Apa arti laporan hasil wawancara?

Contoh Laporan Hasil Wawancara Laporan hasil wawancara adalah sebuah teks tertulis yang melaporkan suatu wawancara yang telah dilakukan, baik itu wawancara dengan pedagang, pengusaha, guru, ketua RT; atau narasumber lainnya.

Nah, sebelum ke contoh-contoh laporan hasil wawancara, alangkah baiknya kita mengetahui dulu apa itu wawancara (pengertian wawancara), susunan laporannya / strukturnya; pokoknya semua hal yang berkaitan dengan cara membuat laporan hasil wawancara agar tugas yang diberikan guru pada kita membuahkan hasil yang baik.

Oleh karena itu perlu sekali laporan hasil wawancara yang kita buat memenuhi standar, baik itu dalam bentuk makalah ataupun bentuk paragraf.

Daftar Isi

  • Apa itu Wawancara?
  • Jenis-jenis Wawancara
    • 1. Wawancara Bebas
    • 2. Wawancara Individual
    • 3. Wawancara Kelompok
    • 4. Wawancara Konferensi
    • 5. Wawancara Terbuka
    • 6. Wawancara Terpimpin
    • 7. Wawancara Tertutup
  • Langkah-langkah dalam Wawancara
  • Susunan Laporan Hasil Wawancara
    • PENDAHULUAN
    • A. Latar Belakang Wawancara
    • B. Tujuan Wawancara
    • C. Topik Wawancara
    • D. Waktu dan Tempat Wawancara
    • HASIL WAWANCARA
    • A. Narasumber
    • B. Pewawancara
    • C. Transkrip Hasil Wawancara
    • PENUTUP
    • A. Simpulan
    • B. Saran
  • Contoh Laporan Hasil Wawancara dalam Bentuk Makalah
    • Laporan Wawancara Pedagang Buah di Trotoar
    • PENDAHULUAN
    • A. Latar Belakang Wawancara
    • B. Tujuan Wawancara
    • C. Topik Wawancara
    • D. Waktu dan Tempat Wawancara
    • HASIL WAWANCARA
    • B. Pewawancara
    • C. Transkrip Hasil Wawancara
    • PENUTUP
    • A. Simpulan
    • B. Saran
    • LAMPIRAN
  • Contoh Hasil Wawancara dalam Bentuk Narasi
    • Hasil Wawancara

Apa itu Wawancara?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang (narasumber; pedagang, pengusaha, guru, ketua RT, pejabat, dan sebagainya) yang dilakukan untuk dimintai pendapat atau keterangan darinya terkait hal-hal tertentu, untuk disiarkan melalui radio, dimuat dalam surat kabar, ataupun ditayangkan di televisi.

Jenis-jenis Wawancara

maritatriyolanda.blogspot.com

Ada beberapa jenis wawancara yang harus kita ketahui sebelum melakukan kegiatan wawancara dan melaporkan hasilnya dalam bentuk laporan hasil wawancara, di antaranya:

1. Wawancara Bebas

Wawancara bebas adalah wawancara yang pertanyaannya tidak disusun terlebih dahulu. Dengan kata lain, pembicaraan yang dilakukan sesuai dengan keadaan / suasana saat wawancara.

2. Wawancara Individual

Dari namanya sendiri sudah dapat diartikan bahwa wawancara individual adalah kegiatan wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan narasumber atau responden tunggal (wawancara secara perseorangan).

Baca juga:Contoh Laporan Hasil Observasi

3. Wawancara Kelompok

Berbeda dengan wawancara individual, wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap sebuah kelompok / orang banyak dalam waktu bersamaan.

4. Wawancara Konferensi

Wawancara konferensi ada 2 bentuk; yang pertama adalah wawancara 1 orang responden / narasumber oleh beberapa orang pewawancara; yang kedua adalah wawancara beberapa orang responden / narasumber oleh 1 orang pewawancara.

5. Wawancara Terbuka

Wawancara terbuka adalah wawancara yang pertanyaan dan jawabannya tidak terbatas (tidak terikat).

6. Wawancara Terpimpin

Wawancara terpimpin merupakan sebuah wawancara yang pertanyaannya sudah dipersiapkan sebelumnya

7. Wawancara Tertutup

Wawancara tertutup merupakan wawancara yang jawabannya sudah dibatasi, atau dengan kata lain berdasarkan pertanyaan yang jawabannya terbatas.

