4 mengapa dalam dunia pendidikan kita harus menggunakan bahasa indonesia yang baku

BAB II

BAHASA INDONESIA BAKU, TANTANGANNYA, SERTA PENGEMBANGANNYA

A. EKSISTENSI BAHASA INDONESIA BAKU
Bahasa Indonesia baku merupakan istilah yang sering kta sebut dngan bahasa Indonesia resmi atau formal. Hal itu didasari oleh adanya ragam formal atau ragam resmi dan ragam-ragam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia baku merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia.
Sebagai salah satu ragam saja dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia baku hidup berdampingan diantara ragam ragam bahasa Indonesia. Pada hakikatnya bahasa Indonesia baku sama dengan bahasa inggris standart, pada umumnya digunakan dalam cetakan formal, dipelajari disekolah, dan juga diajarkan untuk bukan penutur asli. Bahasa Indonesia baku juga digunakan oleh masyarakat pendidikan dan digunakan dalam penyiaran berita di media massa, elektronik, dan cetak.
Keberadaan bahasa Indonesia baku diantara ragam bahasa Indonesia lainnya dapat dijelaskan bahwa diantara ragam bahasa Indonesia lainnya dapat dijelaskan bahwa ragam bahasa Indonesia baku berada di puncak. Sedangkan yang lain berada dibawah atau mendasari bahasa Indonesia baku.
Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesia yang umumnya digunakan oleh masyarakat terdidik. Pengguna bahasa Indonesia baku adalah masyarakat pendidikan yang dalam kehidupan sehari hari adalah lulusan sekolah menengah, para sarjana yang bekerja diberbagai lembaga. Oleh karena itu, ragam bahasa Indonesia baku yang harus dipelajari, diajarkan, dan digunakan harus dipakai di lembaga lembaga pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Bahasa Indonesia baku sangat penting dalam keberagaman bahasa Indonesia dengan berbagaiblatar belakang social, budaya, dan pendidikannya. Bahasa Indonesia baku berada pada tataran kelas social yang tinggi, golongan masyarakat yang berwawasan dan berpendidikan.

B. CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA BAKU
Alwi menjelaskan bahwa bahasa Indonesia baku memiliki 2 ciri umum. Yaitu :
1. Ciri kemantapan dinamis
Ciri kemantapan yang dinamis memiliki arti bahwa bahasa Indonesia memiliki kemantapan aturan atau kaidah yang ttidak mudah digoyahkan.
2. Ciri kecendiaan
ciri kecendikaan bahasa Indonesia baku berarti bahwa bahasa itu mampu mengungkapkan penalaran atau pemikiran yamnng teratur, logis, dan masuk akal.

C. FUNGSI BAHASA INDONESIA BAKU
Alwi menemukan 4 fungsi bahasa Indonesia baku. Yaitu:
1. Fungsi pemersatu
Bahasa Indonesia baku diharapkan makmpu untuk menyatukan penutur yang berbeda ragam bahasa Indonesia yang digunakannya apalagi berbeda bahasa daerahnya.
2. Fungsi pemberi kekhasan
Bahasa Indonesia baku akan mampu membedakannya dengan ragam bahasa Indonesia lainnya. Maupun dengan bahasa dinegara tetangga.
3. Funsi pembawa wibawa
Bahasa Indonesia baku yang digunakan penutur bahas Indonesia akan memperlihatkan wibawa bagi penuturnya diantara penutur yang lain.
4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Bahasa Indonesia baku merupakan tolak ukur untuk menentukan betul tidaknya pemakaian bahasa oleh penutur maupun golongan. Hal itu dapat berterima karena bahasa Indonesia baku memiliki norma dan kaidah yang jelas.

D. TANTANGAN BAHASA INDONESIA BAKU
Karena kedudukan bahasa Indonesia baku berada dipuncak, maka yang mendapatkan tantangan tentulah bahasa Indonesia baku tersebut. Tantangan itu disebabkan oleh kemajuan zaman yang dihadapi oleh penutur bahasa Indonesia.
Tantangan itu terutama dating dari bahasa internasional yakni bahasa inggris. Kemajuan kehidupan dunia dan aktivitas kehidupan dunia yang dominan menggunakan bahasa inggris, kadang-kadang memaksa penutur bahasa Indonesia menggunakan kosa kata asing itu. Hal itu merupakan tantangan bagi bahasa Indonesia.
Masuknya kosa kata asing, terutama kosa kata bahasa inggris kedalam bentuk komunikasi bahasa Indonesia telah mengakibatkan bercampurnya kosa kata bahasa Indonesia itu. Gejala demikian itu akan merusak perkembangan masa depan bahasa Indonesia jika tidak dikendalikan secara baik. Sebab penutur bahasa Indonesia tidak mungkin bertahan atau mengelak dari ancaman yangbdatang. Masyarakat penutur bahasa Indonesia harus menghadapi dengan berbagai usaha dan teknik atas ancaman yang datang. Jika tidak, hal yang akan terjadi adalah obrak-abriknya bahasa Indonesia tersebut.

E. PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA BAKU
Djojonegoro mengungkapkan bahwa masuknya kosakata asing kedalam bahasa melayu masa lalu telah terjadi secara alamiah karena kontak budaya antar bangsa sejak awal tarikh masehi. Kosa kata melayu pada dahulunya telah memuat beberapa ribu kata yang berasal dari berbagai bahasa.
Perkembangan bahasa melayu pada masa lalu oleh masuknya kosakata bahasa asing tidak terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak ada daya kejut yang kuat. Berbeda dengan masa kini, kosakata bahasa asing masuk secara cepat mengakibatkan keberterimaannya.
Karena masuknya bahasa asing itu secara membabi buta, tentulah kondisi bahasa Indonesia pada waktu yangsangat singkat akan hancur berantakan dan tidak kenal lagi dengan jati dirinya. Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan bahasa.
Ada 2 gagasan pengembangan bahasa Indonesia, yaitu :
1. Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku, harus ada kesinambungan, artinya, bahasa Indonesia baku sebagai bahasa nasional jangan kehilangan jati dirinya.
2. Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku, hasil penyerapan itu harus mampu mempertajam daya ungkap pemakai bahasa Indonesia dan harus memudahkan orang menyatakan isi akal budinya dengan cepat dan tepat. Artinya, penyerapan itu harus bersifat selektif.
Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku pada dasarnya perlu :
1. Dipertahankan eksistensi kaidah bahasa Indonesia baku
2. Perlu pula ketahanan kaidah bahasa Indonesia baku dalam kognisi para penuturnya.
Hoed juga mengungkapkan 3 upaya pengembangan bahasa Indonesia baku yaitu :
1. Kita perlu menjaga agar setiap kata asing yang masuk memperoleh padanan yang berterima sesuai dengan situasi pemakaiannya.
2. Kita perlu menjaga agar tata bahasa Indonesia tidak berubah dan agar tetap dikuasai penuturnya.
3. Kita perlu menggalakkan penulisan dalam berbagai bidang menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan ragam dan larasnya.

PENDALAMAN MATERI
1. Bagaimana hakikat B.indonesia baku dan dimana digunakannya ?
2. Mengapa B.indonesia baku yang diajarkan dalam dunia pendidikan di Indonesia ?
3. Dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia, bagaimana perbandingan penggunaan bahasa Indonesia baku dengan B.indonesia non baku ?
4. Bagaimana perkembangan B.indonesia baku sekarang apa yang mempengaruhi perkembangan itu ?
5. Bagaimana tanggapan anda jika bahasa Indonesia baku berkembang atau dikembangkan kosakatanya dengan menyerap kosa kata asing sebanyak banyaknya ?
Jawaban :
1. Pada hakikatnya B.indonesia baku merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia. Umumnya digunakan dalam cetakan formal, dipelajari disekolah dan diajarkan pada bukan penutur asli. Bahasa Indonesia baku juga digunakan oleh masyarakat pendidikan dan digunakan dalam penyiaran berita di media massa elektonik dan cetak.
2. Karena bahasa Indonesia baku adalah bahasa formal. Dan agar bahasa indonesianbaku tetap terjaga eksistensinya dikalangan anak anak bangsa. Sehingga anak anak bangsa tetap menggunakan B. Indonesia baku.
3. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa formal dan ummnya digunakan oleh kalangan terdidik. Sedangkan B.indonesia non baku digunakan oleh kalangan terdidik. Sedangkan B. Indonesia non baku digunakan dalam bahasa sehari hari dan biasa digunakan semua orang tanpa terkecuali. B. Indonesia baku diajarkan didalam dunia. Pendidikan sedangkan B. Indonesia non baku tidak.
4. Pengembangan bahasa Indonesia baku bersaing dengan masuknya arus bahasa asing. Karena seiring dengan erkembangan teknologi dan komunikasi, bahasa asing pun mulai dan semakin berkembang di Indonesia, makanya pengembangan B. Indonesia dilakukan secara pesat. Agar bahasa baku tidak ditinggalkan.
5. Tidak setuju. Karena jika itu dilakukan, maka ciri khas Indonesia juga akan menghilang. Seiring dengan perkembangan bahasa itu. Anak anak bangsa tidak akan mengenali lagi bahasa asli bahasa asli bangsanya. Dan jati diri bangsanya.

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA