Aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan passing dalam permainan bola voli …

JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR PASSING DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE BAGIAN KESELURUHAN DI KELAS V SDN 2 ASPARAGA KABUPATEN GORONTALO Asni Hasan 1), Sarjan Mile 2), Risna Podungge 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Asni Hasan) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge) Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan praktek passing bawah dalam permainan bola voli serta metode sebelumnya yang digunakan masih belum optimal pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan gerak dasar passing bawah permainan bola voli melalui metode bagian keseluruhan di kelas V SDN 2 Asparaga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode bagian keseluruhan. Kata Kunci : Passing Bawah, Permainan Bola Voli, Metode Bagian Keseluruhan. Abstract The problem in this research is the low ability students in the practice of passing down the volleyball games as well as the previous method used is still not optimal implementation. The purpose of this research is to improve the basic motion passing under a game of volleyball through the whole section method in class V SDN 2 Asparaga. The method used in this research is part of the overall method. Keywords : Passing Down, Games Volleyball, Methods Section Overall. 1. PENDAHULUAN Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup digemari di Indonesia (selain bulu tangkis, sepak bola, dan basket). Permainan bola voli dimainkan oleh dua team. Masing-masing team terdiri atas 6 orang pemain. Team dinyatakan sebagai pemenang jika mencapai nilai 25 terlebih dahulu. Permainan bolavoli menggunakan sistem rally point. Apabila kedua team samasama mendapat nilai 24-24 dinyatakan deuce. Penyelesaiannya dengan mencari selisih dua angka. Permainan bola voli dipimpin oleh dua orang wasit dan dibantu 4 orang penjaga garis. Dalam permainan bola voli pada angka 8 dan 16 terjadi TTO (Technique Time Out). Pada saat TTO kedua team dipersilahkan untuk istirahat sebentar. Dalam pembelajaran permainan bola voli terhadap siswa, yang terpenting dalam pengenalan adalah teknik dasar. Teknik dasar dalam permainan voli ini, terbagi atas servis, passing, smash, dan block. Namun dalam pembelajaran pada siswa sekolah dasar lebih mengacu pada servis dan passing, dikarenakan teknik tersebut mudah untuk dipahami para siswa.

Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Seperti proses belajar mengajar terutama di SDN 2 Asparaga permainan bola voli sudah sering dilaksanakan, namun kadang kala salah satu teknik belum begitu dapat di kuasai. Hal ini menjadi persoalan terhadap siswa yang memiliki potensi dalam cabang olahraga tersebut. Oleh karena itu, tentunya dalam proses ini diharapkan ada sebuah model pembelajaran baru yang bisa memberikan konstribusi yang lebih baik dari kegiatan yang sebelumnya, sehingga nampak memikat kembali anak-anak yang memiliki potensi. Seperti masalah yang di temukan di sekolah SDN 2 Asparaga, masih banyak siswa yang kurang menguasi salah satu teknik dasar permainan bola voli, yaitu teknik passing bawah. Sedangkan teknik passing bawah merupakan elemen yang penting dalam permainan bola voli. Penguasaan teknik passing bawah yang baik akan menentukan keberhasilan regu untuk membantu serangan yang baik. Apalagi jika dilakukan secara bervariasi, maka seluruh potensi penyerangan regu dapat dimanfaatkan dengan baik. Passing bawah merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli. Passing bawah ini bermanfaat sekali saat menerima servis dari pemain lawan, untuk menahan smash, dan mengembalikan / memantulkan bola. Hal ini yang menjadi kekhawatiran guru penjaskes di mana kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli. Untuk mengatasi masalah ini, upaya yang tepat adalah dengan adanya pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan yaitu baik dan benar yaitu di lakukan dengan menggunakan metode bagian keseluruhan. Untuk itu penulis ingin mengadakan suatu penelitian dengan formasi judul sebagai berikut Meningkatkan gerak dasar passing bawah permainan bola voli melalui metode bagian keseluruhan di kelas V SDN 2 Asparaga. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak siswa yang kurang menguasi salah satu teknik dasar permainan bola voli, yaitu teknik passing bawah, kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: Apakah dengan menggunakan metode bagian keseluruhan akan meningkatkan gerak dasar passing bawah permainan bola voli di kelas V SDN 2 Asparaga? Cara Pemecahan Masalah Permasalahan yang dihadapi siswa kelas V SDN 2 Asparaga dapat di pecahkan melalui pembelajaran yang berkesinambungan dengan menggunakan metode pembelajaran sangat tepat untuk meningkatkan gerak dasar passing bawah permainan bola voli. Langkah-langkah dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa pada permainan bola voli khususnya passing bawah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan atau memberikan contoh bagaimana gerakan passing bawah yang benar pada permainan bola voli. 2) Setelah itu melaksanakan pembelajaran tentang berdasarkan rencana pembelajaran yang telah di susun dengan memperhatikan aspek-aspek : 1) sikap awal, pelaksanaan dan sikap akhir. 3) Memberikan kesempatan pada siswa melakukan gerakan passing bawah. 4) Setiap siswa yang berhasil melaksanakan gerakan passing bawah dengan baik, di beri motivasi agar berlatih lebih giat lagi. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan gerak dasar passing bawah permainan bola voli melalui metode bagian keseluruhan di kelas V SDN 2 Asparaga. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas kali ini, adalah :

a. Bagi Siswa 1) Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas, serta meningkatkan gerak dasar passing bawah dalam permainan bola voli. 2) Dapat meningkatkan minat belajar siswa, serta mendukung pencapaian ketuntasan belajar siswa. b. Bagi Guru 1) Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan mengembangkan metode pembelajaran. 2) Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menjawab kelemahan/kekurangan dari metode pembelajaran yang selama ini diterapkan. d. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik dari segi ilmu maupun pengalaman bahwa penerapan metode bagian keseluruhan ke dalam program pendidikan jasmani yang membahas tentang gerak dasar passing bawah dalam permainan bola voli berdampak positif bagi siswa dan sekolah itu sendiri mencapai tujuan pendidikan. 2. METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Penelitian Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Asparaga untuk mata pelajaran Penjaskes. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V, tahun ajaran 2014/2015. Secara formal penelitian ini dilaksanakan setelah ujian proposal di setujui oleh dosen pembimbing. Dalam penelitian ini subjek pelaku tindakan adalah siswa kelas V ada 18 orang siswa sebagai subjek yang di kenai tindakan yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Karasteristik dan subjek penelitian Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran dengan menggunakan desain atau rancangan penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Penelitian ini dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa 18 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan dengan karasteristik kemampuan yang berbeda beda dan ekonomi orang tua yang berbeda beda pula. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian meliputi variabel input, proses, dan out put ketiga variabel ini akan diuraikan sebagai berikut. 1. Variabel input Sebelum pembelajaran berlangsung, guru menyiapkan sumber belajar, rubrik penilaian dan lingkungan belajar. Tujuan pembelajaran secara umum untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang cara mengajar penjaskes, khususnya dalam meningkatkan gerak dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode bagian keseluruhan kemudian di evaluasikan untuk melihat peningkatan gerak dasar tertentu. 2. Variabel proses Variabel ini merupakan proses selama pembelajaran berlangsung yang dapat diukur melalui, cara guru menjelaskan, cara guru memberikan contoh dalam melakukan passing bawah dalam permainan bola voli yang baik dan benar dengan metode bagian keseluruhan memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan passing bawah dalam permainan bola voli yang baik dan benar. 3. Variabel Output

Variabel out put adalah segala aspek yang merupakan hasil dari aktivitas selama proses pembelajaran yaitu gerak dasar passing bawah. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam passing bawah menurut Wahyuni (2010:12) ialah : a) Sikap tubuh berdiri kangkang dengan lutut sedikit ditekuk, b) Kedua tangan lurus ke depan dengan jari-jari tangan dikaitkan. c) Pada waktu bola dipantulkan dengan lengan diikuti tubuh diangkat ke atas, dan d) Pandangan mata mengikuti jalannya bola. Prosedur Peneltian a. Persiapan b. Pelaksanaan / tindakan c. Pemantauan dan evaluasi d. Pengambilan data dan analisis data Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas. Adapun perlakuan yang diberikan dalam setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan (Planing) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu (1) Guru mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesukaran dalam pelajaran bola voli, (2) Pengumpulan data tersebut dilakukan dari hasil evaluasi atau tes materi bola voli, wawancara, observasi, dll, (3) Guru membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola latihan yang dijenjang dari yang