Apa fungsi dari alat navigasi sextan

Pada zaman now ini, tidak dapat dipungkiri bahwa alat navigasi elektronik sangat berperan besar dalam suatu pelayaran. Tetapi kita tidak boleh melupakan juga alat-alat navigasi non-elektronik untuk berjaga-jaga mana kala terjadi kerusakan alat navigasi elektronik di atas kapal. Salah satu alat navigasi non-elektronik itu adalah sextant.


Sextant merupakan alat navigasi yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kapal, dengan cara mengukur ketinggian benda angkasa di atas cakrawala. Sextant yang mempunyai cermin ganda, berfungsi untuk mengukur sudut antara dua benda yang terlihat. Sudut dan waktu yang diperoleh dari hasil pengukuran benda angkasa, digunakan untuk menghitung garis posisi (LOP = Line of Position) di laut atau aeronautical graphic.

Penggunaan umum dari sextant adalah untuk mengukur tinggi benda angkasa seperti  Matahari pada saat cuaca cerah di siang hari, bintang pada saat malam hari yang cerah, maupun bulan dan planet, untuk mendapatkan lintang posisi kapal. Sextant dapat juga digunakan untuk mengukur jarak antara objek benda angkasa lainnya (guna menentukan Greenwich Mean Time (GMT) dan bujur).


Jika di kapal terdapat sextant alangkah baiknya dirawat serta sesekali di cek untuk mengetahui keakuratan dan kondisi sextant tersebut. Perawatan yang baik contonya ditaruh pada box khusus untuk sextant dan disimpan pada tempat yang minim dari getaran serta memberi vaselin pada bagian sextant yang dpat berputar sebagai pelumas.

Pada saat melakukan pengukuran, mungkin terdapat kesalahan yang terjadi pada sextant. Kesalahan yang tidak dapat diperbaiki yaitu diakibatkan karena adanya kaca berwarna yang digunakan untuk mengurangi kesilauan, ketika kaca berwarna digunakan maka cahaya matahari akan sedikit dibelokan karena perbedaan kecepatan cahaya pada dua medium yang berbeda density, ini adalah prinsip optik. Tetapi ada beberapa kesalahan yang masih dapat dikoreksi oleh crew diatas kapal, agar mudah mengingatnya kita singkat menjadi PSI (Perpendicularity Error, Side error, Index Error) diantaranya:

Perpendicularity Error, yaitu kesalahan yang terjadi pada bagian "index glass / mirror", tidak benar-benar tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Untuk mendeteksinya, letakan sextant secara horizontal lalu lihat kepada cermin index, maka busur yang berada pada cermin harus rata-rata air dengan busur sebenarnya, jika terdapat perbedaan maka putar skrup yang ada di belakang cermin index sedemikian rupa sehingga kedua busur yang di cermin dan sesungguhnya benar-benar menyatu.

Side error, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh "horizon glass” tidak benar-benar tegak lurus terhadap bidang datar sextant. Jika posisi "horizon glass" tegak lurus, maka objek dan refleksinya akan berada pada satu garis lurus. Untuk mendeteksinya, posisikan lengan ayun pada titik 0 derajat dan pegang sextant secara miring. Selain itu, ada cara lain untuk mendeteksi kesalahan tersebut, yaitu dengan cara memutar tuas mikrometer secara maju mundur di sekitar angka 0 derajat sambil melihat ke arah benda angkasa.

Index Error, yaitu kesalahan yang disebabkan “index glass" dan "horizon glass” tidak paralel satu dengan lainnya pada saat posisi lengan ayun berada di angka 0 derajat. Cara mendeteksinya adalah memposisikan lengan ayun pada sudut 0 derajat (termasuk micrometernya), memegang sextant dengan posisi vertikal, dan mengamamati cakrawala. Untuk melakukan koreksi pada parallelism, gunakan sekrup yang terletak paling dekat dengan bidang sextant. Jika garis horizon nyata dan refleksinya tidak berada dalam satu garis. Maka cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memutar micrometer skrup / vernier wheel hingga cakrawala benar-benar sejajar dan masukan koreksi hasil putaran skrup pada hasil pengukuran tinggi selanjutnya.


