Aliran atau gaya dalam seni rupa dibedakan berdasarkan prinsip pembuatannya. Kemunculan suatu gaya atau kreativitas dalam rangka mendapatkan keunikan bisa relatif bersamaan atau meneruskan gaya sebelumnya secara selaras atau bertentangan. Seorang seniman seni rupa dalam proses perkembangannya bisa saja berkreasi lebih dari satu gaya. Agar tidak terlalu jauh, apresiasi tentang aliran seni rupa ini dimulai dari periode setelah Klasikisme di mancanegara yang lebih dikenal dengan modern Art, disertai dengan penganutnya di nusantara.
A. Realisme (1800-an)
Aliran ini memandang dunia sebagai sesuatu yang nyata. Lukisan adalah sejarah bagi zamannya. Pelukis / pembuat karya seni bekerja berdasarkan kemampuan teknis dan realitas yang diserap oleh indera penglihatanya. Fantasi dan imajinasi harus dihindari.B. Naturalisme
Aliran ini dianggap bagian dari realisme yang memiliki objek yang indah dan membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya(fotografis). Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara berlebihan.C. Romantisisme (1818)
Aliran ini mengembalikan seni pada emosi yang bersifat imajiner. Awalnya melukiskan kisah atau kejadian yang dramatis / dahsyat. Dalam melukiskannya, baik dari pengaturan estetika maupun aktualitas piktorialnya selalu melebihi kenyataan. Warna lebih meriah, gerakan lebih lincah, emosi lebih tegas.D. Impresionisme / Realisme Cahaya / Light Painting (1874)
Aliran yang menggunakan konsep melukis berdasarkan usaha merekam efek atau kesan cahaya yang jatuh / memantul pada suatu objek / benda, sehingga menghindari garis atau kejelasan kontur. Cahaya yang dimaksud terutama berasal dari matahari yang memiliki banyak spektrum warna. Cara melukisnya harus cepat karena cahaya matahari yang terus bergerak / berubah dan dipengaruhi oleh cuaca. Hal ini bisa membuat lukisan hanya selintas / tidak detail.E. Ekspresionisme (1900-an)
Aliran ini berusaha mengekspresikan aktualitas bukan hanya berdasarkan indera penglihatan, tetapi juga dengan pengalaman batin. Luapan perasaan berupa kesedihan atau tekanan batin lainnya yang mengalir deras menyebabkan kebebasan teknik dalam melukiskannya, sehingga cenderung terjadi distorsi dan sensasi. Kesempurnaan bentuk objek yang biasa dilakukan berdasarkan pengamatan secara visual tidak lagi menjadi pertimbangan estetika.F. Fauvisme (1900-an)
Aliran yang dipelopori oleh sekelompok seniman muda untuk membebaskan diri dari batasan aliran sebelumnya, sehingga mendapat julukan Les Fauves (binatang jalang) dari kritukus Prancis Louis Vauxcelles. Julukan tersebut malah dijadikan nama aliran mereka. Namun, aliran ini tidak bertahan lama. Aliran ini menekankan pada penggunaan garis kontur yang tegas dan berusaha mengembalikan warna pada peranannya yang mutlak (tidak harus sesuai dengan kenyataan). Dasarnya adalah kegemaran melukis apa saja tanpa memikirkan isi dan maknanya.G. Kubisme (1907)
Aliran ini menyederhanakan bentuk-bentuk alam secara geometris (segi tiga, segi empat, lingkaran, oval, silinder, bola, kerucut, kubus, balok) dengan intuisi dan rasionalitas. Kosep dasarnya adalah menghadirkan tampilan secara serempak dan simultan berbagai bagian objek, baik dilihat dari depan atau dari belakang, yang tampak atau tersembunyi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan hubungan di antara bagian-bagian itu.H. Futurisme (1909)
Seniman futuris berpandangan bahwa derajat kehidupan dapat dicapai melalui aktivitas. Tema yang mengandung kesibukan dan kesimpangsiuran diangkat dalam karyanya dalam bentuk kesan keindahan gerak yang dinamis.I. Dadaisme (1916)
Istilah ini berasal dari bahasa anak-anak Prancis yang artinya kuda mainan. Aliran ini mendukung Surealisme karena muncul dari alam bawah sadar sebagai protes tidak adanya polarisasi nilai (baik/buruk) sosisal dan etika akibat peran dunia. Hal ini yang menyebabkan karya dadaisme memiliki ciri sinis, konyol, menggambarkan benda atau mesin sebagai manusia, mengikuti kemauan sendiri, dan menolak estetika dalam karyanya. Kolase adalah salah satu dari sekian teknik yang digunakan.J. Surealisme (1937)
Aliran ini dipengaruhi oleh teori psikoanalisis Sigmund Freud yang menyatakan bahwa alam pikiran manusia terdiri dari alam sadar (tidak dalam kontrol kesadaran/terlupakan). Dalam karya aliran ini, alam nyata dan keserbabisaan mimpi terpadu, sehingga menampakkan kesan aneh atau fantastik.K. Abstrakisme (1940-an)
Aliran seni yang menggambarkan sebuah bentuk yang tidak berwujud atau nonfiguratif. Sebenarnya kesan abstrak sudah nampak pada gaya kubisme, futurisme, atau surealisme, namun mereka memiliki perbedaan konsep yang mendasar. Dalam aliran ini karya yang ada terdiri dari susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas dari ilusi atas bentuk alam. Secara lebih umum abstrakisme merupakan seni dimana bentuk-bentuk di alam tidak lagi berfungsi sebagai objek atau tema, melainkan sebagai motif saja.L. Pop Art (1970-an)
Pop Art merupakan perkembangan seni yang dipengaruhi oleh transformasi budaya populer yang terjadi di masyarakat. Budaya materialisme dan komersial pada kota metropolis seperti: fotografi, film, model/desain, iklan toko idola, merupakan sumber inspirasi yang memotivasi gerakan ini. Pop Art sering menggunakan media cetak campuran dalam karyanya. Misalnya lukisan dengan gaya foto, berbagai kombinasi antara lukisan, ukiran, atau patung kayu, logam, plastik, gibs, rongsokan dan bahan lainnya. Pengaruh dadaisme membuat kita kadang tersenyum jika melihat karya seninya.
Page 2
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis adalah seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lain sebagainya. Seni lukis juga memiliki macam-macam aliran seni lukis yang semakin hari semakin berkembang.
Aliran Seni Lukis
Ternyata, Seni Lukis telah berkembang sejak lama dan telah melahirkan macam-macam aliran seni lukis yang semuanya memiliki kehasannya masing-masing. Ada aliran Surealisme, Naturalisme, Romantisme, dan lain sebagainya. Untuk mengenal macam-macam aliran seni lukis yang lebih lengkap, berikut penjelasannya yang disertai dengan ciri-cirinya, tokoh-tokoh yang menekuni aliran tersebut, dan contoh-contoh lukisannya.
Macam Macam Aliran Seni Lukis
1. Aliran Abstraksionisme
- Non-figuratif
- Abstark kubistis.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Abstraksionisme:
- Aliran ini menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
- Bentuk, garis, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli dari alam.
Tokoh Seni Rupa Indonesia Aliran Seni Lukis Abstraksionisme:
- Adolf Got Lieb
- Bornet Newman
- Clyfford Stll
- Mark Rothko
- Robert Montherwell
2. Aliran Dadaisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Dadaisme:
- Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
- Dominasi warna hitam, merah, dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam serta kontras.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Dadaisme:
- Duchamp
- Hans Arp
- Roull Haussmann
3. Aliran Ekspresionisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Ekspresionisme:
- Lebih banyak mengungkapkan emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang.
- Ungkapan isi hati seseorang.
- Pemilihan warna juga yang diutamakan.
- Imajinasi seseorang.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Ekspresionisme:
- Affandi
- Ernast Ludwig
- Paul Gaugiuin
- Popo Iskandar
- Vincent Van Gogh
- Zaini
4. Aliran Fauvisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Fauvisme:
- Lukisan yang dihasilkan adalah lukisan yang menggunakan warna-warna yang liar dan kontras.
- Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya.
- Penggunaan garis dalam lukisan ini disederhanakan. Sehingga, penikmat lukisan ini bisa mendeteksi keberadaan gais yang jelas dan kuat.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Fauvisme
- Andre Dirrain
- Henry Matisse
- Kess Van Dongen
- Maurice de Vlamink
- Rauol Dufi
5. Aliran Futurisme
- Keindahan gerak
- Garis
- Visual
- Warna sebagai seni lukis anti-kubisme yang statis.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Futurisme:
- Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan
- Memperhatikan tentang kedisiplinan, kedinamisan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
- Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain.
- Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau multiple viewpoints.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Futurisme:
- Carlo Carrà
- Giacomo Balla
- Sculptor
- Umberto Boccioni
6. Aliran Gotik
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Gotik:
- Objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci, ksatria, raja, dan ratu.
- Lukisan gaya seperti ini banyak terdapat di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Gotik:
- Albert Durer
- Jan Van Eyck
- Mathias Grunnewald
- Pieter Droughel
7. Aliran Impresionisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Impresionisme:
- Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya seperti sketsa, hal ini dengan alasan untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek ketimbang detailnya.
- Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari sebuah objek untuk kemudian diterapkan ke dalam lukisan.
- Lukisan ini dibuat di luar ruangan atau en plein air.
- Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
- Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (hitam tidak digunakan sebagai bayangan.
- Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
- Warna didapatkan dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Hal ini diharapkan, warna tercampur secara optis oleh retina.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Impresionisme:
- Aguste Renoir
- Casmile Pissaro
- Claude Monet
- Edward Degas
- Mary Cassat
- Sisley
8. Aliraan Klasikisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Klasikisme:
- Berisi cerita lingkungan istana.
- Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
- Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis.
- Menggunakan batasan-batasan warna yang bersih dan statis.
- Raut muka tenang dan berkesan agung.
- Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Klasikisme:
- Bartholome Vignon
- Jan Ingles
- Jaques Lovis David
9. Aliran Konstruktivisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:
- Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis.
- Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apa pun.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:
- Jim Nyoman Nuarta
- Laszlo Moholy-Nagy
- Liubov Popova
- Naum Gabo
- Sprinka
- Victor Pasmore
- Segitiga
- Kubus
- Segiempat
- Silinder
- Lingkaran
- Kerucut
- Kotak-kotak, dan sebagainya.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Kubisme:
- Memiliki bentuk geometris.
- Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Kubisme:
- Braque
- Fernand Leger
- Gezanne
- Metzinger
- Pablo Picasso
- Robert Delaunay
11. Aliran Naturalisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Naturalisme:
- Kebanyakan bertemakan alam.
- Memiliki teknik gradasi warna.
- Memiliki susunan perbandingan, perspektif, tekstur, perwarnaan, serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Naturalisme:
- Abdullah Sudrio Subroto
- Basuki Abdullah
- Gambir Anom
- Raden Saleh
- Trubus
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Pointilisme:
- Objek yang dilukis akan terlihat sangat jelas dari kejauhan dan agak baur jika dinikmati dari dekat.
- Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun berwarna-hitam putih.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Pointilisme:
- Keo Budi Harijanto
- Rijaman
- Seurat’s La Parade
- Vincent Van Gogh
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Realisme:
- Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari-hari.
- Lukisannya apa adanya.
- Lukisannya juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Realisme:
- Fransisco de Goya
- Gustove Corbert
- Honore Umier
14. Aliran Romantisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Romantisme:
- Kedahsyatan melebihi kenyataan
- Penuh gerak dan dinamis
- Memiliki cerita yang emosional dan dahsyat
- Mengandung kegetiran
- Menyentuh perasaan
- Pengaturan komposisi dinamis
- Warna bersifat kontras dan meriah
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Romantisme:
- Eugene Delacroix
- Jean Baptiste
- Raden Saleh
- Theodore Gericault
15. Aliran Surealisme
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Surealisme:
- Penuh dengan khayalan dan fantasi.
- Lukisan aneh dan asing.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Surealisme:
- Amang Rahman
- Andre Masson
- Joan Miro
- Salvador Dali
- Sudiardjo
Itulah macam-macam aliran seni lukis yang dapat menjadi ilmu pengetahuan dasar dalam berkarya di bidang seni lukis. Apapun aliran seni lukis yang disukai atau ditekuni, pada intinya karya seni lukis yang memiliki nilai adalah yang dapat menyampaikan pesan sang seniman kepada penikmatnya, baik tersirat maupun tersurat. Namun, pada dasarnya setiap aliran seni lukis memiliki ciri khas yang berbeda-beda, namun semuanya tetap sama-sama mengandung unsur-unsur seni lukis sebagai pakem nilai estetika yang dimilikinya.