Lihat Foto
KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA
Tiga Topeng Kelana, untuk tarian topeng khas Cirebon, yang mulai langka.
KOMPAS.com - Topeng merupakan salah satu bentuk kerajinan yang bisa dibuat dari berbagai bahan. Topeng dalam kesenian sering digunakan sebagai salah satu atribut untuk menari, pementasan drama, atau lain sebagainya.
Topeng juga sering dimanfaatkan sebagai pajangan atau hiasan, karena mengandung nilai keindahan yang tinggi. Sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin bagi pemiliknya.
Untuk pembuatan topeng, bahan yang digunakan sangatlah bervariatif, seperti kertas, logam atau kuningan, bubur kertas, dan lain sebagainya. Namun, bahan dari kayu sering dipilih sebagai bahan utama pembuatan topeng.
Pada umumnya, topeng yang terbuat dari bahan kayu sering digunakan dalam pementasan tari, teater atau drama. Tidak sedikit pula topeng berbahan dasar kayu digunakan sebagai hiasan atau panjangan.
Baca juga: Cara Membuat Kerajinan dari Tanah Liat
Alat dan bahan pembuatan kerajinan topeng
Mengutip dari buku Kriya Kayu Tradisional [2019] karya Martono, alat dan bahan pembuatan topeng sangatlah beragam, sebagai berikut:
Untuk bahan baku pembuatan topeng yang diketahui seperti, kertas atau bubur kertas, karton, dan jenis kayu yang ringan, lunak, serta tidak mudah pecah.
Siapkan bahan berupa pewarna untuk mewarnai hasil kerajinan topeng nantinya. Pewarna ini bisa menggunakan cat air, cat poster atau lainnya.
- Alat pembuatan topeng, yaitu:
- Gergaji jika menggunakan bahan kayu
- Gunting jika menggunakan bahan kertas atau karton
- Lem
- Bor
- Amplas
- Pensil
- Spidol
Cara pembuatan kerajinan topeng
Cara pembuatan kerajinan topeng berbahan dasar kayu dengan kertas tentunya berbeda. Berikut penjelasannya:
Cara membuta kerajinan topeng dari kertas, yakni:
- Membuat sketsa terlebih dahulu untuk mempermudah pembuatan topeng.
- Potonglah sketsa tersebut mengikuti bentuknya.
- Kemudian tempelkan potongannya pada kertas karton agar lebih kuat dan tidak mudah rusak.
- Pada tahap akhir pembuatan topeng bisa diberikan warna atau hiasan lain yang dibutuhkan.
Baca juga: Kerajinan Keramik: Pengertian dan Teknik Pembuatannya
Cara membuat kerajinan topeng dari kayu, sebagai berikut:
- Potong terlebih dahulu kayu sesuai yang dibutuhkan
- Mulai mengukir bentuk topeng sesuai kebutuhan
- Setelah diukir, kayu tersebut harus dipahat sehingga membentuk topeng yang diinginkan
- Agar hasilnya rapi dan bersih, amplas bagian kayu yang telah dipahat hingga hasilnya halus.
- Pada tahap akhir pembuatannya, berilah warna yang sesuai.
Baca berikutnya
Lihat Foto
Dok. SHUTTERSTOCK/aiko_koni
Ilustrasi kerajinan anyaman khas Indonesia yang bisa dijadikan oleh-oleh saat berlibur
KOMPAS.com - Keberadaan limbah organik bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat dengan nilai jual tinggi.
Untuk mengkreasikan limbah organik menjadi karya kerajinan perlu dilakukan modifikasi dengan menyederhanakan atau menggayakan bentuk produk kerajinan limbah.
Bahkan produk kerajinan dari limbah organik dapat dipadukan dengan berbagai bahan limbah lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], modifikasi merupakan pengubahan.
Baca juga: Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik
Dilansir dari Cambridge Dictionary, arti modifikasi adalah peru bahan pada sesuatu, biasanya untuk menjadi lebih baik [improvement].
Modifikasi pada produk kerajinan merupakan sebuah perubahan yang bisa menambah nilai dari suatu kerajinan limbah organi tersebut.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [kemdikbud], modifikasi adalah cara mengubah bentuk sebuah benda dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya.
Dalam proses membuat kerajinan dari limbah organik, diperlukan beberapa tahap. Berikut beberapa tahap:
Perencanaan
Pada tahap pertama adalah perencanaan yang didalamnya memuat:
Analisis kebutuhan penting dilakukan karena menggunakan berbagai bahan yang akan dipadukan untuk membuat karya dari bahan limbah.
Baca juga: Seni Kriya sebagai Kerajinan Tangan
Produk kerajinan dari bahan limbah organik dapat kita buat untuk berbagai keperluan. Salah satu keperluan yang ada misalnya adalah acara atau kegiatan yang ada di sekolah. Misalnya acara wisuda kelulusan diperlukan undangan untuk mengundang wali siswa untuk hadir di acara tersebut. Untuk membuat sebuah karya kerajinan diperlukan beberapa persiapan. Persiapan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan pembuatan karya, dan evaluasi hasil karya kerajinan. Karena kerajinan yang dibuat secara kelompok maka dibutuhkan kerjasama antar anggota kelompok agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
A. Perencanaan1. Analisis kebutuhan
Sekolah akan melakukan kegiatan wisuda sebagai bentuk kelulusan siswa kelas 9. Panitia wisuda akan membuat undangan berbentuk bingkai, namun mereka ingin undangan dibuat dari bahan sederhana dan unik. Mereka memilih undangan yang dibuat dari limbah kulit jagung.
Karena berdasarkan analisis sumber daya material, limbah jagung mudah didapat di lingkungan sekitar. Mereka berharap seluruh kelas 9 dapat berpartisipasi dalam mengumpulkan limbah kulit jagung dan membantu membuatkan undangan sesuai desain buatan mereka yang telah disetujui oleh kepala sekolah
2. Menentukan Perencanaan Karya Untuk membuat kerajinan dari limbah kulit jagung diperlukan perencanaan. Perencanaan karya dapat berupa jenis, bahan, bentuk ukuran, warna, teknik, dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat karya kerajinan tersebut. Berikut ini contoh perencanan karya kerajinan dari limbah kulit jagung.
- Jenis karya : Bingkai
- Bahan : Kulit jagung, Karton/Kardus, dan Hiasan
- Bentuk : Kotak/persegi
- Ukuran : 20 cm x 15 cm.
- Warna : Hijau, putih, dan kuning.
- Teknik : potong dan tempel.
- Biaya :
Alat/Bahan | Jumlah | Harga | Total |
Limbah kulit jagung | 1 ons | Rp2.000 | Rp2.000 |
Karton/kardus | 1 buah | Rp1.500 | Rp1,500 |
Lem | 1 buah | Rp5.000 | Rp5.000 |
Gunting [sewa] | 1buah | Rp1.000 | Rp1.000 |
Setrika [sewa] | 1buah | Rp5.000 | Rp5.000 |
Pewarna pakaian | 1 buah | Rp2.500 | Rp2.500 |
Jumlah | Rp17.000 |
3. Menggali Ide dari Berbagai Sumber
Penggalian ide dari berbagai sumber diperlukan sebagai bahan referensi atau acuan dalam proses penciptaan suatu karya. Hal ini juga penting karena dengan adanya ide dari berbagai sumber maka bukan tidak mungkin nantinya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu karya kerajinan inovatif model baru. Ide dapat dicari dengan menggunakan berbagai sumber seperti majalah, surat kabar, internet atau juga dapat mengamati langsung ke pasar atau tempat perbelanjaan.
4. Membuat Sketsa Karya.
Sketsa produk diperlukan sebagai acuan dalam pebuatan suatu karya kerajinan. Dalam proses pembuatan suatu karya kerajinan dibutuhkan adanya sketsa yang jelas sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pengerjaannya. Hal tersebut serupa dengan proses pembuatan sebuah gedung atau produk lainnya yang juga menggunakan sketsa sebagai acuan dasar dalam penciptaannya. Sketsa yang dibuat mungkin tidak hanya satu tapi dapat saja beberapa sketsa produk. Pilihlah sketsa terbaik yang digunakan sebagai acuan pembuatan produk kerajinan.
B. PelaksanaanPembuatan karya dapat dilakukan dengan mengacu pada sketsa yang telah dibuat dan dipilih sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah disiapkan. Dalam hal pembuatan karya kerajinan disini harus memperhatikan fungsi kerajinan yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah-langkah membuat kerajinan antara lain sebagai berikut.
1] Menyiapkan bahan dan alatBahan dan alat pembuatan kerajinan kulit jagung; Kulit jagung, lem/penggaris/pensil/gunting/pisau kertas, Tali, karton/kardus, Lem tembak, Seterika, Pewarna.
2] Membuat karya kerajinan- Ambil kulit jagung.
- Pilah kulit jagung.
- Keringkan di bawah sinar matahari.
- Setelah kering berilah warna dan keringkan kembali.
- Setelah kering, kulit jagung dapat diseterika.
- Setelah diseterika kulit Jagung tidak terlihat menggulung, serta mudah dibentuk dan digunting.
- Buat pola bingkai sesuai ukuran yang dikehendaki. Misalkan; p x l = 15 x 20 cm. Buat menjadi 3 bagian. Buat pula lubang bingkai, dengan tepian border 2 cm. Guntinglah ukuran pola bingkai.
- Buat lembaran panjang untuk melapisi tepian bagian belakang potongan bingkai. Ini dilakukan sebagai jalan masuk undangan/ foto pada bingkai
- Susun lapisan bingkai baian kedua dengan yang pertama.
- Buat hiasan kulit jagung pada seluruh lapisan bingkai.
- Tempelkan pada lapisan bingkai ketiga.
- Buat hiasan bunga, atau bentuk lainnya sesuai yang dikehendaki untuk memperindah bingkai.
- Tempelkan pada bagian pojok atau tengah dari bingkai. Dapat pula ditambahkan daun dan temali dari goni.
- Tempelkan dudukan bingkai pada bagian belakang karton yang sudah dilapisi kertas agar rapi.
Bingkai sudah selesai, undangan dapat diselipkan pada bingkai. Undangan dapat diberi kemasan plastik agar lebih terlihat rapi dan formal, serta sematkan pula lebel undangan. Peserta didik dapat membuat dengan disiplin dan kerja keras, agar undangan berbentuk bingkai ini dapat dibuat banyak sesuai jumlah orang yang diundang. Peserta didik dapat membentuk kelompok agar undangan dapat cepat selesai.
C. EvaluasiEvaluasi perlu dilakukan agar produk benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Apakah produk kerajinan yang diciptakan sudah sesuai dengan yang diharapkan? Ataukah ternyata produk kerajinan yang dihasilkan masih jauh dari rencana sebelumnya? Dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan karya kerajinan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari produk kerajinan yang dibuat, yang akhirnya dapat dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas.