Al- kitabah atau Sekretaris Negara yang mengurus kesekretariatan dalam urusan kepolisian adalah

Top 1: Sebutkan nama-nama sekretaris negara (diwanul kitabah) yang ada ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 103

Ringkasan: . saat kamu sedang berbuat salah pada teman. segerahlah meminta maaf atas kesalahan yang telah kamu perbuat!Tong dijawab ya kak​ . bantu jawab kak makasih​ . bantu jawab ya makasih.​ Qn.1. Sebutkan peristiwa peristiwa yang terjadi sebelum terjadinya proklamasi Indonesia ! ( minimal 5 peristiwa yang diurutkan )2. Jelaskan peristiwa. … peristiwa tersebut dan simpulkan !!Wajib lengkapJangan ngasalNt : Sd dan sederajat pasti tahu -_#SejarahIlmuku[tex]{ \red{

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan nama-nama sekretaris negara (diwanul kitabah) yang ada pada masa Daulah Bani Umayyah! - 10376049. ...

Top 2: sebutkan sekretaris yang membantu Diwanul kitabah!​ - Brainly.co.id

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 105

Ringkasan: . saat kamu sedang berbuat salah pada teman. segerahlah meminta maaf atas kesalahan yang telah kamu perbuat!Tong dijawab ya kak​ . bantu jawab kak makasih​ . bantu jawab ya makasih.​ . Qn.1. Sebutkan peristiwa peristiwa yang terjadi sebelum terjadinya proklamasi Indonesia ! ( minimal 5 peristiwa yang diurutkan )2. Jelaskan peristiwa. … peristiwa tersebut dan simpulkan !!Wajib lengkapJangan ngasalNt : Sd dan sederajat pasti tahu -_#SejarahIlmuku[tex]{ \red

Hasil pencarian yang cocok: Jawaban: Di smaping itu juga dibentuk dewan sekretaris negara(Diwanul itabah)yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan ... ...

Top 3: Tugas dan Fungsi | Sekretariat Negara

Pengarang: setneg.go.id - Peringkat 89

Ringkasan: Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 8 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara, kedudukan Kementerian Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan

Hasil pencarian yang cocok: Kementerian Sekretariat Negara mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang ... ...

Top 4: Makalah ski pembahasan - SlideShare

Pengarang: slideshare.net - Peringkat 96

Hasil pencarian yang cocok: A. Kemajuan dalam bidang administrasi pemerintahan Hampir satu abad lamanya dinasti Bani Umayah berkuasa (41-132 H/661-750), meskipun banyak kendala dan ... ...

Top 5: Peradaban Emas Daulah Abbasiyah - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 128

Hasil pencarian yang cocok: Pada masa Daulah Abbasiyah diangkatlah seorang Ra'isul Kitabah yang memimpin Diwanul Kitabah. Ra'isul Kitabah artinya... answer choices. sekretaris Negara. ...

Top 6: Sistem Politik, Pemerintahan, dan Bentuk Negara pada Masa Dinasti ...

Pengarang: kompasiana.com - Peringkat 200

Ringkasan: Pada zaman Abbasiyah, konsep kekhalifahan berkembang sebagai sistem politik. Menurut pandangan para pemimpin dinasti Abbasiyah, kedaulatan yang ada pada pemerintahan (khalifah) adalah berasal dari Allah. Bukan berasal dari rakyat sebagaimana diaplikasikan oleh Abu Bakar dan Umar pada zaman Khulafaur Rasyidin. Hal ini dapat dilihat dengan perkataan al-Mansur "saya adalah sultan Tuhan diatas buminya". Pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan social, politik, eko

Hasil pencarian yang cocok: 2 Nov 2019 — Untuk membantu khalifah dalam menjalankan tata usaha negara diadakan sebuah dewan yang bernama diwanul kitabah (secretariat negara) yang ... ...

Top 7: Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbas - 123dok

Pengarang: 123dok.com - Peringkat 129

Ringkasan: (1) KEMAJUAN PERADABAN ISLAM. PADA MASA DINASTI BANI UMAYAH Selama masa pemerintahan dinasti Bani Umayah (41-132 H/661-750 M) banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi, di antaranya adalah : Kema¬juan dalam bidang administrasi . pemerintahan, kemajuan dalam bidang sosial budaya, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan,. dan lain-lain. Untuk lebih jelas mengenai perkem¬bangan dan kemajuan dimaksud, berikut uraiannya. A. Kemajuan dalam bidang administrasi pemerintahan Hampir satu abad

Hasil pencarian yang cocok: Wizarah, memiliki tugas dan fungsi membantu atau mewakili khalifah dalam melaksanakna tugasnya sehari-hari. Sedang kitabah, atau sekretariat negara memiliki ... ...

Top 8: rina mardiana - Academia.edu

Pengarang: academia.edu - Peringkat 65

Ringkasan: Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Hasil pencarian yang cocok: Wizarah memiliki tugas dan fungsi membantu atau mewakili khalifah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Kitabah atau skretariat negara, ... ...

Top 9: KEMAJUAN KEBUDAYAAN PADA MASA BANI UMAYYAH Makalah ini ...

Pengarang: academia.edu - Peringkat 187

Ringkasan: Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Hasil pencarian yang cocok: Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban ... Di samping itu juga di bentuk Dewan Sekretaris Negara ( diwanul kitabah ) ... ...

Top 10: 1 PERKEMBANGAN ADMINISTRASI NEGARA PADA MASA KHALIFAH ...

Pengarang: osf.io - Peringkat 86

Hasil pencarian yang cocok: oleh DSNHOKU Timur — masa Khalifah Harun Ar-Rasyid mengalami kemajuan di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang administrasi negara. Pada zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid, ... ...

Al- kitabah atau Sekretaris Negara yang mengurus kesekretariatan dalam urusan kepolisian adalah

Berbagai kemajuan yang diraih dalam perkembangan kebudayaan Islam masa Dinasti Umayyah, salah satunya dilakukan dengan cara ekspansi wilayah kekuasaan, sehingga menjadi negara Islam yang besar dan luas. Dari persatuan berbagai bangsa dibawah naungan Islam lahirlah benih-benih kebudayaan dan peradaban Islam yang baru. 

Dinasti Bani Umayyah lebih banyak memusatkan perhatian pada kebudayaan Arab sebagai budaya leluhur yang harus di junjung tinggi. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan pemerintahan Dinasti Umayyah dalam rangka perkembangan Kebudayaan dan peradaban Islam Dinasti Umayyah yang dilakukan oleh para Khalifah Bani Umayyah.

Berikut perkembangan kebudayaan Islam Dinasti Bani Umayyah

a. Perubahan Dalam Sistem Pemerintahan

Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Demokrasi menjadi monarchi (kerajaan/dinasti) sejak ia mengangkat anaknya Yazid sebagai Putera Mahkota. Kebijakan ini dipengaruhi oleh tradisi yang terdapat di bekas wilayah kerajaan Bizantium. Selain itu Terjadi dikotomi antara kekuasaan agama dan kekuasaan politik Sentralistik. Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi propinsi. 

Dalam menangani propinsi yang ada, Muawiyah menggabung beberapa wilayah menjadi satu propinsi. Setiap gubernur memilih Amir. Amir bertanggung jawab lansung kepada khalifah. Wilayah kekuasaan terbagi menjadi beberapa provinsi, yaitu: Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah dan Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India, Egypt (Mesir), Ifriqiyah (Afrika Utara), Yaman dan Arab Selatan,serta Andalusia.

b. Administrasi Pemerintahan Setidaknya ada empat diwan (departemen) yang berdiri pada Daulah Bani Umayyah, yaitu:
  1. Diwan Rasail, yaitu : Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di berbagai wilayah
  2. Diwan Kharraj, yaitu : Departemen ini mengurus tentang perpajakan. Dikepalai oleh Shahibul Kharraj yang bertanggung jawab langsung kepada khalifah
  3. Diwan Jund, yaitu : Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang menyebut dengan departemen peperangan.
  4. Diwan Khatam. yaity : Departemen ini disebut juga departemen pencatat. Setiap peraturan yang dikeluarkan disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim ke berbagai wilayah.
c. Lambang Negara Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara di mana sebelumnya pada masa Khulafa Rasyidin belum ada. Bendera merah ini menjadi ciri khas Daulah Bani Umayyah. d. Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan Pada pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa resmi untuk administrasi pemerintahan di segala sektor bidang.

2. Bidang Sosial Kemasyarakatan

a. Mendirikan Panti Sosial Penyandang Cacat

Ketika Walid bin Abdul Malik menjadi Khalifah, ia menyediakan pelayanan khusus. Orang cacat diberi gaji. Orang buta diberikan penuntun. Orang lumpuh disediakan perawat. Ia juga mendirikan bangunan khusus untuk pengidap penyakit kusta agar mereka dirawat sesuai dengan persyaratan standar kesehatan.

a. Arab dan Mawali

Masyarakat dunia Islam begitu luas sedangkan orang-orang Arab merupakan unsur minoritas. Meskippun demikian, mereka memegang peranan penting secara sosial. Muslim Arab menganggap bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas memegang kekuasaan dari muslim non Arab. Muslim non Arab kala itu disebut Mawali. Mulanya mawali adalah budak tawanan perang yang dimerdekakan. Belakangan istilah mawali diperuntukan bagi semua muslim non Arab.

c. Perundang-undangan Khalifah mengeluarkan perundang-undnagan yang mengatur kehidupan masyarakat. Juga mendirikan lembaga penegak hukum sehingga hak-hak masyarakat dilindungi hukum. d. Pembangunan Infrastruktur Dibangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana dan olahraga (seperti gelanggang pacuan kuda), tempat-tempat minum ditempat yang strategis, kantor pos, pasar/pertahanan sebagai sarana prasarana umat.

3. Bidang Seni Budaya

Pada bidang budaya, Dinasti Bani Umayah memberikan kontribusi yang besar berupa :
  • Bahasa Arab : Bahasa arab berkembang luas keberbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu bahasa resmi Internasional disamping bahasa Inggris.
  • Mata Uang : Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa arab yang bertuliskan “la ilaha illallah” dan disebelasnya ditulis kalimat”Abdul Malik”.
  • Gedung dan pabrik Industri : Mendirikan pabrik kain sutera, Industri kapal dan senjata, gedung-gedung pemerintahan
  • Irigasi Pertanian : Membangun irigasi-irigasi sebagai sarana pertanian
  • Pusat Ilmu dan Adab : Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan ilmu dan adab
  • Pembukuan Negara : Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan Negara
Pada bidang Kesenian, Bani Umayah memberikan kontribusi, antara lain: a. Majelis Sastra

Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusasteraan dan juga tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disiapkan dan dihiasi dengan hiasan yang indah. Majelis ini hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama terkemuka.

b. Arsitektur

Dalam bidang seni arsitektur, para khalifah mendukung perkembangannya, seperti pembuatan menara pada periode Muawiyah, kubah ash-Shakhra pada periode Abdul Malik bin Marwan. Kubah ini tercatat sebagai contoh hasil karya arsitektur muslim yang termegah kala itu. 

Bangunan tersebut merupakan masjid yang pertama sekali ditutup dengan kubah. Merenovasi Masjid Nabawi. Membangun Istana Qusyr Amrah dan Istana al Musatta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.

4. Bidang Ekonomi

a. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah

Sumber uang masuk pada zaman Daulah Bani Umayyah sebagiannya diambil dari Dharaib yaitu kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara. Di samping itu, bagi daerah-daerah yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan pajak istimewa.

Namun, pada masa Umar bin Abdul Aziz, pajak untuk non muslim dikurangi, sedangkan jizyah bagi muslim dihentikan. Kebijakan ini mendorong non muslim memeluk agama Islam. Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha negara
  2. Pembangunan pertanian termasuk irigasi dan penggalian terusan
  3. Ongkos bagi terpidana dan tawanan perang
  4. Perlengkapan perang
  5. Hadiah bagi sastrawan dan ulama
b. Mata Uang Pada masa Abd Malik, mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada Masa Umar bin Khattab sudah ada mata uang, namun belum begitu teratur. c. Organisasi keuangan. Keuangan terpusat pada baitul maal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi non muslim. Percetakan uang dilakukan pada khalifah Abdul Malik bin Marwan.

5. Bidang Pendidikan

Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan, karena mereka fokus dalam bidang politik. Meskipun demikian, Daulah Bani Umayyah memberikan andil bagi pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, sastra dan filsafat. Daulah menyediakan tempat-tempat pendidikan, yaitu : a. Kuttab Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Alquran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam b. Masjid Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan di masjid terdiri dari dua tingkat. Pertama, tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja. Kedua, tingkat tinggi yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealimannya. c. Arabisasi Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab (arabisasi buku) pada masa Marwan gencar dilakukan. Ia memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Yunani, Siria, Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab. d. Baitul Hikmah Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. Perhatian serta pelestarian berbagai sarana dan aktifitas di gedung ini terus menjadi perhatian dalam perjalanan Daulah Bani Umayyah hingga masa Marwan.

6. Bidang Politik dan Militer

Kondisi perpolitikan pada masa awal Dinasti Bani Umayyah cenderung stabil. Muawiyah dengan kemampuan politiknya mampu meredam gejolak-gejolak yang terjadi. Hingga ia mengangkat anaknya Yazid menjadi penggantinya, barulah terjadi pergolakan politik. Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan kekuasaan politik. 

Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama. Perkembangan/Prestasi Pada Bidang Politik Militer Yaitu Dengan Terbentuknya Lima Lembaga Pemerintahan, yaitu :

a. Lembaga Politik (An-Nizam As-Siyasy) Dinasti Bani Umayah menerapkan organisasi politik yang terdiri dari jabatan Khilafah (kepala negara), wizarah (kementerian), kitabah (kesekretariatan), hijabah (pengawal pribadi Khalifah). b. Lembaga Keuangan (An-Nizam Al-Maly)

Dinasti Bani Umayah mempertahankan pengelolaan baitul maal baik pemasukan maupun pengeluaran. Sumber pemasukan baitul maal diperoleh dari hasil pajak pengahasilan tanah pertanian disebut kharraj dan Pajak individu bagi masyarakat non Muslim disebut jizyah. Atau hasil pajak perdagangan imfor yang disebut usyur.

c. Lembaga Tata Uusaha (An-Nizam Al-Idary)

Dinasti Bani Umayah membagi wilayah kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat dipimpin oleh khalifah, sedangkan daerah dipimpin oleh gubernur yang disebut wali. Untuk pelaksanaan tata negara yang teratur, Bani Umayah mendirikan beberapa departemen antara lain Diwan al Kharraj (departemen pajak), diwan al Rasail (departemen pos dan persuratan), diwan al musytaghillat (departemen kepentingan umum), dan diwan al khatim (departemen pengarsipan)

d. Lembaga Kehakiman (An-Nizam Al-Qady)

Dinasti Bani Umayah memisahkah kekuasaan eksekutif (pemerintah) dan Yudikatif (pengadilan). Dimana pelaksanaan kekuasaan yudikatif terbagi menjadi 3, yaitu, al qadha (Hakim masalah negara), al Hisbah (hakim perkara pidana), dan Al Nadhar fil Madlalim (mahkaman tinggi atau banding)

e. Lembaga Ketentaraan (An-Nizam Al-Hardy)

Lembaga ketentaraan sudah ada sejak Khulafaurrosyidin. Perbedaanya pada rekrutmen personilnya. Dimana masa Khulafaurrosyidin, setiap orang boleh menjadi tentara, sedangkan pada masa Dinasti Bani Umayah hanya diberikan kepada orang-orang Arab. Pada formasi tentara, Dinasti Bani Umayah mempergunakan istilah di kerajaan Persia. 

Formasi itu terdiri dari Qolbul Jaisy (pasukan inti) yang berisi Al Maimanah (pasukan sayap kanan), al maisarah (pasukan sayap kiri), al Muqaddimah (pasukan terdepan), dan saqah al jaisyi (posisi belakang). Di samping itu juga di bentuk dewan sekretaris Negara (diwanul kitabah) yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu:

  1. Sekretaris persuratan ( katib Ar Rasal )
  2. Sekretaris keuangan ( katib Al Kharraj )
  3. Sekretaris tentara ( katib Al Jund )
  4. Sekretaris kepolisian (katib Al Jund )
  5. Sekretaris kehakiman (katib Al Qadi )
Langkah-Langkah Politik Militer Dinasti Bani Umayyah adalah :
  • Memindahkan ibu kota pemerintahan bani umayyah dari kuffah ke damaskus
  • Menumpas segala bentuk pemberontakan yang ada demi terciptanya stabilitas keamanan dalam negerinya.
  • Menyusun organisasi pemerintahan agar roda pemerintahannya dapat berjalan lancar
  • Mengubah sistem pemerintahan demokrasi menjadi system monarki
  • Menetapkan bahasa arab sebagai bahasa nasional bani umayyah yang dapat berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa
  • Demi keselamatan khalifah dibentuk Al-Hijabah (ajudan) dengan tujuan agar tidak terjadi pembunuhan pada khalifah
Dalam kebijakan Militer, Dinasti Bani Umayah menerapkan beberapa hal, yaitu a. Undang-undang Wajib Militer Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat undang-undang wajib militer (Nizham Tajnid Ijbary). Mayoritas adalah berasal dari orang Arab. b. Futuhat (Perluasan Daerah)

Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium Bizantium dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 Hijriyah. Setelah 7 tahun, Yazid berhasil menaklukkan kota Konstantinopel Perluasan ke Asia Timur, Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus dan Afganistan-Kabul pada tahun 674 Masehi. 

Pada zaman Abd Malik, daerah Balkh, Bukhara, Khawarizan, Ferghana, Samarkand dan sebagian india (Balukhistan, Sind, Punjab dan Multan). Perluasan ke Afrika Utara, dikuasainya daerah Tripoli, Fazzan, Sudan, Mesir 670 Masehi. Perluasan ke barat pada zaman Walid mampu menaklukkan Jazair dan Maroko (89 H). Tahun 92 Hijriyah Thariq bin Ziyad sampai di Giblaltar (Jabal Thariq). Tahun 95 H Spanyol dikuasai. Cordova terpilih menjadi ibukota propinsi wilayah Islam di Spanyol.

Itulah pembahasan mengenai perkembangan kebudayaan Islam Dinasti Bani Umayyah, semoga ada hikmah dan pelajaran buat kita semua.