Apa dampak dari harga dolar yang naik terhadap masyarakat

Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah menjadi Rp14.900. Padahal beberapa hari sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat 0,05 persen senilai Rp14.738 per dolar AS.

Dampak kurs dolar AS yang sempat naik Rp14.900 ini cukup krusial bagi pereknomian Indonesia. Terutama dalam sektor perdagangan internasional. Ditambah lagi, isu resesi ekonomi yang mengguncang Amerika bakal berpengaruh ke seluruh dunia. Berikut dampak kurs dolar naik Rp14.900. 

1. Barang Impor Mahal 

Kurs dolar yang naik membuat barang-barang impor menjadi mahal. Hal ini juga akan berpengaruh pada daya beli masyarakat terhadap bahan impor yang menurun jika tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan.

Baca Juga: Kurs Turki Anjlok, Warganet Ini Pamerkan Harga Kosmetik yang Murah di Sana

Padahal di satu sisi, Indonesia menggantungkan banyak kebutuhan pada barang impor, antara lain impor daging sapi, kedelai sebagai bahan baku tempe dan kecap, serta industri otomotif. Namun, kenaikan harga barang-barang ini sebenarnya menjadi peluang substitusi pada barang lokal yang belum banyak dilirik. 

2. Investasi Menurun

Investor akan cenderung mengurangi nilai investasi mereka kepada produk-produk berisiko tinggi seperti saham. Mereka akan khawatir harga-harga saham di Wall Street yang anjlok juga akan berpengaruh terhadap harga di Indonesia. Sebelumnya hal ini sudah terbukti dalam penawaran saham GOTO yang ikut anjlok akibat anjloknya nilai saham di Amerika Serikat. 

3. Ancaman terhadap Obligasi dan Surat Utang Negara 

Nilai tukar rupiah yang lemah terhadap dolar bisa berdampak buruk terhadap perdagangan obligasi dan surat utang negara (SUN). Investor akan menjual obligasi dan SUN yang sudah dibeli akibat melemahnya rupiah. Hal ini juga akan mempengaruhi investasi. Situasi bertambah buruk ketika SUN dan obligasi tidak bisa terbeli dan berakibat pada kurs rupiah. Namun, situasi ini bisa diatasi ketika Bank Indonesia membeli SUN dan obligasi dari investor. 

Baca Juga: Kurs Turki Anjlok, WNI Bagikan Deretan Harga Make Up Terkenal Jadi Murah: Pengen Belanja

4. Barang-Barang Diekspor dengan Murah

Seminar Manajemen: Dampak Ekonomi Global Terhadap Nilai Tukar Rupiah

15 November 2018

Semua masyarakat Indonesia mengetahui bahwa nilai tukar Rupiah (Kurs Transaksi) sangat lemah terhadap dolar saat ini. Berdasarkan data di Website Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap USD pada bulan Januari 2018 sebesar Rp 13,474. Dolar sempat naik di Rp 14,000-an pada bulai Mei tetapi turun kembali pada angka Rp 13,000an di awal Juni. Dolar kembali naik sejak bulan Juli sampai dengan bulan November 2018, yaitu mencapai Rp 15,000-an (seperti yang terlihat grafik Kurs Transaksi)

Apa dampak dari harga dolar yang naik terhadap masyarakat

Melemahnya nilai Kurs (rupiah terhadap dolar) memberi dampak negatif terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Dampak negatif ini bukan hanya dirasakan oleh pengusaha yang menggunakan bahan baku impor tetapi juga pada masyarakat umum yang bukan pengusaha. Seorang teman bercerita bahwa pada bulan Januari, beliau meminjam uang dari temannya di Amerika sebesar USD 2,500. Uang yang masuk ke rekeningnya seberar Rp 32,750,000. Bulan Oktober lalu beliau harus melunasi hutangnya USD 2,500 dan jumlah Rupiah yang harus dia transfer sebesar Rp 38,250,00. Beliau harus mengeluarkan tambahan Rp 5,500,00 akibat Kurs Transaksi terhadap Dolar naik. Mungkin banyak masyarakat umum lainnya mengalami kondisi yang sama dan bertanya-tanya mengapa pemerintah Indonesia tidak dapat mengatasi masalah melemahnya Kurs Transaksi terhadap mata uang asing. Bahkan mungkin banyak yang menilai bahwa pemerintah gagal melakukan tugasnya. Apakah dugaan-dugaan ini benar?

Pada sistem ekonomi terbuka, transaksi ekonomi terjadi antara satu negara dengan negara lain dalam berbagai bentuk. Transaksi ekonomi internasional ini memiliki dua kategori besar, yaitu (1) flow of goods and services- dalam bentuk Ekspor & Impor dan (2) Flow of Capital– dalam bentuk uang. Meskipun seseorang tidak pernah ke Amerika, tetapi orang tersebut dapat membeli barang-barang yang di produksi oleh perusahaan Amerika atau dapat investasi saham (membeli saham) perusahaan Amerika. Ini adalah contoh sederhana tentang sistem ekonomi terbuka. Pengaruh lain dari sistem ekonomi terbuka pada negara yang menganut sistem ini adalah nilai Kurs Transaksi (Exchange Rate). Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka. Pada negara yang menganut sistem ekonomi terbuka, maka Exchange Rate dapat dipengaruhi oleh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter.

Kebijakan Fiskal – Kebijakan fiskal sebuah negara, seperti meningkatkan pengeluaran pemerintah atau pemotongan (penurunan) pajak akan menyebabkan berkurangnya jumlah uang diinvestasikan ke luar negeri. Hal ini menyebabkan berkurangnya mata uang negara tersebut dikonversikan ke mata uang negara lain (foreign currency) sehingga Kurs mata uang negara tersebut meningkat atau semakin tinggi (kuat). Kenaikan nilai mata uang negara tersebut akan meningkatkan kebutuhan. Kebijakan negara lain menurunkan pajak atau menaikkan suku bunga akan menyebabkan investor akan menarik uangnya dari investasi asing sehingga supply uang untuk transaksi pertukaran mata uang asing berkurang dan Exchange Rate meningkat.

Kebijakan Moneter – Kebijakan moneter adalah kebijakan tentang suplai uang (money supply). Peningkatan money supply akan menekan suku bunga domestik (domestic interest rate), dan arus modal keluar karena investor akan selalu mencari higher return. Upaya ini dapat mencegah tingkat suku bunga jatuh di bawah tingkat suku bunga dunia dan juga memberikan dampak terhadap Exchange Rate. Investasi keluar negeri membutuhkan konversi mata uang domestik ke mata uang asing. Arus keluar modal akan meningkatkan suplai mata uang domestik di pasar uang untuk pertukaran mata uang. Akibatnya mata uang domestik akan mengalami depresiasi nilai atau Exchange Rate akan turun.

Negara yang transaki barang/jasa serta investor nya banyak bersumber dari negara asing seperti Indonesia akan rentan terhadap naik-turunnya Exchange Rate. Ketika negara yang menjadi sumber investasi terbesar membuat perubahan radikal terhadap kebijakan fiskal dan moneter nya maka Kurs Transaksi (Exchange Rate) kita akan tidak stabil.

Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya bekerjasama dengan Bank Indonesia pada tanggal 15 November 2018 menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Dampak Ekonomi Global Terhadap Nilai Tukar Rupiah. Kuliah umum ini dhadiri oleh 150 siswa/i SMU dari 3 SMU di Tangsel serta 300 mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan tentang perekonomian global. Sejalan dengan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, Ibu Diana Permata Sari selaku Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia pada kuliah umum di Universitas Pembangunan Jaya menjelaskan bahwa ketidakpastian kebijakan ekonomi di Amerika Serikat mendorong ketidakpastian di pasar keuangan global dan berdampak pada penguatan dolar Amerika. Hal ini menyebabkan para investor menarik dananya dari emerging market seperti Indonesia dan menempatkan dananya di tempat yang dianggap aman, khususnya di Amerika Serikat. Strategi kebijakan Amerika Serikat ini menyebabkan penguatan nilai tukar dolar dan memberi dampak pada melemahnya nilai Rupiah. Upaya yang dapat dilakukan adalah menaikkan suku bunga untuk menarik kembali modal asing. Bank Indonesia telah membuat kebijakan-kebijakan untuk memastikan perekonomian Indonesia tetap kuat menghadapi resiko eksternal akibat ketidakpastian ekonomi global yang sangat tinggi, yang salah satunya melalui kebijakan penetapan suku bunga.

Dr. Hastuti Naibaho, M.Si

Kepala Program Studi Ilmu Manajemen

Universitas Pembangunan Jaya

Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx. Diakses pada tanggal 10 November 2018.

Mankiw, N Gregory. 2013. Macroeconomics, 8th Edition. USA: Worth Publisher

Apa dampak dari harga dolar yang naik terhadap masyarakat
 
Apa dampak dari harga dolar yang naik terhadap masyarakat
 
Apa dampak dari harga dolar yang naik terhadap masyarakat

Faktor apa saja yang menyebabkan nilai US Dollar naik dan turun?

Mari kita bahas satu-persatu!.
Kurs Nominal. ... .
Kurs Riil. ... .
Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara. ... .
Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara. ... .
Neraca Perdagangan. ... .
Hutang Publik (Public Debt) ... .
Rasio Harga Ekspor Dan Harga Impor. ... .
Kestabilan Politik Dan Ekonomi..

Apa yang menyebabkan naik turunnya nilai tukar Rupiah?

Ada berbagai sebab yang turut menentukan dampak dan ukuran neraca pembayaran terhadap nilai tukar mata uang. Beberapa di antaranya yaitu, subsidi ekspor, pembatasan impor barang, efek perubahan tarif, hingga kuota perdagangan.

Apa dampak dari valuta asing?

Dampak negatif valuta asing adalah dengan nilai tukar yang naik turun, maka dalam perdagangan internasional menyebabkan ketidakstabilan karena terjadi selisih nilai tukar, selisih nilai tukar ini akan berdampak positif bagi satu pihak dan berdampak negatif bagi pihak lainnya, tergantung kekuatan nilai mata uang yang ...

Apa saja upaya yang bisa kita lakukan dalam rangka menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar?

Berikut adalah lima cara yang bisa kalian lakukan untuk membantu Rupiah menguat,.
Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor. ... .
Tidak Menimbun Dollar dan Menukarkannya dengan Rupiah. ... .
Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor. ... .
Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri..