Apa fungsi topeng jabung

Merdeka.com - Pertunjukan kesenian yang menggunakan sarana topeng sudah ada sejak abad IX Masehi, tepatnya pada zaman Mataram I. Pada waktu itu, kesenian topeng hanya dipentaskan di kalangan keraton.

Kemudian, perpindahan keraton dari Jawa Tengah ke Jawa Timur saat pemerintahan Raja Mpu Sindhok turut membawa pula kesenian topeng. Lama-kelamaan, kesenian topeng mulai dikenal di masyarakat. Pertunjukan kesenian topeng dengan cepat menyebar ke berbagai pelosok daerah.

Video Pilihan

2 dari 4 halaman

Kesenian Topeng di Jatim

Di Jawa Timur, khususnya Pulau Madura istilah topeng dhalang atau topeng dheleng sudah lama dikenal. Pertunjukan topeng di Madura dikenal sejak abad XV XVI.

Pertunjukan topeng memainkan karakter tokoh tertentu, mulai tokoh yang sikapnya halus, kasar, gagah, lembut, licik, buas, lucu, dan lain sebagainya. Pertunjukan kesenian topeng selalu menyihir para penontonnya dengan tokoh-tokoh yang tampil dengan beragam watak.

3 dari 4 halaman

Dari Karya Sastra

©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

Munculnya tokoh-tokoh dengan watak beragam menimbulkan dugaan bahwa kemunculan seorang tokoh didahului oleh hadirnya lakon yang didahului oleh karya sastra.

Dikutip dari buku berjudul Topeng Jabung Teater Tradisional Jawa Timur (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994), ada dugaan bahwa Kakawin Ramayana menjadi sumber lakon awal. Pasalnya, Kakawin Ramayana digubah pada zaman pemerintahan Raja Balitung yakni pada tahun 820- 832 Caka (898-910 Masehi).

Setelah pusat kerajaan berpindah ke Jawa Timur, muncul sumber baru seperti Mahabarata (Adiparwa dan seterusnya) yang digubah pada zaman pemerintahan Raja Dharmawangsateguh (913-938 Caka atau 991-1016 Masehi). Selanjutnya, disusul oleh sastra Panji yang diperkirakan lahir pada zaman Kertanegara dari Singasari (1190-1214 Caka atau 1268-1292 Masehi).

4 dari 4 halaman

Tiga Karya Sastra

Sampai sekarang, permainan topeng dhalang di Jawa Timur tidak pernah lepas dari tiga epos yaitu Ramayana, Mahabarata, dan Panji, meskipun masih banyak karya sastra lain di luar ketiganya yang memungkinkan untuk diangkat kisahnya dalam pertunjukan kesenian topeng.

Pada perkembangannya, lakon Panji jadi yang paling dominan ditampilkan dalam pertunjukan kesenian topeng. Sementara lakon Ramayana dan Mahabarata lebih banyak ditampilkan dalam bentuk pertunjukan wayang wong yang tidak menggunakan topeng.

(mdk/rka)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA