Puisi pada hakekitnya dalam Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu puisi lama dan puisi baru. Kedua jenis puisi ini sangatlah penting untuk dipahami meskipun keduanya berbeda namun ada beberapa titik kesamaan yang ada di dalamnya.
Yang pastinya, dalam artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian puisi baru, ciri-ciri puisi baru dan jenis puisi baru beserta contoh kepenulisan puisi baru.
Puisi Baru
Diakui ataupun tidak, pada dasarnya contoh penyair yang terkenal dalam puisi baru di Indonesia ialah, Deny JA, Gus Mus, dan beberapa tokoh penyair lainnya. Bahkan umumnya untuk puisi Deny JA dinamakan puisi dalam arti esai yang jumlahnya berberapa lembar atau lebih panjang dari tulisan puisi pada umumnya.
Pengertian Puisi Baru
Puisi baru adalah bagian daripada bentuk kepenulisan puisi modern yang tidak terikat oleh aturan-aturan. Puisi ini dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi baru ini juga priodisasinya ada setelah puisi lama. [Puisi yang bebas dari segi suku kata, baris, atau rimanya].
Adapun definisi puisi baru menurut para ahli, antara lain;
- Waluyo [1995], Puisi baru adalah bagian daripada bentuk karya sastra fiktif yang dibuat dengan mengungkapkan serangkaian pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batin setiap penulisanya.
Ciri Puisi Baru
Ada beberapa crri-ciri dalam puisi baru yakni;
- Puisi baru diketehui penulis atau pengarangnya, karena mudah diditeksi oleh khalayak umum.
- Bentuk puisi baru biasanya rapi serta dari segi tulisannya ialah simetri.
- Puisi baru Mempunyai sajak akhir yang teratur
- Puisi baru terdiri dari 4 seuntai dalam satu naskah puisi.
- Puisi baru tidak terikat pada aturan-aturan, baik itu dari segi baris, suku kata dan rima.
- Puisi baru di buat atas dasar kemauan oleh si pengarang puisi.
- Puisi baru barisnya terdiri atas gatraatau lebih dikenal dengan kesatuan sintaksis.
- Puisi baru tulisannya saling berhubungan, satu sama lainnya sehingga lebihmudah untuk di pahami.
Jenis Puisi Baru
Puisi baru memiliki 2 bentuk. Yaitu;
Puisi baru menurut isinya dibagi 7 antara lain, yaitu:
- Balada, balada ialah puisi baru berisi mengenai kisah ataupun berisi tentang cerita sesuatu atau seseorang.
- Romance, ialah jenis puisi baru yang isinya tentang sebuah luapan terhadap perasaan cinta, kasih dan sayang.
- Himne,ialah jenis puisi baru yang isinya mengenai sebuah pujaan untuk tuhan atau Allah, tanah air ataupun pujaan tentang pahlawan.
- Epigram,ialah jenis puisi baru yang isinya mengenai tuntutan atau ajaran tentang hidup.
- Ode, ialah jenis puisi baru yang isinya mengenai sanjungan untuk orang-orang yang telah berjasa.
- Elegi, ialah jenis puisi baru yang isinya mengenai ratapan tangis atau ratapan tentang kesedihan.
- Satire, iyalah jenis puisi baru yang isinya mengenai sebuah sindiran atau sebuah kritikan, baik ditunjukan kepada seseorang atau ditunjukan kepada pemerintahan.
Menurut bentuknya, puisi baru dibagi menjadi 8 jenis, antara lain yaitu;
- Distikon, ialah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas 2 baris saja, tidaklah lebih
- Terzina, iyalah jenis puisi baru yangtiap baitnya terdiri 3 baris. Tidaklah lebih.
- Kuatrain, ialah jenis puisi baru yang tiap bait dari puisi ini terdiri atas 4 baris. Tidak lebih.
- Kuint, ialah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 5 baris. Tidaklah lebih.
- Sektet, ialah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris. Tidaklah lebih.
- Septime, ialah puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 7 baris. Tidaklah lebih.
- Oktaf atau lebih dikenal dengan sebutan stanza, ialah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
- Soneta, ialah jenis puisi baru yang baitnya terdiri atas 14 baris yang mana dua bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris, kemudian bait keduanya masing-masing 3 baris.
Contoh Puisi Baru
Untuk contoh kepenulisan dalam puisi baru. Antara lain;
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian puisi baru atau arti puisi baru menurut para ahli, ciri-ciri, dan jenis beserta contohnya lengkap. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang ingin atau akan menulis sebuah puisi puisi, trimakasih telah membaca artikel ini.
Pada Kesempatan Kali ini Pengajar.co.id ingin membagikan Artikel tentang Puisi Baru Mari kita cermati dibawah ini bersama-sama cekidot:
Pengertian Puisi Baru Adalah
Puisi baru adalah sebuah jenis puisi yang tak terikat terhadap aturan-aturan dalam penulisannya. Jadi puisi baru merupakan jenis puisi yang bebas tak perlu adanya aturan mulai dari jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah baris, rima [sajak] maupun jumlah bait dalam penulisannya. Dari perkembangannya sendiri puisi dibagi menjadi 2 jenis puisi yakni: Puisi Baru serta Puisi Lama,Puisi baru adalah puisi bebas, sementara Puisi Lama adalah puisi yang masih ada aturan-aturan dalam penulisannya.
Ciri-ciri Puisi Baru
- Tak ada aturan pada jumlah suku kata, kata, baris, rima [sajak] serta jumlah bait pada penulisannya.
- Penulisannya tertulis rapi serta simetris.
- Memiliki sajak yang padu yaitu a-a-a-a atau a-b-a-b atau a-b-c-d a-b-c-d namun tak ada aturan khusus dalam sajak ini.
- Umumnya pembuatnya dapat diketahui namanya.
- Di puisi baru terdapat 4 baris dalam satu bait yang biasa disebut puisi 4 seuntai.
- Bentuk pada baitnya berbeda antara yang satu terhadap yang lain namun isinya masih memiliki kaitan.
Jenis-jenis Puisi Baru
1. Jenis Puisi Berdasarkan Isinya
Puisi baru yang isinya berupa kisah maupun cerita.
Puisi baru yang isinya berupa pujian maupun sanjungan pada tuhan, alam, tanah air, serta sebuah tokoh yang dihormati.
Puisi baru yang isinya mengenai percintaan dan pula kasih sayang.
Lihat Juga: Pencemaran Tanah
Puisi baru yang isinya itu berupa sanjungan untuk bangsawan maupun orang yang berjasa.
Puisi baru yang berisi mengenai nasihat dalam kehidupan.
Puisi baru yang isinya yaitu sindiran maupun kritikan.
2. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
Jenis puisi baru yang pada baitnya terdiri atas 2 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya ada 3 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya ada 4 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya terdiri atas 5 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya terdiri atas 6 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya terdiri atas 7 baris.
Jenis puisi baru yang pada baitnya ada 8 baris.
Jenis puisi baru yang ada 14 baris lalu dibagi menjadi 2 bentuk. 8 Baris pertama berbentuk 2 bait dan masing-masing 4 baris tiap baitnya, sementara 6 baris lagi membentuk 2 bait dengan masing-masing 3 baris tiap baitnya.
Contoh Puisi Baru
Sebentar Saja oleh Pengajar.co.id
Beri waktuku sebentar saja
Belum cukupku membalas jasa
Duhai ibuku jangan berduka
Maafkan aku kau tak bahagia
Sampai sekarang hanya usaha
Tambahkan doa oh supaya
Tak lelah jiwa dan juga raga
Menggapai asa sebentar saja
Aku tahu hampir saatnya
Tapi izinkan aku merasa
Kehangatan itu yang salalu ada
Oh sebentar saja
Mungkin untuk terakhir kalinya
Selamat tinggal oh ibunda
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Puisi Baru Semoga Materi ini dapat bermanfaat bagi kita semua aminn
Salah satu karya sastra yang cukup banyak dikenal oleh orang-orang adalah puisi. Puisi terdiri atas tiga jenis yaitu puisi lama, puisi modern, dan puisi kontemporer. Jika puisi lama adalah bentuk karya sastra yang sudah ada sejak dahulu kala, maka puisi modern dan puisi kontemporer merupakan bentuk karya sastra yang muncul secara bersamaan di zaman yang lebih modern serta membawa hal baru. Salah satu ciri khusus dalam pembuatannya ialah tidak ada aturan yang mengikat. Jika kamu belum mengenal apa itu puisi modern, maka ini adalah saat yang tepat untuk mempelajarinya.
Di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai puisi modern, dimulai dari pengertian hingga berbagai contoh yang nantinya semakin memudahkan kamu mengenal jenis-jenisnya. Yuk, dibaca hingga akhir, ya!
Pengertian Puisi Modern
Puisi modern adalah sebuah jenis karya sastra yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu dalam proses pembuatan serta pembacaanya. Bebas atau tidak terikat dengan aturan adalah dua hal yang bisa menjelaskan bentuk karya sastra ini. Aturan seperti jumlah suku kata dan diksi, jumlah baris, rima [sajak] ataupun jumlah bait tidak akan ditemui dalam bentuk puisi yang satu ini.
Secara umum, ciri-ciri dari puisi modern terinci sebagai berikut:
- Mempunyai bentuk simetris dan rapi
- Memiliki persajakan akhir yang teratur
- Pola yang dominan yaitu pola sajak pantun dan syair
- Tidak terikat pada sebuah aturan [baik dari segi baris, suku kata dan rimanya semuanya bebas].
- Setiap baris terdiri atas sebuah gatra atau kesatuan sintaksis
- Setiap gatra terdiri atas dua kata atau empat sampai lima suku kata
- Menggunakan majas atau gaya bahasa yang dinamis.
Jenis-Jenis Puisi Modern Berdasarkan Isi
Berikut ini adalah bentuk atau jenis-jenis dari puisi modern yang dibedakan berdasarkan isinya.
Ode
Puisi modern ini berusaha mengungkapkan sanjungan atau pujian kepada orang-orang yang berjasa atau memiliki tema kepahlawanan. Biasanya memiliki tone yang serius, sehingga karakteristik bahasanya terlihat lebih berbeda daripada puisi-puisi bentuk modern jenis lain.
Contoh :
Puisi untuk Guru
Karya: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
Balada
Balada merupakan puisi yang bercerita mengenai kisah dari sebuah karangan pribadi, mitos, atau legenda masyarakat, dan dipercayai akan kebenarannya. Balada akan ditulis menyerupai dialog oleh pengarang, dengan begitu cerita yang ada di dalamnya akan terkesan lebih hidup dan menarik untuk dibaca atau didengarkan.
Contoh:
Puisi Balada Ibu yang Dibunuh
Karya: W.S. Rendra
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
Epigram
Ajaran hidup atau tuntunan ke arah kebenaran merupakan isi dari sebuah epigram.
Contoh :
Rakyat adalah Sumber Ilmu
Karya: WS Rendra
Oleh karena itu rakyat adalah guru.
Adalah sumber ilmu.
Rakyat adalah gua
di mana Kresna dan Arjuna
bertapa.
Rakyat adalah samudera luas
di mana Sang Bima
bertemu dengan Dewa Rucinya.
Janganlah kita menunggu Ratu Adil.
Ratu Adil bukanlah orang.
Ratu Adil bukanlah lembaga.
Ratu Adil adalah keadaan
di mana ada keseimbangan
antara roh dan badan.
Wahyu Cakraningrat tidak ada.
Wahyu Cakraningrat, Wahyu Pendeta Raja,
adalah impian deksura.
Syahdan
di dalam alam hanyalah ada
Satu Wahyu.
Ialah Sabda.
Dan sabda adalah citra diri Tuhan.
Di dalam masyarakat manusia,
Sabda memiliki sembilan bayangan.
Itulah yang disebut sebagai sembilan wahyu.
Wahyu ahli agama.
Wahyu ahli alam.
Wahyu ahli kesenian.
Dan lalu:
Wahyu ahli obat-obatan.
Wahyu ahli pendidikan.
Wahyu ahli pertanian dan peternakan.
Selanjutnya:
Wahyu Raja.
Wahyu menteri dan panglima.
Dan akhirnya: wahyu hakim.
Romance/Romansa
Dilihat dari namanya, tentu kita bisa menebak bahwa puisi modern satu ini akan menceritakan kisah-kisah percintaan yang bisa muncul dari pengalaman si penulis.
Contoh :
CINTA DALAM DIAM
Karya: Lorna D.A
Memandangmu dari jauh
Hanya itu yang bisa kulakukan
Berharap kau peka
Berharap kau sadar
Berharap kau mengerti perasaan ini
Meski ku tak pernah mengatakannya
Ataupun memberimu kode
Karena ku hanya lelaki sederhana
Yang berada diantara orang-orang yang menyukaimu
Apa yang akan kulakukan dengan perasaan ini??
Jawabannya adalah
Ku akan menjaganya
Meski tak ada kepastian yang meyakinkanku
Namun ku percaya
Cinta ini begitu tulus
Hanya Untukmu
Elegi
Tema dari puisi ini berkaitan dengan ratap tangis atau kesedihan. Pengalaman-pengalaman pahit yang pernah dialami biasanya menjadi objek dari sebuah elegi. Bisa juga sebuah penyesalan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Contoh:
Derai-Derai Cemara
Karya: Chairil Anwar
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi
hidup hanyalah menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Satire/Satir
Sindiran atau kritik kepada penguasa yakni orang yang memiliki kedudukan kemudian dituangkan ke dalam bentuk karya sastra lalu disebutlah sebagai satire. Kata “satire” berasal dari bahasa Latin, yaitu “satura” yang berarti sindiran atau kecaman.
Contoh:
Aku bertanya
Karya: WS Rendra
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
Himne
Karya sastra ini berisi pujian-pujian untuk Tuhan, tanah air tercinta dan pahlawan yang telah ikut berjuang membela kemerdekaan. Namun, saat ini kebanyakan himne merupakan bentuk puisi yang dinyanyikan.
Contoh :
Doa
Karya: Chairil Anwar
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
caya-Mu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Jenis-Jenis Puisi Modern Berdasarkan Bentuk
Jika dibedakan berdasarkan bentuknya, puisi modern bisa dibedakan menjadi 8 bentuk yaitu:
Distikon
Puisi yang terdiri atas dua baris dalam tiap baitnya. Berikut contoh distikon:
Contoh:
Kurcaci
Karya: Joko Pinurbo
Kata-kata adalah kurcaci yang muncul tengah malam
dan ia bukan pertapa suci yang kebal terhadap godaan.
Kurcaci merubung tubuhnya yang berlumuran darah,
sementara pena yang dihunusnya belum mau patah.
Terzina
Puisi yang terditi atas tiga baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Pokok Kayu
Karya: Sapardi Djoko Damono
“suara angin di rumpun bambu
dan suara kapak di pokok kayu,
adakah bedanya, Saudaraku?”
“jangan mengganggu,” hardik seekor tempua
yang sedang mengerami telur-telurnya
di kusut rambut Nuh yang sangat purba
Quatrain
Puisi yang terdiri atas empat baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tal terdengar lagi
tapi diantara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
Quint
Puisi yang terdiri atas lima baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Mampir
Karya: Joko Pinurbo
Tadi aku mampir ke tubuhmu
tapi tubuhmu sedang sepi
dan aku tidak berani mengetuk pintunya.
Jendela di luka lambungmu masih terbuka
dan aku tidak berani melongoknya
Sektet
Jenis puisi yang terdiri atas enam baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Pendaratan Malam
Karya: Sitor Situmorang
Tentara tak berbekal mendarat
Di malam disuburkan lapar
[Bila fajar bawa berita
Kayu apung istirahat mereka]
Tentara tak berbekal mendarat
Di malam disuburkan lapar
Septima
Puisi yang terdiri atas tujuh baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Pasien
Karya: Joko Pinurbo
Seperti pasien keluar masuk rumah sakit jiwa,
kau rajin keluar masuk telepon genggam,
melacak jejak suara tak dikenal yang mengajakmu
kencan di kuburan pada malam purnama:
Aku pakai celana merah. Lekas datang, ya.
Kutengok ranjangmu: tubuhmu sedang membeku
menjadi telepon genggam raksasa.
Oktaf/Stanza
Ini adalah puisi yang terdiri atas delapan baris dalam tiap baitnya.
Contoh:
Burung Hitam
Karya: WS Rendra
Burung hitam manis dari hatiku
betapa cekatan dan rindu sepi syahdu.
Burung hitam adalah buah pohonan.
Burung hitam di dada adalah bebungaan.
Ia minum pada kali yang disayang
ia tidur di daunan bergoyang.
Ia bukanlah dari duka meski ia burung hitam.
Burung hitam adalah cintaku padamu yang terpendam
Soneta
Sebuah puisi yang terdiri atas empat belas baris dan terbagi menjadi dua. Dua bait pertama berisi empat baris, dan dua bait kedua berisi tiga baris. Uniknya, bentuk puisi modern satu ini memiliki ketidakbebasan dalam hal rima. Rima bait pertama akan sama dengan rima bait kedua sedangkan pola rima bait ketiga sama dengan rima bait keempat.
Contoh:
Pola 4-4-4-2
Sonet: Entah Sampai Kapan
Karya: Sapardi Djoko Damono
entah sejak kapan kita gugup
di antara frasa-frasa pongah
di kain rentang yang berlubang-lubang
sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan
di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak
di kain rentang yang ditiup angin,
yang diikat di antara batang pohon
dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela
huruf-huruf kaku yang tindih menindih
di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan
yang tanpa lampu lalu lintas itu. Telah sejak lama
rupanya kita suka membayangkan diri kita
menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya
bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin.
Nah, itu dia pembahasan mengenai puisi modern. Semoga artikel kali ini bisa membantu kamu, ya. Jika ingin tahu lebih banyak materi lainnya, kamu bisa mencoba bimbel online Kelas Pintar yang siap membantu proses belajar kamu.