Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur matang ke rahim sehingga bisa dibuahi oleh sperma. Dalam satu siklus menstruasi, ada waktu tertentu Anda mengalami ovulasi. Pada masa inilah kehamilan paling mungkin terjadi.
Tidak ada tanda khusus yang menunjukkan ovulasi telah berakhir. Jadi untuk mengetahuinya, Anda perlu mengetahui hari terjadinya ovulasi dalam siklus menstruasi. Dengan begitu, perkiraan bahwa ovulasi telah berakhir dapat dilakukan dengan tepat.
Siklus menstruasi adalah periode antara hari pertama menstruasi bulan ini hingga hari pertama menstruasi bulan berikutnya. Di tengah-tengah siklus menstruasi, akan ada masa ovulasi atau yang sering juga disebut sebagai masa subur.
Lama siklus menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda dan normalnya berlangsung selama 21-35 hari. Rata-rata, wanita memiliki siklus menstruasi selama 28 hari.
Apabila siklus Anda adalah 28 hari, maka ovulasi biasanya akan berlangsung di hari ke-14. Ovulasi biasanya berlangsung 12-24 jam. Namun, bukan berarti masa subur Anda hanya berlansung satu hari. Sebaliknya, masa subur bisa berlangsung hingga 5 hari.
Sebab, sperma bisa berdiam di rahim hingga 5 hari. Jadi, jika Anda berhubungan seks di hari ke 10, sperma masih bisa membuahi sel telur yang baru dilepaskan di hari ke-14.
Setelah hari ke-14, ovulasi akan berakhir dan jika sel telur berhasil dibuahi, maka dalam waktu beberapa hari atau minggu ke depan, Anda akan mulai merasakan gejala awal kehamilan.
Perlu diketahui, tidak semua wanita dengan durasi siklus menstruasi yang sama pasti mengalami ovulasi di hari yang sama pula. Untuk memastikan ovulasi, ada beberapa gejala yang dapat dikenali, seperti:
- Keputihan yang keluar dari vagina memiliki konsistensi lebih encer dan warnanya lebih bening, seperti putih telur.
- Perut terasa kembung
- Ada sedikit kram seperti menstruasi meski belum waktunya haid.
- Payudara terasa lebih lunak dan sedikit nyeri
- Suhu basal tubuh naik turun
Baca Juga: Tanda Kehamilan Satu Minggu Setelah Berhubungan
Tanda ovulasi berhasil dibuahi
Bagi pasangan yang tengah mendambakan momongan, hari-hari setelah ovulasi berakhir bisa menjadi waktu yang menegangkan. Sebab di waktu tersebut, Anda mungkin akan menantikan munculnya tanda-tanda ovulasi berhasil dibuahi.
Jika ovulasi berhasil dibuahi, maka Anda akan merasakan gejala awal kehamilan, seperti:
1. Tanda awal kehamilan 0-7 hari setelah ovulasi berakhir
Tanda ovulasi berhasil pada 0-7 hari pertama biasanya masih agak sulit dikenali, sebab gejala yang terjadi biasanya tidak terlalu spesifik.
Pada masa ini, kadar progesteron sedang tinggi-tingginya. Hal ini tetap akan terjadi baik saat hamil maupun tidak.
Naiknya kadar progesteron di tubuh akan membuat perempuan merasakan gejala-gejala tertentu yang mirip dengan gejala awal kehamilan dan gejala menjelang menstruasi, seperti:
- Mood yang naik turun
- Kembung
- Payudara terasa lunak dan sedikit nyeri
- Ngidam makanan tertentu
- Puting payudara menjadi lebih sensitif
- Nyeri otot dan sakit kepala
2. Tanda awal kehamilan 7-10 hari setelah ovulasi berakhir
Setiap bulannya, menjelang ovulasi, dinding rahim akan menebal, mempersiapkan diri apabila terjadi kehamilan. Saat kehamilan ternyata tidak terjadi, jaringan-jaringan dinding rahim tersebut akan meluruh dan keluar sebagai darah. Inilah yang dinamakan sebagai fase menstruasi.
Namun saat pembuahan berhasil terjadi, maka proses yang selanjutnya akan terjadi adalah implantasi. Implantasi adalah proses menempelnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim yang sudah menebal.
Implantasi biasanya terjadi 6-12 hari setelah ovulasi berakhir. Proses ini bisa menimbulkan gejala seperti keluarnya bercak darah dari vagina yang dinamakan perdarahan implantasi.
Darah implantasi ini sering dikira sebagai darah menstruasi yang datang lebih cepat dari biasanya. Namun keduanya sebenarnya memiliki perbedaan. Volume darah implantasi jauh lebih sedikit dibanding darah menstruasi.
Pada 7-10 hari setelah ovulasi, keluarnya darah implantasi juga bisa disertai dengan gejala kehamilan awal yang sama dengan minggu pertama. Sebab, kadar progesteron pada periode ini juga masih tinggi.
3. Tanda awal kehamilan 11-14 hari setelah ovulasi berakhir
Saat implantasi, tubuh juga akan mulai memproduksi hormon bernama human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini adalah hormon khas yang dimiliki oleh ibu hamil.
Hormon ini juga yang akan dideteksi oleh alat tes kehamilan seperti test pack, karena urine ibu hamil mengandung hormon hCG.
Di awal implantasi, kadar hormon tersebut belum terlalu tinggi, sehingga ada kemungkinan belum bisa terdeteksi di urine. Namun seiring berjalannya waktu, jumlahnya akan semakin bertambah.
Itu alasannya ibu hamil yang menggunakan test pack terlalu dini, bisa saja mendapatkan hasil yang negatif meski implantasi telah berhasil terjadi. Jadi jika Anda mendapati hasil test pack negatif tetapi merasakan tanda ovulasi berhasil dibuahi, Anda bisa mengulang tes kehamilan beberapa hari setelahnya.
Pada 11-14 hari setelah ovulasi berakhir, kadar hormon hCG biasanya sudah cukup banyak untuk bisa terdeteksi oleh alat tes kehamilan. Naiknya kadar hCG di tubuh juga dapat memicu terjadinya gejala seperti:
- Warna puting jadi semakin gelap
- Tubuh terasa lemas dan lelah
- Semakin sering ngidam makanan dan sering lapar
- Semakin sering buang air kecil
- Ada perubahan di saluran cerna, seperti diare atau kram
Meski begitu, tidak semua perempuan akan memiliki kadar hCG yang cukup tinggi di hari ke-14 setelah ovulasi. Sehingga untuk memastikannya, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter kandungan.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang tanda ovulasi berakhir dan pembuahan yang sukses, tanyakan langsung pada dokterdi aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.