Apa akibatnya jika tidak melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang terhadap lingkungan hidup

Ilustrasi warga negara yang memenuhi hak dan kewajiban. Foto: freepik

Hak dan kewajiban adalah hal-hal yang harus dipenuhi setiap individu dalam hidup bermasyarakat. Di Indonesia, hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pada pasal 27 hingga 34.

Mengutip E-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kemendikbud, hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan atau diterima secara penuh tanggung jawab.

Setiap manusia memiliki hak dasar atau hak asasi manusia yang melekat pada dirinya sejak lahir. Misalnya mendapatkan kasih sayang, mendapatkan perlindungan dari orangtua, hak mendapatkan pendidikan, dan sebagainya.

Sebagai warga negara, setiap individu juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak kebebasan berpendapat, hak memilih dalam proses demokrasi, hingga hak memeluk agama dan menjalankan sesuai keyakinan masing-masing.

Di sisi lain, untuk mendapatkan haknya, setiap warga negara juga harus menjalankan kewajiban. Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945 antara lain adalah menjunjung hukum dan pemerintahan, kewajiban bela negara, dan kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar.

Sementara itu, dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu berkewajiban saling menolong, menghormati, dan menghargai orang lain. Mematuhi aturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat juga menjadi kewajiban yang harus dipenuhi setiap orang.

Mengapa Kita Perlu Melaksanakan Hak dan Kewajiban secara Seimbang?

Ilustrasi akibat tidak seimbangnya hak dan kewajiban. Foto: iStock

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan hak dan kewajiban adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dari kewajiban, akan muncul hak-hak yang harus diterima.

Begitu pula sebaliknya, dengan adanya hak, maka ada kewajiban yang harus dijalankan. Artinya, hak dan kewajiban tersebut harus dilakukan secara seimbang. Mengapa demikian?

Bersama-sama menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban berarti bersama-sama menjaga aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat agar tetap dipatuhi sehingga tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.

Dengan kata lain, pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang akan membuat pertentangan di kalangan masyarakat berkurang. Kehidupan pun berjalan dengan damai, rukun, nyaman, dan harmonis.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, misalnya seorang pelajar berhak mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru di sekolah. Sementara itu, kewajibannya adalah hadir tepat waktu, menghormati guru, memerhatikan penjelasan guru, dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan penuh tanggung jawab.

Ilustrasi akibat tidak seimbangnya hak dan kewajiban. Foto: iStock

Sebaliknya, ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban akan mengakibatkan hal-hal, seperti:

  • Terciptanya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat akibat hak dan kewajiban yang tidak merata.

  • Menimbulkan konflik dan pertikaian karena adanya perbedaan pendapat.

  • Tidak terjaganya tata tertib yang berlaku di lingkungan masyarakat.

  • Angka pengangguran meningkat.

  • Mogok kerja karena tidak terpenuhinya hak yang seharusnya.

  • Terjadinya tawuran atau demo yang meminta haknya untuk dipenuhi.

  • Adanya tindakan kriminal di lingkungan masyarakat.

  • Masyarakat sulit untuk menjalani aktivitas dalam kehidupan karena pasokan listrik yang tidak merata.

  • Diberhentikan dari pekerjaan karena tidak menjalani kewajiban yang seharusnya.

  • Timbul rasa tidak nyaman dan sulit bersosialisasi dengan masyarakat karena hak mendapatkan tempat tinggal yang layak tidak terpenuhi.