Langkah-langkah dalam Wawancara

pakviksaja.wordpress.com

Sebelum ke proses wawancara dan melaporkan hasil wawancara dalam bentuk laporan hasil wawancara, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang pewawancara, yakni:

Baca juga:Contoh Laporan Perjalanan

  1. Menentukan topik pembicaraan
  2. Menentukan pokok-pokok yang akan ditanyakan pada narasumber
  3. Menyusun daftar pertanyaan (selain wawancara bebas)
  4. Menentukan narasumber dan menghubunginya
  5. Menyiapkan alat-alat perekam, alat tulis, dan perangkat-perangkat yang diperlukan untuk wawancara
  6. Melakukan wawancara dengan cara yang sopan dan menggunakan bahasa yang santun
  7. Mendiskusikan hasil wawancara
  8. Menulis laporan hasil wawancara

Susunan Laporan Hasil Wawancara

tenggirikel4.wordpress.com

Seperti laporan pada umumnya, laporan hasil wawancara juga memiliki susunan yang harus dipenuhi agar laporan hasil wawancara yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan selain juga jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Berisi mengenai alasan kenapa kegiatan wawancara tersebut dilakukan (deskripsi keadaan / suasana), kenapa mengambil topik wawancara, dan alasan kenapa laporan hasil wawancara itu dibuat.

B. Tujuan Wawancara

Berisi poin-poin yang hendak dicapai ketika melakukan proses wawancara.

C. Topik Wawancara

Berisi topik pembicaraan / bahasan wawancara.

D. Waktu dan Tempat Wawancara

Berisi pemberitahuan mengenai latar tempat dan waktu wawancara tersebut dilakukan

HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Berisi narasumber yang akan diwawancara

B. Pewawancara

Berisi daftar pewawancara dimulai dari penanya, pencatat, dokumentasi, dll.

C. Transkrip Hasil Wawancara

Berisi pertanyaan yang ditanyakan pewawancara dan jawaban yang diberikan narasumber dalam bentuk tertulis.

PENUTUP

A. Simpulan

Berisi kesimpulan dari kegiatan wawancara yang dilakukan dan transkrip wawancara yang dituliskan dalam laporan hasil wawancara.

B. Saran

Memuat saran yang pembuat laporan berikan untuk narasumber yang menjadi topik di dalam laporan hasil wawancara.

Contoh Laporan Hasil Wawancara dalam Bentuk Makalah

Berikut ini adalah beberapa contoh wawancara yang dilakukan ke berbagai narasumber sebagai referensi untuk membuat laporan hasil wawancara sendiri dengan narasumber masing-masing.

Laporan Wawancara
Pedagang Buah di Trotoar

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 250.000.000 orang ternyata masih belum mampu meyejahterakan penduduknya. Masih banyak orang-orang miskin yang butuh perhatian dari pemerintah, tetapi belum mendapatkannya. Akhirnya banyak yang menjadi pengemis, pemulung, bahkan menganggur.

Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah pada kemiskinan, seperti halnya para pedagang asongan, yang menggelar lapak di pinggir jalan, atau PKL yang mendorong roda berkilo-kilo meter jauhnya hanya demi sesuap nasi pada hari itu.

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat mempunyai kesempatan untuk melaksanakan kegiatan wawancara dengan pedagang buah di trotoar Jl. KHZ. Mustofa Tasikmalaya. Kegiatan wawancara ini merupakan satu dari sekian tugas yang diberikan dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk mengikuti Ujian Nasional 2016.

Adapun tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai topik pembicaraan. Kami mengambil sebuah topik Berdagang Makanan untuk Makan, oleh karenanya kami mewawancarai seorang pedagang buah di trotoar.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, harapan kami bisa memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan mendapatkan nilai yang baik.

B. Tujuan Wawancara

  • Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan pedagang buah trotoar
  • Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
  • Memperoleh informasi
  • Memenuhi tugas Bahasa Indonesia

C. Topik Wawancara

Topik kegiatan wawancara ini adalah Berdagang Makanan untuk Makan

D. Waktu dan Tempat Wawancara

Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:

Hari / tanggal: Senin / 1 November 2016
Pukul: 13:00 WIB selesai
Tempat: Jl. KHZ Mustofa

HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Nama: Bpk. Endang Sutarma
Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya, 5 Desember 1978
Alamat: Jl. Bebedahan
Pekerjaan: Pedagang Buah

B. Pewawancara

Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:

Pewawancara: Agus Munandar / 02301437
Pencatat: Arti Setiawati / 02301439
Dokumentasi: Yanto Andriansyah / 02301450

C. Transkrip Hasil Wawancara

Pewawancara (P): Assalaamualaykum. Selamat siang, pak, kami dari SMKN 2 Tasikmalaya mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai.

Narasumber (N): Waalaykumussalaam. Wah duh, gak salah ini, jang?

P: Iya, pak, kami ada tugas dari sekolah untuk mewawancarai bapak.

N: Oh, tugas, ya. Baiklah, silakan.

P: Alhamdulillaah. Kami mulai pertanyaannya ya, pak. Boleh tau identitas bapak? Nama tempat tanggal lahir?

N: Nama bapak, Endang Sutarma, lahir di Tasikmalaya 5 Desember 1978.

P: Apa bapak sudah berkeluarga?

N: Alhamdulillah, sudah, jang. Anak bapak ada 3; satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA langsung bekerja.

P: Kalau boleh tahu, anak bapak bekerja apa?

N: Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satu lagi jadi pedagang asongan di terminal Indihiang.

P: Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama?

N: Wah sudah lama sekali, jang, kurang lebih sudah 15 tahun bapak berjualan buah.

P: Sudah lama sekali ya, pak. Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga bapak, terutama membiayai anak sekolah?

N: Yah, jang, dicukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, diterima saja.

P: Maksudnya, pak?

N: Begini, jang, kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang sudah diusahakan, jangan meminta lebih kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu bersyukur.

P: Kalau boleh tahu, pak, berapa pendapatan bapak setiap hari?

N: Tidak banyak, jang, bersihnya bapak bisa dapat 20.000 saja. Itu pun jarang-jarang dan belum termasuk uang retribusi.

P: Uang retribusinya berapa, pak?

N: Tiga ribu rupiah, jang.

P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berdagang? Khususnya menjadi pedagang buah?

N: Awalnya karena dulu, saat bapak nganggur, diajak tetangga yang sudah lebih dahulu jualan buah keliling. Ya, bapak ikut aja.

P: Jadi pada awalnya, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah berkeliling?

N: Iya, jang. Sekarang juga masih keliling, tapi lebih lama di sini, di trotoar.

P: Pas pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu?

N: Alhamdulillah, tidak, jang. Bapak langsung diizinkan untuk membantu menjualkan buah.

P: Sehari bisa laku berapa buah, pak?

N: Tidak tentu. Kadang habis kadang sisa. Sekali berjualan, bapak biasa ambil 30 buah dengan macam-macam jenis.

P: Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak?

N: Banyak, jang, ada semangka, melon, nanas, pepaya, dan jambu air.

P: Kalau berjualan, biasanya dimulai jam berapa, pak?

N: Kalau bapak sih biasa berjualan dari jam 8 pagi, pas toko-toko di sini buka, sampai jam 5 sore.

P: Terimakasih, pak, kami kira sudah cukup mengetahui. Maafkan kalau kami kurang sopan. Semoga bapak dan keluarga bapak selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.

N: Aamiin. Terimakasih, jang.

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di Indonesia masih banyak orang-orang seperti bapak Endang yang memilih untuk berjualan di pinggir jalan walaupun pendapatannya tidak seberapa banyak. Retribusi yang disebutkan bapak Endang menurut kami terlalu besar, belum lagi menurut informasi yang kami dapatkan ada juga uang untuk preman. Dari bapak Endang kami belajar tentang usaha yang sebenaranya dan selalu merasa cukup atas apa yang telah diusahakan saja.

B. Saran

Saran kami untuk bapak Endang adalah menambah jumlah buah dagangannya dan coba untuk dimasukkan ke sekolah-sekolah.

LAMPIRAN

(Bersi dokumentasi saat wawancara)

Baca juga:Contoh Laporan Kunjungan Industri

Contoh Hasil Wawancara dalam Bentuk Narasi

Laporan Wawancara dengan Pedagang BaksoHari / tanggal: Senin / 1 November 2016
Pukul: 13:00 WIB
Tempat: Mie Bakso Gejrot
Narasumber: Kang Andi Supriadi
Pewawancara: Arif, Heri, Yusuf
Tema Wawancara: Seputar wirausaha
Tujuan Wawancara: Mengetahui seluk beluk usaha bakso

Hasil Wawancara

Kang Andi (narasumber) adalah seorang wirausahawan yang menjalankan bisnis baso bernama Baso Gejrot. Bakso Gerjot ini berlokasi di Jl. RAA. Wiratanuningrat, dekat alun-alun Kota Tasikmalaya. Menurut keterangan Kang Andi, usaha Baso Gerjot ini mulai berjalan di tahun 2015 setelah beberapa kali mengalami kebangkrutan. Kang Andi menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan usaha Baso Gejrot miliknya baru populer sekarang di antaranya:

1. Inovasi

Menurut Kang Andi, usaha Baso Gejrotnya bisa naik karena menawarkan inovasi yang baru. Berbeda pada saat dahulu ketika usahanya bangkrut, beliau hanya jualan bakso saja, tidak menawarkan perbedaan. Salah satu inovasi yang ditawarkan Kang Andi dengan Baso Gejrotnya yaitu memasukkan sambal ke dalam bakso.

2. Marketing

Selain itu, Kang Andi menjelaskan bahwa yang membuat usahanya dikenal adalah marketing dengan cara yang kreatif. Misalnya, sekarang beliau menerapkan bakso gratis untuk yang sedang ulang tahun dan untuk yang punya 10 kupon juga bisa ditukarkan dengan satu porsi bakso.

(tuliskan hasil wawancara secara narasi)

Demikiandaftar contoh laporan hasil wawancara yang baik dan benar beserta pertanyaan yang bisa dijadikan referensi. Contoh di atas bisa disesuaikan dengan narasumber yang menjadi sasaran kalian dalam tugas wawancara seperti wirausaha, pengusaha, pedagang, guru, psikologi, dll. yang bisa disajikan denganlaporan wawancara dalam bentuk makalah, narasi, dan dialog.

Related

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA