Dalam pembelajaran kali ini ada 2 indikator penting yaitu:

  1. CGP berlatih menerapkan Inkuiri Apresiatif untuk mengidentifikasi potensi murid dan membuat strategi untuk menumbuhkannya.
  2. CGP berlatih memberikan umpan balik secara terstruktur terhadap pekerjaan CGP lainnya

Dalam pembelajaran yang berpihak pada siswa, sangat penting sekali untuk mengetahui potensi bakat dan minat anak. Dengan mengetahui hal tersebut, maka kita akan bisa memahami anak didik kita dan bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan potensi mereka. Untuk memahami anak bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain mempelajari hal-hal mulai dari bagaimana perkembangan anak baik perkembangan fisik, fisiologis, maupun psikologisnya dan tugas-tugas perkembangan apa yang harus dilakukan dalam setiap tahapnya. Contoh saya sebagai guru SMP harus memahami perkembangan anak pada usia ini. Misalnya : Perkembangan kemampuan anak pada usia 13 sampai 15 tahun (SMP). Pada usia ini anak memasuki tahap remaja, periode formal operasional yang dalam perkembangan cara berpikir mulai meningkat ke taraf lebih tinggi, abstrak dan rumit, cara berfikir bersifat rasional, sistematik, dan eksploratif.

Banyak potensi pada diri siswa yang bisa kita kembangkan tentunya dengan memberikan stimulus atau kebiasaan-kebiasaan yang bisa menumbuhkan potensi tersebut. Jadi yang utama dalam menumbuhkan potensi siswa adalah strategi yang dilakukan guru untuk menumbuhkan hal tersebut

Strategi mengenali potensi dan menumbuhkembangkannya

  • Melakukan diagnostic, identifikasi bakat minat setiap awal tahun sehingga bisa memberikan stimulus yang tepat untuk menumbuhkembangkan potensi tersebut
  • Menstimulasi anak dalam rangka menggali dan menumbuhkembangkan potensinya,
  • Melakukan tes atau penilaian. Tujuannya adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana potensi anak sudah terkembangkan, atau sampai sejauh mana kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai anak dari stimulus yang telah diberikan oleh guru. Hal ini menjadi pedoman guru untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
  • Membuat rencana tindak lanjut pengembangan potensi anak dan melakukan tindak lanjut tersebut.

Dalam pembelajaran Modul 1.3 ini calon guru penggerak diperkenalkan dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif yaitu sebuah pendekatan kolaboratif berbasis psikologi positif dan pendidikan positif yang menekankan bagaimana menggali potensi atau kekuatan individu maupun kelompok untuk bisa mewujudkan visi ataupun mengelola perubahan kearah yang lebih baik. Dalam pendekatan Inkuiri apresiatif ada sebuah model atau tahapan untuk melakukan /mengelola perubahan dengan lebih terencana. Tahapan tersebut adalah ‘BAGJA’ atau berarti bahagia dalam bahasa Sunda. BAGJA sendiri diadaptasi dari  model 5D yang juga bagian dari pendekatan Inkuiri Apresiatif ini.

1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
sumber: Google.com

Dalam tahapan BAGJA kali ini saya ingin menelaah tentang kreativitas siswa dan juga pengenalan potensi siswa ‘rata-rata’batau siswa yang sering tidak aktif di kelas, bagaimana cara saya menumbuhkan kreativitas siswa dalam pembelajaran saya dan juga mengemabngakan potensi siswa ‘rata-rata’.

Strategi Pengenalan kekuatan dan Potensi Murid

Sebagai pendidik, dalam pembelajaran di kelas, seringkali perhatian seorang guru lebih banyak tertuju pada murid yang menunjukkan prestasi secara akademik maupun non akademik, atau malah guru lebih fokus pada murid ‘bermasalah’ atau murid yang paling sulit untuk dididik. Namun, seringkali guru melupakan bahwa kebanyakan murid yang dimiliki di kelas adalah murid yang tampak biasa saja atau kita kategorikan ‘rata-rata’. Murid-murid ini memiliki kemungkinan untuk di abaikan karena belum menunjukkan hal menonjol yang mereka miliki. Namun, perlu ada perubahan dalam memandang mereka dan mendidik mereka.

Tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila  yang diharapkan menjadi pegangan untuk guru. Profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid kita di dalam kelas.

Oleh karena itu, pada Tugas Demonstrasi Kontekstual BAGJA pada modul 1.3. kali ini para CGP diarahkan untuk menemukan potensi dan kekuatan yang siswa ‘rata-rata’ ini miliki serta menemukan strategi/ hal baru apa yang dapat guru lakukan untuk menggali potensi mereka.

1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK

Strategi Pengenalan dan Pengembangan Kreativitas Siswa dalam menyampaikan ide, gagasan dan berkarya

Kreatif atau kreativitas adalah salah satu potensi dalam diri anak didik. Kreatif atau kreativitas juga termasuk salah satu dari profil pelajar Pancasila, sehingga tentu saja sudah menjadi tugas saya sebagai guru untuk menggali potensi ini pada diri siswa saya, dan bagaimana usaha saya untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif ini tentu dengan memberikan stimulus kepada anak didik saya sehingga potensi ini bisa dimunculkan, tumbuh dan berkembang dalam suasana pembelajaran dan lingkungan sekolah yang mendukungnya.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kreatif berasal dari kata dasar “kreatif” yang berarti memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreatif sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “to create” yang berarti membuat atau menciptakan sesuatu, sehingga kreatif bisa diartikan sebagai kemampuan  dalam membuat suatu konsep, gagasan, atau ide dalam memecahakan sebuah permasalahan.

Bentuk Bentuk Kreativitas

  1. Ide
  2. Gagasan
  3. Produk barang atau jasa

Dalam definisi profil pelajar Pancasila, pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinil/ original, bermakna, bermanfaat dan berdampak. Artinya pelajar Indonesia diharapkan mampu  menciptakan inovasi-inovasi  yang baru

Elemen kunci kreatif:

  1. Menghasilkan gagasan yang orisinil
  2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil.
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK
1.3 a 7 Demonstrasi Kontekstual Visi Guru PENGGERAK