Apa akibat jika laptop di sleep?

KOMPAS.com - Saat mematikan atau menonaktifkan laptop, umumnya Anda bakal disajikan dengan dua opsi, yakni mematikan laptop dengan mode Shutdown atau mode Sleep. Dua mode itu punya fungsi yang hampir sama dalam mematikan laptop.

Saat Anda memilih mode Shutdown atau Sleep, biasanya cahaya pada layar dan lampu LED di keyboard bakal meredup gelap sebagai pertanda laptop telah mati atau nonaktif.

Baca juga: 5 Cara Cek Kecepatan WiFi di HP dan Laptop dengan Mudah

Persamaan inilah yang mungkin membuat sebagian dari Anda belum terlalu mengindahkan antara memilih mode Shutdown atau Sleep ketika mematikan laptop. Padahal, kedua mode tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

Perlu diketahui, kendati punya fungsi yang hampir sama, sebenarnya terdapat perbedaan antara Shutdown dan Sleep. Kedua mode itu punya cara kerja atau mekanisme yang berbeda dalam mematikan laptop.

Lewat perbedaan Shutdown dan Sleep itulah dapat diketahui cara mematikan laptop yang benar. Untuk itu, simak perbedaan Shutdown dan Sleep yang tertera di bawah ini terlebih dahulu.

Mode Shutdown bekerja dengan cara mematikan laptop secara penuh. Saat dimatikan dengan mode ini, laptop benar-benar dalam kondisi nonaktif dan hampir tidak membutuhkan konsumsi daya sama sekali.

Memilih opsi Shutdown di laptop juga berarti mematikan seluruh pengoperasian dari software dan hardware. Aplikasi dan sistem operasi akan sepenuhnya berhenti bekerja ketika Anda memilih mode Shutdown di laptop.

Begitu pula dengan kerja dari RAM, Hard Drive, audio, dan sebagainya, yang bakal dimatikan secara penuh saat mode Shutdown dipilih. Cara kerja seperti itu berimplikasi pada proses menyalakan atau boot-up laptop.

Laptop yang mati dalam mode Shutdown membutuhkan waktu beberapa menit untuk bisa beroperasi ketika kembali dinyalakan. Ini dikarenakan laptop perlu memuat atau mengaktifkan kembali fungsi software dan hardware dari awal.

Bila mode Shutdown itu mematikan laptop secara penuh, lantas apa yang terjadi ketika laptop di-Sleep? Saat mode Sleep dipilih, fungsi laptop tidak sepenuhnya mati, masih terdapat beberapa perangkat yang bekerja.

Mode Sleep biasanya hanya mematikan tampilan layar, audio, dan beberapa lampu LED pada keyboard atau kamera. Sementara itu, perangkat seperti RAM bakal tetap bekerja. Dengan mode Sleep, aplikasi yang sedang terbuka di laptop tidak bakal tertutup.

Meski tampilan layarnya mati, namun aktivitas pengguna pada aplikasi yang sudah terbuka bakal dialihkan di RAM. Dengan cara kerja seperti ini, ketika mode Sleep diaktifkan maka laptop tetap akan membutuhkan konsumsi daya, beda dengan mode Shutdown.

Perbedaan berikutnya juga terletak pada proses boot-up. Proses menyalakan dan mengoperasikan kembali laptop bakal lebih cepat dalam mode Sleep. Itu bisa terjadi karena RAM tetap dibiarkan bekerja ketika laptop mati pada mode Sleep.

Dari pemaparan perbedaan di atas, terdapat situasi tertentu yang dapat menentukan sebaiknya Anda memilih mode Shutdown atau Sleep untuk menonaktifkan laptop.

Kapan sebaiknya memilih mode Shutdown atau Sleep?

Dikutip dari How to Geek, mematikan laptop dengan mode Shutdown dapat dipilih saat Anda sedang tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup lama. Anda bisa mematikan laptop dengan mode Shutdown sesekali dalam seminggu.

Misalnya, pada saat akhir pekan atau hari libur kerja. Shutdown dapat dipilih dengan alasan untuk menjalankan fungsi memulai ulang (reboot) guna menyegarkan kembali sistem software dan hardware di laptop.

Lalu, mematikan laptop dengan mode Sleep bisa dipilih saat Anda ingin beristirahat sejenak untuk tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup singkat, misal saat ingin ke kamar mandi, makan, dan sebagainya.

Sleep dapat dipilih dengan alasan agar Anda bisa langsung menjalankan atau mengoperasikan laptop ketika membutuhkannya kembali setelah beristirahat sejenak.

Dalam kasus di laptop berbasis MacOS, apabila Anda mengaktifkan mode Sleep untuk waktu yang cukup lama (1 hingga 3 jam), biasanya laptop bakal otomatis beralih ke mode Hibernate.

Mode Hibernate semacam ini juga terdapat pada laptop berbasis Windows. Perlu diketahui, laptop yang berada dalam mode Hibernate juga bakal mati, tapi tidak membutuhkan waktu boot-up yang lama seperti mode Shutdown lantaran tidak menjalankan fungsi reboot.

Sebelum laptop memasuki mode Hibernate dan mati, aktivitas terakhir pengguna dalam menjalankan aplikasi yang berada di RAM bakal dikirim dan disimpan ke Hard Drive dulu, untuk nanti bisa dibuka kembali.

Dengan cara kerja seperti itu, tidak banyak perangkat yang dibiarkan bekerja selama laptop mati dalam mode Hibernate. Alhasil, laptop juga tidak perlu mengonsumsi daya terlalu besar seperti pada mode Sleep.

Baca juga: 10 Extension Google Chrome buat Permudah Kerjaan di Laptop

Ketika berada dalam kondisi ingin beristirahat semalam dan melanjutkan pekerjaan di esok hari, mode Hibernate menjadi opsi yang bisa dipilih untuk mematikan laptop. Itulah penjelasan seputar penggunaan mode Shutdown dan Sleep di laptop, semoga bermanfaat.

Apakah aman jika laptop di sleep?

Jika ternyata baterai dari laptop sudah menunjukkan indikator lemah alias lobat, maka sebaiknya hindarilah mode sleep. Apalagi kalau sampai membiarkannya terlalu lama, atau membiarkannya semalaman. Yang dikhawatirkan adalah, baterai laptop menjadi terlalu kosong saat dibiarkan terlalu lama.

Apa yang terjadi jika laptop sering di sleep?

Mode Sleep biasanya hanya mematikan tampilan layar, audio, dan beberapa lampu LED pada keyboard atau kamera. Sementara itu, perangkat seperti RAM bakal tetap bekerja. Dengan mode Sleep, aplikasi yang sedang terbuka di laptop tidak bakal tertutup.

Apa yang terjadi jika tidak mematikan laptop?

Tahu kah kamu men shutdown laptop sangatlah penting untuk mematikan laptop. Jika shutdown laptop tidak di lakukan saat mematikan laptop akan membawa dampak negative pada laptop kamu lohh, karena membuat kinerja laptop menurun sehingga mengalami kerusakan.

Bagaimana cara menghidupkan laptop yang di sleep?

Berikut cara mengatasi layar laptop tidak menyala setelah dalam mode Sleep:.
Tutup layar lalu buka kembali. ... .
Tekan tombol power. ... .
Tekan tombol apa pun di keyboard selain power. ... .
Gerakkan mouse atau touchpad. ... .
Sentuh touchscreen. ... .
Cabut kabel pengisi daya laptop. ... .
Lakukan Force Restart..