Saya Cadet Deck di kapal WM Makassar sangat bersyukur karena masih terdapat sextant di kapal, sehingga dapat menerapkan ilmu yang didapat ketika berada di Kampus/ Akademi. Ilmu mengenai sextant di kampus banyak saya dapatkan dari Dosen saya Capt. Suryo Guritno sehingga saya sangat tertarik dengan benda ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Capt. Samsul Huda yang telah memberikan bimbingan diatas kapal mengenai penggunaan serta penerapan sextant yang baik dan benar. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih banyak kepada WINTERMAR yang memberikan kesempatan pada saya untuk dapat belajar di atas kapal WM Makassar.

Page 2

Dengan mengakses //www.dyasailor.com ini Anda dianggap telah mengerti dan menyetujui seluruh syarat dan kondisi (disclaimer) yang berlaku dalam penggunaan blog ini, sebagaimana tercantum dibawah ini :

Blog ini saya buat untuk sarana belajar menulis artikel tentang pengalaman hidup sebagai Taruna dan Perwira Pelayaran serta informasi lainnya. Tulisan artikel berupa pemikiran pribadi dan referensi dari sumber lain seperti buku, jurnal, maupun dari website lain yang diuraikan kembali oleh bahasa penulis. Informasi artikel dapat memberikan manfaat kepada pembaca sebagai sumber menambah wawasan dan sumber belajar.

Pada setiap artikel terdapat tanggal, bulan & tahun penulisan. Informasi yang tersedia di blog ini mohon digunakan untuk rujukan atau referensi saja.

Saya menulis berdasarkan apa yang saya ketahui pada tanggal, bulan & tahun penulisan artikel saja.

Saya tidak menjamin semua informasi yang disajikan di blog ini akurat dan lengkap sehingga saya tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan dan keterlambatan dalam memperbarui informasi, atau segala kerugian yang timbul akibat tindakan yang berkaitan dengan penggunaan informasi yang ada pada blog ini.

Saya sangat berterima kasih apabila ada pembaca yang berkenan memberitahukan saya tentang kesalahan baik dalam tulisan maupun informasi artikel yang ada di blog ini. Apabila ada kesalahan, kritik, dan saran silahkan tulis di kolom komentar atau hubungi langsung kepada saya melalui layanan Contact Us

Dalam blog ini terdapat beberapa link yang menuju situs lain yang saya maksudkan untuk melengkapi informasi tulisan saya pada saat tanggal penulisan dan yang saat itu masih relevan.

Oleh karena itu, saya tidak bertanggung jawab atas isi atau perubahan pada konten situs yang saya tautkan.

Setiap pembaca blog ini diperbolehkan untuk berkomentar. Dengan catatan komentar yang dituliskan merupakan tanggung jawab dari pemberi komentar masing-masing.

Tulisan-tulisan pada Blog ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi atau pihak manapun.

Jika suka dengan konten-konten yang ada di blog ini silahkan subsribe agar mendapatkan  pemberitahuan apabila ada tulisan baru. Selain itu, apabila berkenan silahkan bagikan tulisan yang ada di blog ini kepada teman-teman pembaca.


Terima kasih telah berkunjung ke  //www.dyasailor.com

Home Artikel SEXTANT SEBAGAI ALAT NAVIGASI PELAYARAN

Sextant adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda yang terlihat.  Penggunaan utamanya adalah untuk menentukan sudut tinggi(elevasi) antara objek langit dan cakrawala. Membuat pengukuran ini dikenal sebagai melihat objek, menembak objek, atau mengambil pandangan dan itu merupakan bagian penting dari navigasi langit. Sudut, dan waktu ketika diukur, dapat digunakan untuk menghitung garis posisi di laut.  Penggunaan umum dari sekstan adalah mengukur elevasi matahari di siang hari dan untuk mengukur elevasi (ketinggian) sudut di malam hari dari pesawat cakrawala pada bintang Polaris untuk menemukan lintang posisi navigator. Karena sekstan dapat digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda, dapat diselenggarakan secara horizontal untuk mengukur sudut antara dua landmark yang akan memungkinkan untuk perhitungan posisi pada peta.  Sebuah sekstan juga dapat digunakan untuk mengukur jarak Lunar antara bulan dan benda lain angkasa (misalnya, bintang, planet) dalam rangka untuk menentukan waktu Greenwich dan kemudian dapat digunakan untuk menentukan bujur .
 
Bagian Sextant

 

 
Cara Menggunakannya


 
Penyesuaian
Karena sensitivitas instrumen mudah mengetuk cermin keluar dari penyesuaian.  Untuk alasan ini sekstan harus sering diperiksa untuk kesalahan dan disesuaikan.
Ada empat kesalahan yang dapat disesuaikan oleh navigator dan harus dikoreksi sebelum menggunakannya :

  1. Kesalahan Perpendicular 
    Ini adalah ketika cermin indeks tidak tegak lurus ke frame dari sekstan.  Untuk menguji ini, tempat lengan indeks pada sekitar 60 ° pada busur dan terus sekstan horisontal dengan busur menjauh dari Anda pada lengan panjang dan melihat ke cermin indeks.  Busur dari sekstan akan muncul untuk melanjutkan terputus ke cermin.  Jika ada kesalahan maka akan muncul dua pandangan untuk dilanggar.  Sesuaikan cermin sampai refleksi dan melihat langsung dari busur tampaknya terus menerus.
  2. Kesalahan Sisi
    Ini terjadi ketika kaca cakrawala / cermin tidak tegak lurus terhadap bidang instrumen.  Untuk menguji ini, pertama nol lengan indeks kemudian mengamati sebuah bintang melalui sekstan.  Kemudian memutar sekrup garis singgung bolak-balik sehingga gambar tercermin lewat bergantian di atas dan di bawah tampilan langsung.  Jika dalam mengubah dari satu posisi ke posisi lain tercermin lewat gambar langsung di atas gambar unreflected, tidak ada kesalahan samping ada.  Jika lolos ke satu sisi, ada sisi kesalahan.  Pengguna dapat memegang sekstan pada sisinya dan mengamati cakrawala untuk memeriksa sekstan siang hari.  Jika ada dua cakrawala ada kesalahan samping; menyesuaikan kaca cakrawala / cermin sampai bintang bergabung menjadi satu gambar atau cakrawala digabung menjadi satu.  Side kesalahan umumnya tidak penting untuk pengamatan dan dapat diabaikan atau dikurangi ke tingkat yang hanya nyaman.
  3. Kesalahan Kolimasi
    Ini adalah ketika teleskop atau monokuler tidak sejajar dengan pesawat dari sekstan.  Untuk memeriksa ini, Anda perlu mengamati dua bintang 90 ° atau lebih terpisah.  Menembak dua bintang baik ke kiri atau kanan bidang pandang.  Pindahkan sekstan sedikit sehingga bintang-bintang pindah ke sisi lain dari bidang pandang.  Jika mereka terpisah ada collimation kesalahan.
  4. Kesalahan Indeks 
    Hal ini terjadi ketika indeks dan cermin cakrawala yang tidak sejajar satu sama lain ketika indeks lengan diatur ke nol.  Untuk menguji kesalahan indeks, indeks nol lengan dan mengamati cakrawala.  Jika gambar yang dipantulkan dan langsung dari cakrawala yang sesuai tidak ada kesalahan indeks.  Jika salah satu di atas yang lain menyesuaikan cermin indeks sampai dua cakrawala bergabung.  Hal ini dapat dilakukan pada malam hari dengan bintang atau dengan bulan.
Tapi tahukah anda bahwa sextant adalah buah karya seorang ilmuan muslim pada abad ke-10, dialah Abu Mahmud Hamid al-Khujandi yang lahir pada 940 M.
Hanya saja sextant buatan al-khujandi adalah sextant dinding berukuran besar dan berat, Dikatakan oleh JJ Connor dan EF Robertson, sextant dinding buatan al-Khujandi termasuk instrumen astronomi terbesar yang pernah ada di dunia Islam abad pertengahan. “Akurasi perhitungannya juga sangat hebat,” kata keduanya.
Sextant sekarang yang kita kenal kecil dan ringan yang oleh barat diklaim ditemukan oleh John Hadley (1682-1744) adalah sextant yang telah berevolusi dari sextant dinding yang tebuat dari kayu dan logam berat karya al-khujandi
Di antara karya paling terkenal milk ilmuwan ini adalah buku berjudul Risala fi A’mal al-A mma (Buku Petunjuk Konstruksi Instrumen Bintang). Ia tak hanya membahas sextant dinding ciptaannya, tapi juga alat observasi lain yang dibuatnya, semisal astrolabe atau shamila.
Meski tidak setenar astronom terkemuka seperti al-Battani, al-Biruni, Jabir ibn Aflah, dan lainnya, nama al-Khujandi cukup diperhitungkan di ranah astronomi Islam pada abad pertengahan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA