Apa bedanya ngidam anak laki dan perempuan?

Sebagian orang menganggap, perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan terlihat pada kondisi kulitnya atau pregnancy glow. Mitos mengaitkan pregnancy glow dengan ciri-ciri hamil bayi perempuan, bukan bayi laki-laki, benarkah?

Mengutip Mayo Clinic, kulit lebih cerah selama kehamilan memang bisa terjadi. Hal ini karena volume darah meningkat sebanyak 50 persen dan hormon HCG bertambah.

Volume darah yang meningkat membuat aliran darah ke pembuluh darah lebih banyak, sehingga membuat kulit kenyal dan merona.

Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan kalau pregnancy glow menjadi perbedaan antara hamil bayi laki-laki dan perempuan.

5. Hamil bayi laki-laki degup jantung cepat

Benarkah detak jantung yang cepat (140 detak per menit) adalah ciri-ciri hamil bayi laki-laki?

Mengutip dari John Hopkins Medicine, tidak ada perbedaan antara detak jantung saat ibu hamil bayi laki-laki dan perempuan. Sekitar usia kehamilan 5 minggu, detak jantung janin hampir sama dengan ibu, sekitar 80-85 detak per menit.

Degup jantung janin semakin bertambah sampai usia janin 9 minggu, sekitar 170-200 detak per menit. Kemudian melambat pada pertengahan kehamilan, 120-160 detak per menit. Mendeteksi jenis kelamin janin bisa Anda lakukan dengan pemeriksaan USG di rumah sakit atau bidan.

Itulah perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan. Namun, tanda-tanda kehamilan itu tidak bisa dipercaya sepenuhnya ya, Ma. Untuk memastikannya, Mama tetap harus melakukan tes USG untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan. 

KOMPAS.com - Ketika hamil, seseorang pasti langsung berusaha menebak jenis kelamin bayi yang ada di dalam kandungan.

Meskipun setiap kehamilan bisa berbeda-beda, menebak jenis kelamin bayi tetap menjadi momen seru.

Sebab, faktanya, memang ada beberapa tanda yang bisa kita amati untuk mengetahui perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Morning sickness

Morning sickness adalah mual dan muntah ketika hamil. Ini mungkin bisa memberi gambaran apakah bayi yang dikandung adalah laki-laki atau perempuan.

Sebuah artikel di Medical News Today mengutip hasil studi pada 2017 yang menemukan bahwa calon ibu yang hamil bayi perempuan cenderung mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalannya terpapar bakteri dibandingkan dengan mereka yang mengandung anak laki-laki.

Jadi, mereka mungkin merasa lebih tidak sehat daripada calon ibu yang mengandung anak laki-laki.

Sementara menurut Romper, sebuah studi tahun 1999 yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa kebanyakan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum cenderung mengandung bayi perempuan.

Jika Anda melewati masa kehamilan tanpa mual di pagi hari, mungkin bayi yang Anda kandung adalah laki-laki.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan keterkaitan jenis kelamin dan kebiasaan morning sickness yang dialami ibu hamil.

Adapun morning sickness adalah salah satu tanda hamil muda yang dapat dialami seorang wanita. Ketahui tanda-tanda hamil muda lainnya pada tautan berikut.

2. Detak jantung bayi

Menurut What to Expect, kebijaksanaan konvensional menyatakan bahwa jika detak jantung bayi kurang dari 140 detak per menit berarti calon ibu akan melahirkan anak laki-laki.

Sebaliknya, jika detak jantung bayi lebih dari 140 detak per menit, calon ibu cenderung akan memiliki anak perempuan.

Penelitian medis telah menyanggah teori prediksi jenis kelamin yang satu ini.

Sebuah studi tahun 2018 terhadap hampir 10.000 kehamilan menemukan bahwa perbedaan apa pun yang mereka catat sangat kecil dan pada dasarnya tidak bermakna dalam gambaran besar.

Faktanya, detak jantung janin normal berfluktuasi antara 120 dan 160 denyut per menit.

Jika Anda mengukur detak jantung bayi pada interval acak, kemungkinan Anda akan mendapatkan pembacaan yang berbeda setiap saat.

Sementara para peneliti yang lebih terdahulu juga pernah membantah mitos ini.

Hasilnya, penelitian mereka tidak menemukan perbedaan signifikan antara detak jantung pada janin laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Tanda Hamil 1 Minggu yang Mungkin Dirasakan

3. Perbedaan kenaikan berat badan

Diketahui bahwa jika seorang wanita bertambah berat badan dalam jumlah yang signfiikan di sekitar area tengah tubuh selama kehamilan, maka dia akan memiliki seorang anak perempuan.

Orang-orang yang memercayai anggapan tersebut mungkin juga percaya bahwa bertambahnya berat badan di depan tubuh menandakan bayi yang dikandung adalah laki-laki.

Apakah keyakinan ini dapat dibenarkan secara ilmiah?

Sebuah makalah tahun 2014 yang diterbitkan di PLOS ONE menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan yang dialami calon ibu selama kehamilan, maka semakin tinggi kemungkinannya akan melahirkan bayi laki-laki.

Sementara jika kenaikan berat badan lebih sedikit, mungkin bayi yang dikandung adalah perempuan.

Namun, kenaikan berat badan saat kehamilan dapat dipengaruhi oleh banyak hal yang berbeda, termasuk tipe tubuh calon ibu.

Baca juga: 4 Cara Diet Aman Saat Hamil untuk Ibu yang Kelebihan Berat Badan

4. Makan lebih banyak

Sebuah studi melacak pola makan calon ibu dan menemukan bahwa jika bayi yang dikandungnya adalah laki-laki, ia makan sekitar 10 persen lebih banyak kalori daripada calon ibu yang hamil bayi perempuan.

Mengapa nafsu makan cenderung lebih besar ketika mengandung bayi laki-laki?

Para peneliti menduga testosteron yang dikeluarkan oleh janin laki-laki menjadi sinyal bagi ibu mereka untuk makan lebih banyak dan itu bisa menjelaskan mengapa bayi laki-laki cenderung lebih besar saat lahir daripada bayi perempuan.

Sementara untuk jenis ngidamnya, beberapa orang meyakini ngidam makanan manis adalah tanda bahwa calon ibu mengandung anak perempuan, sementara jika ngidam makanan asin maka bayinya adalah laki-laki.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan tentang ngidam dan keterkaitannya dengan jenis kelamin bayi.

Baca juga: Semakin Sering Ngidam Saat Hamil Semakin Berisiko Obesitas

5. Perbedaan tampilan kulit

Ini mungkin hanya keyakinan zaman dulu. Namun, banyak yang meyakini bahwa bayi perempuan "mencuri" kecantikan ibunya.

Hasilnya, tampilan kulit calon ibu akan lebih kusam dan rentan berjerawat dan rambutnya terlihat lebih tipis.

Sementara calon ibu yang mengandung bayi laki-laki mengalami hal sebaliknya.

Di sisi lain, perubahan pada produksi minyak rambut yang terjadi selama kehamilan mungkin berkairan pada perubahan hormonal atau pola makan, yang berdampak pada tampilan kulit.

Baca juga: 6 Bahan Skin Care yang Berbahaya bagi Ibu Hamil

6. Tingkat stres

Sejumlah peneliti mengungkap bahwa semakin stres seorang calon ibu ketika hamil, maka semakin besar kemungkinan bayi yang dikandung adalah perempuan.

Alasannya, janin perempuan mungkin tidak lebih rentan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan di dalam rahim daripada janin laki-laki.

Sebuah studi kecil pada 2019, misalnya, menemukan bahwa calon ibu yang dilaporkan mengalami stres fisik dan psikologis lebih mungkin melahirkan anak perempuan.

Penelitian lainnya yang dilakukan pada 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan.

Dalam studi ini, calon ibu dengan tingkat kortisol tinggi secara statistik lebih mungkin memiliki anak perempuan.

Sementara studi lain di tahun 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Zakynthos, Yunani, tingkat kelahiran laki-laki turun.

Peneliti menduga bahwa peningkatan tingkat stres di komunitas tersebut memengaruhi rasio kelahiran.

Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami dengan baik hubungan antara stres dan jenis kelamin bayi yang belum lahir.

Baca juga: Cegah Stres Saat Hamil di Masa Pandemi Covid-19 dengan Meditasi

Masih banyak keyakinan-keyakinan lainnya yang dianggap oleh masyarakat dapat membantu memprediksi jenis kelamin bayi.

Namun, terlepas dari tepat atau tidaknya, calon ibu tetap harus mempersiapkan kehamilan dan kelahiran dengan baik sehingga persalinan dapat berjalan lancar.

Jika Anda termasuk orang yang penasaran dengan bayi yang ada dalam kandungan, cobalah menebak berdasarkan keyakinan-keyakinan yang ada dan buktikan sendiri apakah tebakan tersebut tepat atau tidak.

Apa ciri ciri ngidam anak laki

Tanda Hamil Anak Laki-laki.
Detak jantung bayi lebih rendah dari 140 detak per menit..
Perut terlihat mancung ke depan..
Moms 'mekar' saat menjalani kehamilan..
Moms tidak menderita morning sickness di trimester pertama..
Payudara kanan lebih besar dari kiri..
Moms menyukai makanan asin atau protein, seperti keju dan daging..

Apa beda nya ngidam anak laki

Perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan bisa dilihat dari cara ibu mengonsumsi makanan atau ngidam. Saat hamil anak laki-laki, wanita umumnya ngidam makanan asin dan gurih. Sementara saat hamil anak perempuan, wanita yang suka makanan manis, seperti cokelat atau permen.

Hamil anak perempuan biasanya ngidam apa?

Ngidam Makanan Manis Nah, salah satu ciri hamil anak perempuan dipercayai adalah ngidam makanan manis secara tiba-tiba. Meski faktanya ngidam atau selera makan yang berbah pada ibu hamil sebenarnya dipengaruhi oleh hormon.

Apa tanda2 ibu hamil anak perempuan?

Ciri – Ciri Hamil Anak Perempuan, Deteksi Akurat Tanpa USG?.
Bentuk Perut Menonjol ke Atas. ... .
2. Detak Jantung Bayi Lebih Cepat. ... .
Mengidam Makanan Manis. ... .
4. Jerawat dan Kulit Berminyak. ... .
Morning sickness (Mual dan Muntah di pagi hari ketika hamil) ... .
6. Perubahan Mood (suasana hati) Yang Ekstrem..