10 contoh sumber daya dari wilayah desa

Indonesia merupakan negara yang banyak dianugerahi Tuhan akan kekayaan alam. Bahkan beberapa kekayaan alam Indonesia tak dimiliki oleh negara lain, seperti emas, minyak bumi, gas alam, batubara hingga hasil lautan yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapadaerah yang dikenaldengan kekayaan alam dari sumber daya alam. Kegiatanekonomi di daerahtersebut umumnya didominasioleh kegiatan di sektor pertambangan dan galian.Daerah-daerah tersebut diantaranya adalah Aceh, Riau, Kalimantan Timur dan Papua.

Aceh adalah provinsi yang terletak di wilayah ujung barat Indonesia. Provinsi ini memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi dan gas alam. Provinsi Aceh sempat menjadi pusat perhatian dunia karena mengalami bencana yang besar pada akhir tahun 2004, lebih dari 200.000 nyawa hilang akibat gempadan gelombang besar tsunami. Selain itu, Provinsi Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mendapatkan keistimewaan karena diberikan otonomi khusus oleh Pemerintah Pusat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Aceh memiliki luas wilayah57.956 km2, yang terbagi menjadi 23 kabupaten/kota, 289 kecamatan dan6.497 gampong/desa. Sedangkan jumlah penduduknya pada tahun 2019 mencapai 5.371.532 jiwa.

Melihat data PDRB Aceh, terlihat bahwapenggerak ekonominya ada dua sektor,yaitu sektor pertaniandan sektor perdagangan.Data lima tahun terakhir menunjukkan bahwa kedua sektortersebut memiliki kontribusi cukupbesar terhadap pembentukan PDRB Provinsi Aceh, yaitu masing-masing bekisar antara 20 sampai 50 persen. Selain sektor pertanian dan perdagangan yang berkontribusi cukup besar terhadap PDRB, namun tidak bisa dikesampingkan sektor migas (kegiatan pertambanganmigas dan industri migas) karena memiliki kontribusi sebesar 7 sampai 10 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwaProvinsi Aceh masih relatif bergantung dengan sumber daya alam sehingga sangat berpengaruh juga terhadap perekonomiannya.

Selain Provinsi Aceh, di Pulau Sumatera terdapat daerah lain yang dikenal kaya akan kekayaan alam, yaitu Provinsi Riau. Hampir semua kekayaan alam ada di provinsi ini, dariminyak bumi, batubara, emas, timahhingga kekayaan hutandan perkebunan. Provinsi Riau memiliki luas wilayah sebesar 87.024 km2 yang terbagi menjadi 12 kabupaten/kota, 166 kecamatan dan 1.859 desa/kelurahan. Sedangkan jumlah penduduk Provinsi Riau menurut data BPS tahun 2017 berjumlah 6.971.745 jiwa. Kegiatan ekonomidi Provinsi Riausangat didominasi oleh 3 sektor yaitu sektor pertambangan, pengolahan dan pertanian yang dapat dilihatdari komposisi PDRBprovinsi tersebut. Menurut data BPS, lima tahun terakhir PDRB Provinsi Riau sektor pertambangan memiliki kecenderunganyang menurun pada tahun 2016 kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB adalah 28,16 persen dan menjadi 17,86 persen pada tahun 2020.

Sedangkan di Pulau Kalimantan, terdapat satu provinsi yang dikenal paling kaya akan sumber daya alamnya seperti minyak bumi, gas alam, batu bara yaitu Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur adalah provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Provinsi Papua dengan luas wilayah sebesar 125.337 km2. Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 10 kabupaten/kota, 103 kecamatan dan 1.038 desa/kelurahan. Sedangkan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur menurutdata BPS tahun2020 mencapai 3.766.039 jiwa.

Aktivitas ekonomi di Provinsi KalimantanTimur beberapa tahunterakhir ini masih didominasioleh kegiatan pertambangandan galian. Menurut data BPS, pada tahun 2020 hampir separuh PDRB Kalimantan Timur merupakan kontribusi dari sektor pertambangan dan galian. Dominasi sektor pertambangandan galian selamalima tahun terakhir cenderungmenurun sedikit yaitu pada tahun 2016 sebesar 43,19 persen dan pada tahun 2020 menjadi 41,43 persen. Selainsektor pertambangan dangalian, ada sektorindustri pengolahan yang jugaberkontribusi cukup besarterhadap PDRB yaitu 18,9 persen, tetapi mayoritas sektor industri pengolahanjuga merupakan industripengelolaan migas yangmasih berbasis sumber daya alam.

Satu daerahlain yang dikenalkaya dengan sumber dayaalam adalah Provinsi Papua. Provinsi Papua adalah provinsi terluasdi Indonesia danterletak di wilayahpaling timur Indonesia. Sama halnya dengan Provinsi Aceh, Provinsi Papua mendapatkan keistimewaan dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia karena diberikanotonomi khusus. Luas wilayah Provinsi Papua mencapai 319.036km2 atau 16,7 persendari total wilayahIndonesia dan terbagi menjadi29 kabupaten/kota dan560 distrik/kecamatan.Sebagian besar wilayah Provinsi Papuamasih belum dirambaholeh aktivitas manusiakarena provinsi inihanya didiami oleh 3,4 juta penduduk. Sedangkan kekayaan alam yang dimiliki Provinsi Papua cukup banyak antara lain emas dan tembaga.Kegiatan ekonomi di Provinsi Papua sama dengan daerah kaya sumber daya alam lainnya, yaitu didominasi oleh sektor pertambangan dan galian. Berdasarkan data dari BPS, sepertiga PDRBProvinsi Papua limatahun terakhir merupakankontribusi dari sektor pertambangan dan galian, pada tahun 2020 proporsi sektor ini mencapai 28,27 persen. Dominasi sektorpertambangan dan galiandi Provinsi Papuadisebabkan oleh adanya kegiatanpenambangan besar yangdilakukan oleh perusahaantambang dunia yaitu PT. Freeport Indonesia. Selain itu, kondisi masyarakatnya yang mayoritas hidup di daerah pedalaman dan minim akan pengetahuan membuat pengembangan sektor-sektor ekonomi lain menjadi sedikit terhambat.

Dari sisi perekonomian, keempat provinsi di atasmemiliki ciri yangsama yaitu sebagian besarkegiatan ekonomi di dominasi oleh sektor pertambangan dangalian terkecuali Aceh. Ciri-ciri daerah penghasil adalah mengekstraksi sumber daya alam yang ada karena memilikinilai ekonomi yanglebih tinggi dibandingkandengan sektor-sektor yanglain. Tanpa banyak mengeluarkan biaya, karena yang mengekstraksi adalah swasta, daerah akan mendapatkan kembali dalam bentuk bagi hasil. Kondisiseperti ini wajarterjadi di daerah-daerahpenghasil sumber daya alamkarena hal ituadalah kelebihan yangdimiliki daerah tersebut. Dengan kelebihan ini,daerah penghasil sumber daya alam memilikikesempatan untuk mendapatkan dana yang besar demi membiayai pembangunan di daerah tersebut.

Saat ini, yang menjadi perhatian apakah sumber daya alam tersebut telah dikelola secara baik dengan memperhatikan aspek lingkungan dan hasilnya dipergunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan seluruh masyarakat yang ada di daerah. Daerah penghasil merasa bahwa dana bagi hasilyang diterima sangat ini kecilbila dibandingkan dengan sumber daya alam yang dihasilkan, meskipun bagi hasil yang kecil tersebut belum tentu dapat diserap semuanya oleh daerah tersebut. Di sisi lain penggunaan dana bagi hasil sumber daya alam oleh daerah penghasil masih dapat dipertanyakan, apakah benar-benardiprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat atau tidak. Pertanyaan ini muncul karena di daerah yang kaya sumber daya alam, saat ini sedang giat-giatnya membangun, tetapi pembangunan yang dilakukan umumnya adalah pembangunan fisik yang tidak berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang sangat megah dan pemberian fasilitasmewah untuk pejabatdaerah. Meskipun demikian, masih ada beberapa kebijakan yang secara langsung akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, sepertisubsidi pendidikan dankesehatan, pembangunan jembatan, jalandan lain-lain.

Penerimaan daerah dari sektor sumber daya alam sebenarnya tidak dapat berlangsung lamadan terus meneruskarena sumber daya alam adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, sehingga penggunaannya pun harus mempertimbangkan kesiapan daerah ketika sumber daya alam tersebut berkurang atau habis. Untuk itu, perlu dikembangkan kegiatan ekonomi non pertambangan yang dapat dijadikan lokomotif perekonomian barudi masa yangakan datang, berdasarkanpotensi yang dimilikioleh daerah tersebut. Sehingga ketika sumber daya alam telah berkurang atau habis, perekonomian daerah tetap dapat berjalan stabil dan mampu menyejahterakan masyarakat.

Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah angka kemiskinan. Apabila angka kemiskinan kecil dapat dikatakan masyarakat sejahtera, demikian sebaliknya angka kemiskinan maka masyarakat masih belum sejahtera. Kemiskinan adalah permasalahan yang selalu dihadapi olehsetiap perekonomian, baikperekonomian yang sudah majumaupun yang belum maju. Demikian pula dalam perekonomian daerah-daerah yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, kekayaan alam tidak menjamin suatu daerah akan terbebas dari kemiskinan. Kekayaan alam akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat jika hasilnya benar-benar dikelola untuk kepentingan masyarakat.

Menurut data BPS, terlihat bahwa dari 4 (empat) daerah penghasil sumber daya alam dan mendapatkan bagi hasil SDA besar dari Pemerintah Pusat hanya ada 2 (dua) daerah yang dibawah angka rata-rata persentase penduduk miskin nasional yaitu Provinsi Riau dengan 7,08 persen di tahun 2019 dan 7,12 persen di tahun 2020 dan Provinsi Kalimantan Timur dengan 5,94 persen di tahun 2019 dan 6,54 persen di tahun 2020. Sedangkan 2 daerah lainnya yaitu Aceh dan Papua persentase penduduk miskin diatas rata-rata persentase penduduk miskin nasional yaitu dengan masing-masing 15,32 persen dan 27,5 persen tahun 2019 dan 15,33 persen dan 26,86 persen tahun 2020.

Melihat fakta ini, perlu perbaikan kedepannya agar pertambangan dengan resiko eksternalitas besar tersebut hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat yaitu melalui peningkatan derajat kehidupan dan tingkat sosial. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau menurunkan angka kemiskinan di daerah, yaitu :

  • Meningkatkan kegiatan ekonomi rakyat

APBD harus menganggarkan program/kegiatan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, tidak hanya APBD dihabiskan untuk belanja aparatur daerah. Meningkatkan kegiatanekonomi rakyat dapatdilakukan dengan memberikan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Kesempatan berusaha diberikan dalam bentuk yang bermacam-macam, misalnya pembangunan wilayah pedesaan yang dapat memperkuat dan meningkatkan kegiatan ekonomi pertanian. Peningkatankegiatan ekonomi pertanian akansangat berdampak padakesejahteraan masyarakat miskinyang sebagian besar memangberada di wilayah pedesaan. Selain itu, bisajuga dalam bentuk program-program yang dapat mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di bidangusaha unggulan daerah.Keterkaitan usaha yang kuatini menunjukkan besarnyapengaruh usaha tersebutterhadap sektor usaha disekitarnya. Peningkatankegiatan usaha tersebutakan berdampak padapeningkatan kegiatan sektor usaha disekitarnya.

  • Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Salah satu program prioritas Pemerintah saat ini adalah pembangunan sumber daya manusia. Oleh itu, seharusnya diikuti oleh pemerintah daerah untuk memprioritaskan dalam APBD program/kegiatan pembangunan sumber daya manusia. Jika tingkat pendidikan bisa meningkat maka bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan juga harus diprioritaskan. Program/kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: subsidipendidikan untuk pendidikandasar dan menengah,peningkatan kualitas guru, pembangunan infrastruktursekolah, meningkatkan jumlah,jaringan, dan kualitasPuskesmas hingga ke wilayah pedalaman dan daerah terpencil. Selain itu, penambahan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin, penanggulangan gizi buruk pada anak balita.

  • Menyediakan Infrastruktur yang memadai

Pembangunan infrastruktur perlu dilakukansebagai sarana pendukungpembangunan dan pelayananpublik. Daerah denganinfrastruktur yang memadaicenderung lebih memudahkanmasyarakat melakukan kegiatan/aktivitas sehari-hari. Harapan kedepannya denganpengembangan infrastruktur, semakin banyak masyarakatyang dapat berkembangkarena adanya kemudahan-kemudahan akibat adanyapembangunan infrastruktur tersebut.Pada akhirnya roda pembangunandapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan seluruh masyarakatnya pun mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut, sehingga bisa hidup dengan lebih sejahtera.

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA