Allah menciptakan manusia Menurutmu apakah tujuan Allah saat Ia menciptakan manusia?

REFLEKSI MINGGU, 23 Agustus 2020

Sabtu, 22 Agustus 2020, 19:05:53 WIB

MARILAH KITA BERTANGGUNGJAWAB KEPADA TUHAN

Kejadian 2:16-17

Pdt. Dr. Jemmy Andries Sonambela, M. Th.

Ketua Sinode Gereja Pantekosta Serikat Di Indonesia (GPSDI)

Para pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama dan semua umat Kristiani yang tersebar di alam semesta ini, saya mengajak kita sekalian untuk menyatu dengarkan Firman Tuhan. Kejadian 2:16-17, berbunyi sebagai berikut:

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.

Para pemirsa yang dikasihi Tuhan, para pemirsa yang saya kasihi, saya cintai

dan saya banggakan, Firman Allah yang baru saya baca menjadi dasar perenungan dalam ibadah raya minggu ini. Saudara-saudara yang diberkati, saya memberi judul khotbah saya Marilah Kita Bertanggungjawab Kepada Tuhan. Ayat yang kita bacakan adalah menceritakan peristiwa dimana Allah berbicara kepada Adam, manusia berkelamin pria yang diciptakan oleh Tuhan dan perlu saya beritahu, manusia adalah masterpiece nya Tuhan, maha karya Tuhan, Adam diciptakan diukir, dilukis dengan tangan Tuhan sendiri, betapa agung dan mulia manusia yang pertama itu, betapa mulia dan agung saudara dan saya ciptaan Tuhan. Tuhan memberi perintah kepada Adam, ketika waktu itu Tuhan jadikan ditempatkan di Taman Eden, untuk memelihara dan mengusahakan Taman Eden itu. Allah berbicara kepada Adam Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, Kehendak bebas diberikan Tuhan kepada manusia yang pertama, namanya Adam. Tetapi ayat yang lain Alkitab berkata: Tidak baik kalau seorang manusia itu seorang diri saja. Maka Tuhan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, ketika Adam tertidur maka Allah mengoperasi rusuknya Adam, tanpa obat bius dijadikanlah manusia berkelamin perempuan dan diberi nama oleh Tuhan: Hawa. Hawa diciptakan untuk mendampingi Adam dalam tugas tanggungjawab di Taman Eden pada saat itu, sekali lagi tujuan Allah menciptakan Hawa adalah mendampingi Adam, karena Allah tahu, pria sekalipun ciptaan Tuhan masih juga perlu pertolongan mendampingi Adam. Tetapi kita tahu cerita Alkitab bahwa ketika Hawa diciptakan bersama-sama terus dengan Adam, satu peristiwa mereka berada dan Hawa melihat kedua pohon yang ada di taman itu, sehingga timbullah keinginan Hawa mengambilnya dan mau menikmati pohon atau buah itu. Saya mau berkata, ketika Hawa mengambil buah itu, terjadi satu pelanggaran, ketika Hawa mengambil buah itu terjadi kesalahan. Ketika kesalahan terjadi, Allah Ellohim pencipta alam semesta, meminta pertanggungjawaban kepada Adam. Makannya Tuhan berkata: Adam, Adam dimanakah engkau? Adam menjawab: Ketika kudengar suaraMu dalam taman, takutlah aku itu sebabnya aku bersembunyi. Kenapa Adam bersembunyi? Adam tahu Adam telah bersalah, Adam telah lalai. Sebelum Hawa diciptakan, Allah berbicara kepada Adam tentang Firman yang saya bacakan tadi Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia Hawa belum ada pada saat itu, hanya Adam seorang diri Allah berfirman, makannya ketika Hawa berbuat kesalahan, yang harus dihukum sebenarnya adalah Hawa, bukan Adam. Karena definisi dosa adalah melanggar hukum Allah adalah pelanggaran. Persoalan Adam tidak berbuat apa-apa, mengapa Adam harus dihukum? Saya mau katakan, karena Adamlah yang bertanggungjawab, kenapa harus Adam yang bertanggungjawab? Karena Adam yang mendengarkan perintah Tuhan.

Saudara dan saya telah mendengar perintah Allah, yang telah mendengar perintah Allah Tuhan tuntut pertanggungjawaban atas hidupnya. Adam gagal, karena Adam tidak menghalangi, ketika Hawa melihat buah yang enak itu, Adam tidak bertindak, Adam dihukum karena tidak berbuat sesuatu, Adam dihukum bukan karena berbuat, Adam dihukum karena tidak berbuat sesuatu. Hari-hari ini gereja adalah corong, mimbar gereja harus menjadi corong untuk mengembalikan nilai-nilai spiritual. Ada terjadi kejahatan dimana-mana pada hari ini, mari gereja-gereja kita bertanggungjawab di hadapan Allah. Lembaga terkecil yang dibentuk Allah adalah Adam dan Hawa, keluarga adalah lembaga yang terkecil. Memulai sesuatu adalah lebih baik dari keluarga, mulai dari suami dan isteri, katakan amin, Saudara! Mau sejahtera, mau menikmati kasih karunia Allah, apalagi mau sukses dan berhasil mulailah pelayanan itu dari keluarga. Karena menurut pandangan saya, hari-hari ini saya banyak melihat, ada banyak kesalahan, ada banyak pelanggaran karena pelanggaran suami. Saudara lihat isteri buat kesalahan hanya dibiarkan saja, saudara lihat isteri melihat sesuatu hanya dibiarkan saja, suami tidak mau bertindak. Ada banyak pria-pria yang pekerjaannya hanya merusak, maka lahirlah bayi-bayi tanpa status yang jelas. Gereja juga harus bertaggungjawab, lakukanlah edukasi, pembinaan bagi warga gereja, ketika edukasi, pembinaan warga gereja berjalan dengan baik, saya percaya dan saudara pasti setuju nilai rohani akan kembali sehingga Alkitab berkata di dalam 1 Yohanes 5:4 iman mengalahkan dunia. Jika saudara memiliki iman, kita mampu menngalahkan segala reaksi-reaksi yang terjadi di bumi ini, termasuk Covid-19. Puji Tuhan warga GSPDI yang ada dalam penggembalaan kami tidak ada yang mengalami penderitaan, penyakit, kenapa? Saya percaya, Firman Allah yang saya khotbahkan mengatakan Injil kekuatan Allah yang menyelamatkan. Spiritual! Apalah artinya kita membangun gedung yang mewah, tetapi moralitas, mentalitas jemaat tidak ada perubahan. Semakin mewah gedung kita, semakin mewah iman kita dan pasti karena edukasi, karena pendidikan sejak di usia dini penting.

Pemerintah punya program sekarang PAUD, Pendidikan di usia dini. Tuhan juga bicara sama Musa di dalam Ulangan 6:7:

Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Ketika edukasi kita bangun di dalam jemaat, ketika edukasi pendidikan formal dan non formal kita lakukan di dalam jemaat, saya percaya akan mengalami perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik. Sebab di dalam 2 Timotius 3:16 Paulus berkata demikian:

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Peran dan fungsi Alkitab yang saudara dan saya baca adalah mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Ketika edukasi, pendidikan formal, non-formal diterapkan dalam berjemaat dan bermasyarakat, saya percaya pendidikan pengajaran yang kita ajarkan berulang-ulang kata Tuhan kepada Musa akan berdampak baik karena di dalam 2 Timotius 3:16 yang kita bacakan tadi, hal-hal ini akan terjadi, demikian setiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang baik. Ketika kita dididik, edukasi terjadi, ada pembinaan warga gereja. Manusia yang dididik dipersiapkan oleh Tuhan, diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang baik.

Semua pasti setuju karena kita dididik, dibina untuk melakukan sesuatu yang baik, bukan yang jahat. Gereja tidak mendidik orang untuk berbuat jahat, gereja tidak mendidik orang untuk mencuri, gereja tidak mengajarkan untuk sidang dibawah omong, gereja tidak mengajarkan untuk incest, gereja tidak mengajarkan demikian. Sebab itu hari ini mimbar-mimbar gereja dengan berbagai latar belakang denominasi gereja, mari kita bertanggungjawab. Sudah saatnya gereja menjadi corong bermitra dengan pemerintah, melihat keberadaan Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, bukan hanya Presiden Joko Widodo yang bertanggungjawab, bukan hanya Menteri Agama yang bertanggungjawab, bukan Gubernur, Walikota, Camat, Lurah yang bertanggungjawab. Pemimpin-pemimpin gereja, sinode-sinode gereja, lembaga-lembaga gereja aras nasional, mari kita bertanggungjawab menyampaikan kabar baik. Jika melihat ada kesalahan kita harus berbicara yang Tuhan minta pertanggungjawaban atas hidup engkau dan saya. Hari-hari ini terjadi pelanggaran, seks anak-anak di bawah umur, incest hubungan satu darah, bahkan sekarang ini terjadi di satu daerah, anak kandung dan ibu kandung terjadi pelanggaran seks, mari gereja, mari mimbar gereja sudah saatnya kita melakukan pembinaan, kembalikan nilai-nilai spiritual moralitas warga gereja, ini adalah bagian tanggungjawab. Dan saya percaya para pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama dan warga Kristen yang tersebar dimana saja yang mengikuti khotbah ini, siapapun saudara yang mendengarkan Firman Allah, engkau yang telah mengetahui Firman Allah, engkau yang telah membacakan Firman Allah sejak awal, sejak kecil saya percaya bahkan sampai sekarang ini, aplikasikan Firman Allah kepada setiap manusia ciptaan Tuhan, karena kita diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang baik. Kalau gereja berfungsi, mimbar gereja berfungsi menjadi corong berbicara tentang nilai-nilai moral, maka manusia akan berubah, Negara akan aman, lingkungan akan aman, perbaikan ekonomi, infrastruktur akan terjadi. Ini adalah bentuk tanggungjawab. Saudara sebagai Ketua Sinode saya memberitahu kepada pemirsa mimbar Kristen Kementerian Agama dan warga Kristen yang tersebar di alam semesta ini. Saudara yang sudah mendengar Firman Allah, Tuhan tuntut pertanggungjawaban engkau dan saya. Aplikasikan apa yang kau dengar dari Firman Allah, apa yang diajarkan di mimbar-mimbar gereja oleh para rohaniawan, para gembala, para pastor, realisasi semua ini saudara akan diberkati karena ada perbaikan nilai. Ketika perbaikan nilai, Alkitab berkata saudara dan saya diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang baik. Kalau pria, wanita berbuat satu kebaikan, maka gereja aman, pemerintah aman, lingkungan dimana kita tinggal akan masuk dalam zona kenyamanan sekalipun pergumulan akan terus menghampiri kita, tetapi karena Firman, iman dapat mengalahkan dunia. Adam boleh gagal tetapi saudara dan saya tidak akan gagal lagi karena sudah dengar pesan Tuhan hari ini. Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus, mari bapak ibu warga gereja yang telah mendengar Firman Allah, realisasikan tugas saudara, untuk menyampaikan kabar baik bagi banyak orang sehingga ketika orang diperlengkapi, saya percaya dia akan berbuat baik bagi keluarganya. Suami akan mengasihi isteri, isteri akan menghormati suami dan akan menyayangi keluarga anak-anaknya. Demikian Firman Tuhan, saya percaya kita semua diberkati Tuhan pada pemberitaan Firman Tuhan pada hari ini, amin.

VideoMimbar Kristen Kementerian Agama, Edisi Minggu, 23 Agustus 2020

Berita Terkait

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA