- Kegiatan Kami
- Indonesia Menuju Broadway
- Mencari Siti
- Indonesia Menari
- Mentjari Bang Maing
- Ruang Kreatif
- Kunjungi Kami
- Galeri Indonesia Kaya
- Taman Indonesia Kaya
- Pustaka Indonesia
- Kesenian
- Tradisi
- Pariwisata
- Kuliner
- Tokoh Indonesia
- Tokoh
- Artikel Seri
- Pojok Editorial
- Agenda Budaya
- Jadwal Kegiatan
- Liputan Budaya
- Indonesia Kaya TV
- Jurnal Indonesia Kaya
- Goresan Jejak
- Serial Musikal Nurbaya
- Paras Cantik Indonesia
- Kuliner Indonesia Kaya
- Kalender Kegiatan
- Pustaka Indonesia
- Kesenian
- Tradisi
- Pariwisata
- Kuliner
- Kunjungi Kami
- Galeri Indonesia Kaya
- Taman Indonesia Kaya
- Kegiatan Kami
- Indonesia Menuju Broadway
- Mencari Siti
- Indonesia Menari
- Mentjari Bang Maing
- Ruang Kreatif
- Tokoh Indonesia
- Tokoh
- Artikel Seri
- Pojok Editorial
- Agenda Budaya
- Liputan Budaya
- Jadwal Kegiatan
- Indonesia Kaya TV
- Jurnal Indonesia Kaya
- Goresan Jejak
- Serial Musikal Nurbaya
- Paras Cantik Indonesia
- Kuliner Indonesia Kaya
- Tentang Kami
- Hubungi Kami
- Indonesia Kaya
- Tentang Kami
- Hubungi Kami
- Peraturan & Ketentuan
- Ikuti Kami
- Youtube
- TikTok
Cari dengan kata kunci
Ketoprak, Seni Perjuangan Masyarakat Solo
Ketoprak, Seni Perjuangan Masyarakat Solo
Tidak heran jika kesenian ini disandingkan dengan opera, karena keduanya memasukkan unsur nyanyian dalam pertunjukan.
KesenianInilah kesenian ketoprak. Ada yang bilang ini merupakan operanya orang Jawa. Tidak heran jika kesenian ini disandingkan dengan opera, karena keduanya memasukkan unsur nyanyian dalam pertunjukan. Dan, nyanyian tersebut dibawakan oleh pemain.
Ketoprak diperkirakan dibuat pada awal abad 19 oleh seorang musisi Keraton Surakarta. Lahirnya kesenian ini terkait dengan perjuangan terhadap para penjajah.
Saat itu, masyarakat tidak diperkenankan berkumpul karena dicurigai akan melakukan makar. Karenanya, dicarilah cara agar dapat berkumpul tanpa harus dibubarkan oleh tentara penjajah. Cara yang dipilih adalah dengan membentuk kelompok kesenian.
Kesenian ini pun tumbuh dengan apa adanya. Cerita yang dibawakan merupakan cerita sehari-hari dengan permasalahan yang sehari-hari dialami masyarakat. Para pemainnya pun tidak memerlukan persyaratan khusus. Mereka hanya diberi tahu garis besar cerita, tanpa naskah. Karenanya, kemampuan berimprovisasi merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang pemain ketoprak.
Nama ketoprak terkait dengan alat musik kentongan yang digunakan untuk mengumpulkan penonton sebelum pertunjukan dimulai. Dalam bahasa Jawa, memukul kentongan disebut keprak dan pertunjukan yang dilakukan setelah kentongan di-keprak disebut ketoprak.
Dalam perkembangannya, muncul beberapa istilah yang berkaitan dengan pertunjukan ini. Pertama adalah ketoprak mataram, yang muncul pada era 1950-an. Munculnya istilah ini berkaitan dengan disiarkannya pertunjukan ketoprak oleh RRI Yogyakarta.
Satu dekade berikutnya, merupakan masa keemasan ketoprak. Di setiap kota di Pulau Jawa, terdapat gedung pertunjukan ketoprak. Seiring dengan perkembangan tersebut, dikenal istilah ketoprak tabong. Ketoprak tabong merupakan istilah bagi kelompok ketoprak yang mengadakan pertunjukan dari satu kota ke kota lain.
Namun, perjalanan ketoprak mengalami penurunan drastis pada dekade berikutnya. Masuknya tehnologi hiburan baru berupa film dan maraknya bioskop membuat kelompok ketoprak kehilangan tempat pertunjukan serta penggemar. Masa 1970-1980 merupakan masa suram seni pertunjukan ini.
Di Solo, kesenian ini tertolong dengan hadirnya seorang tokoh, Teguh Srimulat. Pada tahun 1977, Teguh Srimulat berinisiatif merenovasi gedung kesenian ketoprak yang ada di Taman Balekambang. Gedung ini sebelumnya tidak diurus dan dibiarkan begitu saja. Pertunjukan ketoprak pun kembali marak di Kota Solo.
Dari kelompok ketoprak yang berkembang di Taman Balekambang ini, muncul sederet pelawak kenamaan di tanah air. Seperti misalnya Nunung, Mamiek Prakoso, Gepeng, dan lainnya.
Pertunjukan ketoprak akan diiringi kelompok musik gamelan. Dalam kelompok musik ini juga terdapat sinden, meski begitu pemain di panggung juga bernyanyi.
Pembabakan dalam ketoprak mirip dengan seni pertunjukan lain yang juga berasal dari Solo, wayang orang. Di tengah pertunjukan, ada sebuah babak yang tidak berkaitan dengan cerita utama. Babak ini berfungsi sebagai hiburan. Sepanjang babak, penonton akan dihibur dengan guyonan yang ditampilkan para pemain.
- Kuliner
Rempeyek, Renyah dan Gurih
- Kuliner
Gethuk, Olahan Singkong dari Jawa Tengah
- Kuliner
Wedang Sereh, Minuman Hangat Berbagai Manfaat
- Kuliner
Jenang Sumsum, Olahan Tepung dengan Juruh
Elsa Dwi Lestari
Indonesia Kaya
Tari Saman, Harmonisasi Gerak Penuh Pujian
Reog Ponorogo Pertunjukan Penuh Makna
Gitar Dambus, Warisan Nenek Moyang dari Bangka Belitung
Tenun Gringsing, Kain Tradisional Suku Bali Aga
Berlangganan buletin Indonesia Kaya
Daftar ke buletin email Indonesia Kaya untuk mengikuti berita dan acara terkini.
- Tentang Kami
- Hubungi Kami
- Peraturan & Ketentuan
- Youtube
- TikTok
- Indonesia Menuju Broadway
- Mencari Siti
- Indonesia Menari
- Mentjari Bang Maing
- Ruang Kreatif
- Galeri Indonesia Kaya
- Taman Indonesia Kaya
- Kesenian
- Tradisi
- Pariwisata
- Kuliner
- Pojok Editorial
- Tokoh
- Jurnal Indonesia Kaya
- Goresan Jejak
- Serial Musikal Nurbaya
- Paras Cantik Indonesia
- Kuliner Indonesia Kaya
- Liputan Budaya
- Jadwal Kegiatan