukan untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung. 4. Tata lampu atau pencahayaan , Penempatan lam
Share
Read more

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

October 07, 2016
Pengemasan Produk Kerajinan, Bahan Lunak, Jenis Kemasan, Kemasan Kertas, Kemasan Kayu, Kemasan Plastik, Perawatan Produk Kerajinan Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap
Share
Read more

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA