Perkembangan janin 28 minggu
Pada usia minggu ke-28, rata-rata janin memiliki panjang sekitar 36 cm dengan berat badan 1,1 kg. Jika diibaratkan, ukuran janin sebesar satu terong ungu. Di minggu inilah, kelopak mata janin sudah terbuka sebagian, bahkan terdapat pula bulu mata.
Dikutip dari Baby Centre, serat otot yang membentuk iris (selaput pelangi) mata janin pun akan segera mengembangkan warna dan polanya. Frekuensi gerakan mata janin juga akan mengalami peningkatan.
Otak janin usia 28 minggu juga berada dalam fase pertumbuhan yang pesat, yakni di mana otak mulai mengembangkan tonjolan dan lekukan yang dalam, serta meningkatkan jumlah jaringan.
Paru-paru janin usia 28 minggu juga sudah mulai berfungsi, sehingga ia mulai belajar bernapas menggunakan paru-parunya sendiri.
Lapisan lemak atau zat putih berlemak yang disebut myelin perlahan-lahan membungkus sumsum tulang belakang janin dan sarafnya yang bercabang.
Myelin memiliki peran penting karena membantu mempercepat pesan antara otak janin dan saraf di sekitar tubuhnya. Lemak tersebut juga bertindak sebagai lapisan pelindung.
Baca juga: Saat Hamil 29 Minggu, Begini Kondisi Calon Ibu dan Janin
Perubahan pada tubuh ibu hamil 28 minggu
Seiring janin yang terus tumbuh, perut ibu juga semakin membesar. Saat ini, janin kemungkinan telah berpindah ke jalan lahir di mana kepalanya berada dekat serviks ibu. Akan tetapi, sebagian janin tidak berpindah hingga minggu ke-30, bahkan ada segelintir kasus yang tidak berpindah sama sekali (sungsang).
Selain itu, tinggi fundus usia kehamilan 28 minggu juga sudah mencapai 28 cm atau di antara 25-31 cm.
Berpindahnya posisi janin bisa membuat ibu merasakan adanya tekanan berlebih di bagian bawah tubuh, terutama di kandung kemih. Adapun gejala kehamilan yang dapat ibu hamil rasakan di minggu ini, yaitu:
1. Nyeri punggung
Pertumbuhan rahim, otot yang meregang, dan hormon kehamilan dapat menyebabkan nyeri punggung.
Penelitian menunjukkan bahwa nyeri punggung bagian bawah terjadi pada 50 persen kehamilan. Sementara, nyeri punggung yang menjalar ke kaki akibat tekanan pada saraf skiatik (linu panggul) terjadi pada sekitar 1 persen kehamilan.
2. Kulit sensitif
Kulit bisa menjadi sensitif selama kehamilan, terutama pada area perut, pinggul, paha, dan bokong.
Melonjaknya hormon menjadi salah satu alasan yang membuat ibu hamil lebih sensitif saat terpapar sinar matahari, panas, deterjen, klorin, atau bahkan makanan tertentu.
Baca Juga
- Mengenal Program Posyandu untuk Mendukung Kesehatan Ibu Hamil
- Berbagai Manfaat Tomat untuk Ibu Hamil yang Sehatkan Janin
- Cara Mengatasi Air Ketuban Merembes Tanpa Kontraksi
3. Bertambahnya berat badan
Di usia hamil 28 minggu, berat badan ibu mungkin telah bertambah sekitar 8,5 kg. Para dokter merekomendasikan bahwa ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh (IMB) normal sebelum kehamilan, harus menambah berat badan sekitar 0,5-2 kg selama trimester pertama dan sekitar 0,5 kg per minggu setelahnya. Meski demikian, setiap ibu mungkin saja memiliki pertambahan berat badan yang berbeda.
4. Merasakan kontraksi palsu
Pada sebagian Bumil, kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu juga bisa muncul. Selama kontraksi ini, otot-otot rahim akan menegang selama 30-60 detik, bahkan terkadang hingga beberapa menit.
Meski terasa tidak nyaman, kontraksi palsu ini tidak menyebabkan nyeri yang hebat. Akan tetapi, ibu tetap harus waspada karena kondisi tersebut mungkin saja mengindikasikan adanya masalah.
5. Keluar flek coklat saat hamil 28 minggu
Perdarahan dari vagina pada usia kehamilan 28 minggu adalah hal yang normal. Keluar flek coklat saat hamil 28 minggu bisa disebabkan karena Anda memiliki pembuluh darah lebih banyak dan leher rahim yang lebih lunak. Selain itu, perdarahan ini juga bisa terjadi akibat infeksi atau terlukanya vagina setelah berhubungan intim.
Ibu mengalami flek coklat saat hamil 28 minggu perlu diwaspadai ketika diikuti dengan rasa nyeri hebat, perut mulas, nyeri pinggang dan keluar lendir. Perdarahan vagina yang hebat bisa menjadi tanda sejumlah kondisi berbahaya seperti plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan uterus hingga pecahnya pembuluh darah janin.
Jika Anda mengalami perdarahan dan keluar flek diikuti dengan gejala yang telah disebutkan, maka segera berkonsultasi ke dokter.
6. Perut kencang saat hamil 28 minggu
Saat memasuki usia kehamilan trimester ketiga, ibu hamil mungkin akan sering merasakan perut kencang. Kondisi perut kencang saat hamil 28 minggu ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pertumbuhan rahim yang semakin besar, pergerakan janin, perut kembung, kontraksi palsu hingga kontraksi persalinan.
Pesan dari sehatQ
Beberapa keluhan lain yang dapat ibu hamil rasakan di minggu ini, di antaranya sembelit, kembung, insomnia, heartburn, sering buang air kecil, keputihan, varises, pembengkakan kaki, sesak napas, payudara membesar, dan keluarnya kolostrum.
Dengan waktu persalinan yang semakin dekat, Anda dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kandungan untuk ibu hamil. Di samping itu, ibu hamil juga bisa mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin, berolahraga secara teratur, istirahat dengan cukup, minum lebih banyak air putih, dan menghindari stres.
Persiapkan persalinan sebaik mungkin, mulai dari tubuh dan kondisi mental Anda hingga perlengkapan yang dibutuhkan Si Kecil setelah lahir nanti.