paling mudah ke tingkat yang lebih kompleks, (4) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di lapangan ketika latihan atau metode tersebut diterapkan, (5) Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam melakukan keterampilan dasar bola voli, serta untuk mengetahui media yang digunakan dalam proses pembelajaran apakah sudah dapat meningkatkan gerak dasar passing bawah dalam permainan bola voli, ( 6) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam rangka optimalisasi materi bola voli, ( 7) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan. b. Tindakan (Action) Pada tahap tindakan kegiatan yang dilakukan adalah (1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengontrolan gerakan, ( 2) Guru memberikan materi awal berupa keterampilan dasar bola voli secara bertahap antara lain keterampilan servis, passing, smash dan block dengan menggunakan media/bola yang telah dimodifikasi, ( 3) Siswa melakukan latihan keterampilan bola voli yaitu teknik passing bawah menggunakan media/bola yang telah dimodifikasi. c. Pemantauan dan evaluasi Pada tahap pemantauan dan evaluasi (1) Guru melakukan observasi dengan kolaborator dengan memakai format observasi, mengumpulkan data-data yang telah diperoleh, berupa data hasil evaluasi dan data hasil observasi, (2) Guru mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakanpembelajaran, diskusi dengan kolaborator tentang pelaksanaan tindakan dan mencatat kelemahan-kelemahan pada siklus I, baik ketidaksesuaian antara tindakan dengan skenario maupun respons siswa. d. Refleksi Pada tahap refleksi kegiatan yang dilakukan adalah ( 1) Guru sebagai peneliti mengolah atau menganalisis data yang telah diperoleh, ( 2) Menentukan kesimpulan sementara dengan menggunakan data, dilakukan evaluasi dan refleksi untuk membuat revisi perbaikan pada tindakan disiklus-siklus berikutnya, ( 3) Kesimpulan tersebut dapat direfleksi dari penguasaan guru terhadap aplikasi atau penerapan metode bagian keseluruhan yang digunakan. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut. a) Pengamatan : dalam penelitian ini, pengamatan digunakan untuk

pengambilan data mengenai hasil gerak dasar passing bawah pada permainan bola voli yang meliputi aspek penilaian sebagai berikut : 1) Sikap awal. 2) Pelaksanaan gerak. dan 3) Sikap akhir. b) Dokumentasi : dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisa data dilakukan berdasarkan analisis dimulai dengan mempelajari seluruh data yang ada. Data tersebut direnungkan kembali berdasarkan masalah-masalah yang diteliti dan selanjutnya disusun dalam satuan-satuan dan kategorisasi. Proses analisis data dilakukan sejak awal penelitian sampai pada proses pengumpulan data selesai. Data gerak dasar passing bawah pada permainan bola voli, diambil melalui tes akhir siklus, kemudian di analisis untuk mencari data-data dan ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Selanjutnya, dari data tersebut disesuaikan pada kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Hasil analisis data diharapkan terjadinya peningkatan hasil belajar dan jika ternyata hasil pada siklus pertama belum sesuai dengan apa yang diharapkan telah ditetapkan pada indikator kinerja, maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Siklus dapat dihentikan apabila hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan, baik secara individu maupun klasikal. Dengan kriteria ketuntasan penilaian melalui presentasi hasil belajar yakni : Sangat Baik 80 100, Baik 70 79, Cukup 60 69, Kurang 45 59, dan Kurang Sekali 0 44. Husdarta dan Saputra (2013:110) metode bagian keseluruhan. Pada saat dan akhir pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran (kegiatan guru dan siswa) serta evaluasi terhadap keterampilan passing bawah pada siswa. Data yang diperoleh setiap siklus kemudian di refleksi kembali dengan tujuan untuk mencari kelemahan- kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran, untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai upaya pengoptimalan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Untuk lebih jelasnya, penelitian tindakan kelas ini dapat di deskripsikan sebagai berikut : Observasi Awal Dari kegiatan pembelajaran teknik dasar passing bawah yang dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari data tabel 1 terdapat 4 aspek yang diamati pada siswa yakni, (1) sikap awal, (2) pelaksanaan gerak, (3) sikap akhir. Hasil pengamatan teknik dasar passing bawah siswa pada observasi awal disajikan pada tabel berikut. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Asparaga dengan jumlah sampel sebanyak 18 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dan masingmasing siklus terdiri dari 3 kali tindakan dan tindakan pembelajaran ini dilakukan dengan

1. Indikator penilaian A (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Baik sebanyak 1 (5,56%) orang dengan rata-rata 75, yang memperoleh nilai Cukup sebanyak 3 (16,67%) orang dengan ratarata 66,67, yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 11 (61,11%) orang dengan ratarata 51,51 dan yang memperoleh nilai Kurang Sekali sebanyak 2 (11,11%) orang dengan rata-rata 41,67. Skor rata-rata kelas adalah 54,63. 2. Indikator penilaian B (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Baik sebanyak 2 (11,11%) orang dengan ratarata 75, yang memperoleh nilai Cukup sebanyak 2 (11,11%) orang dengan ratarata 66,67, yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 13 (72,22%) orang dengan ratarata 53,84 dan yang memperoleh nilai Kurang Sekali sebanyak 1 (5,56%) orang dengan rata-rata 41,67. Skor rata-rata kelas adalah 56,94. 3. Indikator penilaian C (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Baik sebanyak 6 (33,33%) orang dengan ratarata 75 dan yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 12 (66,67%) orang dengan ratarata 50. Skor rata-rata kelas adalah 58,33. Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang kemampuan teknik dasar passing bawah siswa masih jauh dari indikator keberhasilan yang diinginkan sehingga untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah masih perlu untuk lebih ditingkatkan kembali melalui pembelajaran menggunakan metode bagian keseluruhan. Untuk itu, akan dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada tindakan dalam siklus I. Siklus I Pengambilan data siklus I dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dengan guru mitra. Kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung diobservasi dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung diobservasi dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar, hasil mengajar serta hasil belajar pada materi teknik dasar passing bawah pada permainan bola voli dapat diuraikan sebagai berikut: Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Siklus I Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah pada permainan bola voli yang diamati oleh peneliti bersama guru pengamat dengan menggunakan lembar pengamatan kemampuan siswa. Pengamatan kemampuan siswa ini dilakukan dengan 3 aspek, yaitu (1) sikap awal, (2) pelaksanaan gerak, (3) sikap akhir. Hasil pengamatan kemampuan siswa disajikan dalam tabel 3 hasil pengamatan kemampuan siklus I, sebagai berikut : 1. Indikator penilaian A (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Baik sebanyak 4 (22,22%) orang dengan ratarata 75, yang memperoleh nilai Cukup sebanyak 9 (50%) orang dengan rata-rata 66,67, dan yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 5 (27,78%) orang dengan ratarata 58,33. Skor rata-rata kelas adalah 66,2.

2. Indikator penilaian B (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Sangat Baik sebanyak 2 (11,11%) orang dengan rata-rata 83,33, yang memperoleh nilai Baik sebanyak 6 (33,33%) orang dengan rata-rata 75, yang memperoleh nilai Cukup sebanyak 8 (44,44%) orang dengan ratarata 66,67 dan yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 2 (11,11%) orang dengan rata-rata 58,33. Skor rata-rata kelas adalah 70,37. 3. Indikator penilaian C (sikap awal) dari 18 orang siswa yang memperoleh nilai Baik sebanyak 12 (66,67%) orang dengan ratarata 75 dan yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 6 (33,33%) orang dengan ratarata 50. Skor rata-rata kelas adalah 66,67. Berdasarkan uraian hasil belajar siswa pada siklus I tersebut diperoleh gambaran tentang kemampuan teknik dasar passing bawah siswa telah meningkat dari sebelumnya, namun peningkatan tersebut masih belum memberikan hasil seperti apa yang ditetapkan. Untuk itu, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan kedua orang guru yang bertindak selaku observer dalam proses pembelajaran. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang direncanakan serta mampu meningkatkan hasil belajar pada materi teknik dasar passing bawah pada permainan bola voli sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Berdasarkan refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa indicator keberhasilan yang ditetapkan belum tercapai.hal ini karena beberapa aspek pembelajaran baik menyangkut kegiatan guru atau melaksanakan pembelajaran maupun kegiatan siswa yang belum berlangsung secara optimal, sehingga belum berdampak pada peningkatan hasil belajar. Memperhatikan hasil pengamatan serta saran-saran yang diberikan guru pengamat dapat diketahui bahwa aspek-aspek kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal, meliputi : 1. Penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan kemampuan dasar teknik dasar passing bawah kurang jelas dan sistematis, sehingga mereka mengalami kesulitan ketika diberikan kesempatan melakukan teknik dasar passing bawah. 2. Guru perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa menanggapi kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah tersebut serta mampu mempraktekannya. 3. Guru perlu memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk melaksanakan kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa memahami materi. 4. Mencatat hal-hal penting selama kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah. 5. Guru perlu mengatakan siswa mencatat hal-hal yang mereka anggap penting selama kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna terhadap materi yang dipraktekan. Selain itu, menyangkut kegiatan siswa ada beberapa aspek yang perlu direncanakan untuk ditingkatkan, yaitu : 1. Seluruh siswa diminta untuk aktif latihan dalam kelompok dan mencegah sikap pasif mereka dengan cara melibatkan mereka secara bergantian dalam kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah. 2. Siswa diminta untuk memperhatikan selama kegiatan berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar mereka siap ketika guru mengevaluasi kegiatan melakukan teknik dasar passing bawah. 3. Siswa diminta aktif dalam berdiskusi dalam kelompok setelah mereka melakukan teknik dasar passing bawah, agar mereka cepat mengerti. 4. Siswa diminta agar bersedia membelajarkan teman-teman di dalam kelompoknya terutama terhadap teman-teman yang kesulitan mengerti

dan memeragakan teknik dasar passing bawah. Siklus II Tindakan siklus II ini merupakan perbaikan tindakan yang belum terlaksana pada siklus I. berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada tindakan siklus II guru membuat perencanaan penyempurnaan aspekaspek kegiatan belajar mengajar yang terlaksana dengan baik pada siklus I, baik kegiatan guru yang dilakukan maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut. Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus II Peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah pada permainan tenis meja melalui metode bagian keseluruhan dalam proses belajar mengajar diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kemampuan siswa. Ada 3 aspek yang diamati pada kemampuan siswa, yaitu aspek (1) sikap awal, (2) pelaksanaan gerak, (3) sikap akhir. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pokok bahasan bola voli dengan sub pokok bahasan teknik dasar passing bawah. Prosedur dan proses tindakan yang dilakukan selama proses penelitian dengan menerapkan modifikasi media yaitu siswa terdiri dari 18 orang dibagi kelompok. Dalam setiap kelompok seorang siswa berada di depan untuk permulaan, setiap kali siswa didepan melakukan passing bawah kemudian siswa yang berada dibarisan terdepan yang mendapat operan passing bawah berpindah ke depan untuk melakukan passing bawah seperti siswa sebelumnya. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, baik pada pembelajaran siklus I maupun siklus II menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas V tahun 2014/2015 pada materi permainan bola voli khususnya pada materi teknik dasar passing bawah. Peningkatan kualitas pembelajaran dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa ini erat kaitannya dengan kemampuan guru dengan menggunakan metode bagian keseluruhan. Karena kualitas pembelajaran belum ditingkatkan sesuai indicator keberhasilan tindakan baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, maka penelitian tindakan ini masih perlu pengembangan lebih lanjut. Hal ini karena sesuai analisis data hasil penelitian, ada beberapa bagian materi yang tidak dapat dituntaskan pada siklus I, sehingga harus diperbaiki dan disempurnakan pada pembelajaran berikutnya (siklus II). Berdasarkan data empiris yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas, hal yang perlu diperhatikan guru yaitu menjelaskan kepada siswa tentang langkahlangkah metode bagian keseluruhan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan atau mempraktekkannya sendiri atau bertanya pada kelompok ahli serta mencatat materi-materi penting dalam kegiatan tersebut. Selain itu, menyangkut kegiatan siswa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : aktivitas belajar siswa dalam kelompok, kesiapan belajar siswa, kemampuan siswa dalam kelompok, serta kemampuan siswa menjadi tutor bagi teman kelompok terutama dalam anggota kelompok yang mengalami kesulitan belajar sebagai wujud tanggung jawab atas ketuntasan kelompoknya. Berdasarkan hasil analisis data pada observasi, siklus I dan siklus II pemberian tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini menunjukkan keberhasilan melalui peningkatan kemampuan siswa kelas VII dalam melakukan teknik dasar passing bawah, sebagai berikut : 1. Aspek ( A) sikap awal pada observasi data awal rata-rata kemampuan siswa mencapai 54,63, siklus I mencapai 66,2 dan siklus II mencapai 80,56.

2. Aspek (B) Pelaksanaan gerakan pada observasi data awal rata-rata kemampuan siswa mencapai 56,94, siklus I mencapai 70,37, dan siklus II mencapai 80.09. 3. Aspek (C) sikap akhir pada observasi data awal rata-rata kemampuan siswa mencapai 58,33, siklus I mencapai 66,67, dan siklus II mencapai 81,94. Memperhatikan peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa berarti hipotesis yang di rumuskan yaitu metode bagian keseluruhan siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah dapat diterima (terbukti kebenarannya). Jadi penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat dikatakan telah berhasil. 4. KESIMPULAN 1. Metode bagian keseluruhan ini sangat efektif digunakan dalam pembelajaran materi bola voli khususnya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan passing bawah, karena melalui metode ini siswa diajak untuk dapat menciptakan suasana kerjasama. 2. Berdasarkan hasil capaian peningkatan keterampilan passing bawah dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi jika digunakan metode bagian keseluruhan maka gerak dasar passing bawah permainan bola voli di kelas V SDN 2 Asparaga akan meningkat dapat diterima karena telah terbukti dan teruji kebenarannya. 5. REFERENSI Ahmadi, Iin Khoiru dan Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot (Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya Aqib Zainal. 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada Aryanto, Budi, dan Margono. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Bumi, Sindhu Cindar, Rizal Alamsyah, Sri Widianingsih, Gagan Ganjar Nugraha dan Yusuf Hidayat. 2010. Senang Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Untuk kelas IV Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Chandra, Sodikin Dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan VII. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Fladi Bloggere. 2010. Metode Belajar Keterampilan Motorik. http://bahamutz.blogspot.com/2010/0 3/metode-belajar-ketrampilanmotorik.html. Diunggah pada hari Selasa, 25 November 2014, pukul 14.29 WITA Hadjarati Hartono dan Rochmad Gani. 2010. Jurnal Health & Sport, Vol. 1, No. 1, Juli 2010 (Meningkatkan Penguasaan Rangkaian Jurus Tunggal Melalui Metode Bagian Keseltiri Han Pada Cabang Olahraga Pencak Silat Siswa Kelas V SD Negeri 33 Kota Selatan. Gorontalo : FIKK Universitas Negeri Gorontalo Husdarta, JS. Dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabet Isnaini Faridha, dan Sri Santoso Sabarini. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan X. Untuk SMA/MA/SMK kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. Isnaini, Faridha dan Suranto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Juari, Wagino, dan Sukiri. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Pusat Perbukuan,Kementrian Pendidikan Nasional. Lestari Lia. 2013. Metode Pembelajaran Keseluruhan - Bagian. http://pembelajar sejati etcetera.blogspot.com/2013/04/metod e-pembelajaran-keseluruhanbagian.html. Diunggah pada hari Selasa, 25 November 2014, pukul 14.20 WITA. Mitranto Edy Sih, dan Slamet. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas Orkes. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Putra Syahrofi Adi. 2012. Pengaruh Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Terhadap Keterampilan Renang Gaya Dada Pada Siswa Kelas VII 7 SMP N 1 RUMBIA. Bandar Lampung : UL Rosdiani Dini. 2013. Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabet Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru) Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala Syaiful. 2013. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Uno Hamzah B., dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara. Wisahati, Aan Sunjata dan Teguh Santosa. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan VIII. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. -------------------------------------------------------- -------. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan IX. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Yamin Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat : Referensi (GP Press Group) Sani Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Sumpeno, Joko dan Dedy Joko Budi Santoso. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR. Suwarso Eso dan Sumarya. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional